Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot
Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar
Dewasa Sex Terbaru 2017
Rina sudah mempunyai suami yang mana
suaminya bekerja di pengeboran minyak dimana suaminya kalau pulang
biasanya 5 / 6 bulan sekali, Rina bertekad memulai profesinya sebagai
High Class Call Girl saat ia tahu melihat bukti bahwa suaminya main
belakang, selama bekerja di lepas pantai Suhendra suka membawa
gadis-gadis nakal. Hal ini ia ketahui dari teman suaminya yang mempunyai
dendam terhadapa suaminya, teman suaminya itu menunjukan beberapa foto
hasil jepretannya sendiri yang berisikan foto suaminya sedang memluk dan
mencium mesra gadis-gadis nakal.
Rina memulai kariernya di bidang
pelacuran kelas tinggi dengan memasang sebuah iklan di koran, begini
bunyi iklannya “Massage Maria, cantik dan berpengalaman menerima
panggilan hub. 0812160700X “, dengan nama samaran Maria maka dimulailah
petualangan terlarang Bu guru kita ini.
SMS mulai mengalir ke handphone Rina yang berisikan panggilan panggilan
tapi ada juga SMS yang berisikan kalimat-kalimat porno, Rina tidak
menanggapi semua SMS itu karena hal itu akan membuang waktu saja begitu
juga dengan percakapan dengan calon-calon kliennya semua gagal mencapai
kata sepakat.
Karena harga yang ditetapkan oleh Rina sangat tinggi yaitu 1,5 juta
sekali datang, tentu saja jarang yang berani memboking Rina. Sampai
suatu saat ada panggilan HP yang masuk saat ia mengajar di kelasnya.
“Permisi anak-anak ibu mau terima telpon dulu jangan ramai ya!”kemudian Rina berjalan keluar kelas dan menerima panggilan itu.
“Hallo Maria? ” terdengar suara berat seorang lelaki.
“Ya dengan siapa Pak? ”
“Berapa tarif kamu semalam? ”
“1,5 juta bayar di muka, tidak kurang dari itu ”
“Ok done deal, kita ketemu di Kafe Bon Ami, Darmo Selatan jam 18.30
nanti malam sampai disana langsung miss call aku ya bye ..tut tut tut”
Dalam hati Rina merasa berdebar dan aneh karena ini adalah pertama
kalinya ia akan mendapatkan panggilan serius dan anehnya orang tersebut
tidak menawar harga yang ia ajukan, Rina termenung memikirkan telepon
yang baru saja ia terima sampai seorang muridnya menegur “Bu, Ibu sakit
ya? ” tanya seorang muridnya. “Oh nggak apa-apa kok, ayo masuk lagi”
sambil memegang pundak muridnya.
Setelah selesai mengajar Rina segera pulang dan mempersiapkan diri, ia
mandi dan berdandan secantik mungkin tapi tidak menor, dengan mengenakan
gaun malam warna hitam yang anggun, Rina berangkat ke Bon Ami
menggunakan taksi.
Rasa berdebar semakin menjadi saat ia memasuki kafe dan dengan tangan
sedikit gemetar ia memanggil no. HP lelaki yang tadi siang menelponnya
segera saja terdengar bunyi handphone di pojok ruangan yang rupanya
sengaja di taruh di atas meja oleh pemiliknya.
Mata Rina memandang ke arah sumber bunyi tersebut dan melihat lelaki
berumur 45 tahun keturunan cina dengan pakaian necis dan berkacamata
minus yang melambaikan tangan seolah olah sudah mengenal dirinya.
“Hi Maria, silahkan duduk disini ”. Ujar lelaki itu sambil berdiri menjabat tangan Maria yang tak lain adalah nama samaran Rina.
“Ok kita makan dulu atau langsung pergi nih? ” tanya lelaki itu.
“Kita bisa langsung pergi setelah pembayaran dilakukan ” ujar Rina ketus
“Wow santai saja non jangan takut ini aku bayar sekarang”. Sebuah amplop
coklat disodorkan dan langsung dibuka dan dihitung oleh Rina
“Ok 1,5 juta kita berangkat, omong omong nama bapak siapa ” tanya Rina
“Teman-teman memanggil aku A Cun, yuk berangkat ”.
A Cun menggandeng tangan Rina dengan mesra seperti istrinya sendiri.
Dengan menggunakan mercy new eyes, A Cun membawa Rina meninggalkan kafe
dengan santai tapi pasti mobil dibawa menuju ke arah daerah perumahan
elit di daerah Dharmahusada. Ketika sampai di depan sebuah rumah mewah
dengan pagar tinggi A Cun membunyikan klaksonnya, pagar besi itu terbuka
secara otomatis meskipun tidak tampak orang di halaman rumah mewah itu,
setelah mobil masuk sampai di teras rumah seseorang dengan seragam
batik berlari kecil menghampiri mobil.
“Selamat datang Koh A Cun “sambil membukakan pintu mobil.
“Yang lainnya sudah pada kumpul toh, Yok? ” tanya Koh A Cun pada lelaki berseragam itu
“Sudah Pak, silahkan Pak ” kata petugas yang bernama Yoyok ini .
Mobil A Cun segera dibawa untuk di parkir oleh yoyok yang rupanya
bertugas sebagai valet service. Acun dan Rina langsung masuk ke dalam
rumah mewah itu
“Ini rumah Koh A Cun ” tanya Rina kagum melihat ruang tamu yang besar dan dipenuhi barang mewah
“Oh bukan, ini rumah perkumpulan semacam klub bagi kami untuk melepas
kepenatan” ucap Koh Acun seraya membuka pintu ruang tengah yang di
dalamnya berisi 3 orang lelaki dan 3 perempuan.Di ruangan itu tersedia 5
kasur king size, 2 meja biliard, 3 set sofa mewah dan sebuah mini bar
yang tertata apik serasi dengan ruang yang relatif besar itu, dari
suasana ruangan sudah dapat diperkirakan bahwa ruangan ini sering di
pakai sebagai ajang maksiat.
“Hoi Cun, lama sekali kamu, dapet barang baru ya?” tanya seorang lelaki cina berumur 56 tahun yang di panggil Koh A Liong.
“Ah nggak enak ah ngomong gitu di depan orang ” elak A Cun
“Koh A Cun, mending kamu kasih Mbak ini buat aku saja, kamu pake saja
salah satu SPG yang aku bawa” ucap lelaki berbadan gemuk besar dan
berkulit sawo matang yang dipanggil dengan panggilan Pak Angkoro.
A Cun mengamati SPG yang ditawarkan padanya, diantara tiga SPG itu ada
satu yang paling menarik hatinya yaitu Lyvia Go. SPG berumur 21 tahun
berdarah cina dengan tinggi 168 cm dan berat 48 kg berwajah mirip Ineke,
dengan penampilannya yang mengenakan rok super mini dengan atasan
kemeja ketat nan tipis membuat A Cun tak mampu menolak tawaran Pak
Angkoro.
“Ok deh, Pak Angkoro boleh ambil Maria, saya pinjam Lyvia ” sahut acun
sambil langsung menarik pinggang Lyvia dan mereka berdua melakukan deep
kissing yang sangat panas sampai terdengar lenguhan lenguhan nafas
mereka.
Lyvia yang diciumi dengan ganas segera membalas ciuman itu sambil
membuka kancing kemejanya yang seakan tak muat menampung payudaranya
yang montok. Dengan rakus Koh A Cun memelorotkan BH Lyvia dan menghisap
puting berwarna coklat muda itu, sambil bercumbu tangan Koh Acun
bergerak melingkar pinggang Lyvia dan melepas kait rok mini dan
meloloskan rok itu turun sehingga kini Lyvia Go hanya mengenakan BH yang
sudah tidak menutupi payudaranya dan sebuah celana dalam berwana putih
berenda tipis yang sangat seksi sekali melekat di tubuhnya yang putih
bak mutiara.
Dengan sekali angkat tubuh Lyvia Go dibawa Koh ACun menuju ranjang
terdekat, lalu menelentangkannya sambil meloloskan celana dalam seksi
itu dari tempatnya sehingga tampaklah kemaluan Lyvia yang sudah dicukur
bersih, tanpa membuang waktu A Cun segera menjilat dan menusuk nusukkan
lidahnya ke dalam vagina Lyvia yang diikuti dengan erangan nikmat dari
Lyvia.
“Ahh, aduh enak Koh, dasyat aargh ”
“Enak ya Go? Kamu sudah berapa kali ngeseks selama jadi SPG ” tanya A
Cun sambil mengocok vagina Lyvia dengan dua jari sambil terkadang
menggosok kelentit mungil itu dengan jempolnya.
“Ini yang ke tu..juh aah hi hi hi aduh geli Koh ”
“Yang pertama ama siapa ” selidik A Cun mencari cari daerah g-spot dengan ujung jarinya
“Yang pertamaa, aduh yah yah aauh disitu Koh enak, yang pertama sama Pak Angkoro di WC showroom aah”
Untuk mengakhiri pemanasan ini maka A Cun menempelkan lidahnya di
kelentit Lyvia, kemudian menggeleng-gelengkan dan memutar-mutar
kepalanya dengan lidah tetap menempel di kelentit. Menerima rangsangan
dasyat itu tubuh Lyvia melengkung bagai busur panah yang siap melesatkan
anak panahnya.
“Aduh Koh A Cun, aargh masukin sekarang Koh jangan siksa aku lebih lama lagi hm? “.
Melihat Lyvia sudah terangsang berat maka Koh A Cun segera menghentikan
permainan oralnya dan melepas bajunya sendiri dengan cepat, Lyvia yang
melihat Koh A Cun melepas bajunya kagum melihat badan Koh Acun yang
berotot, dadanya yang bidang dan perutnya yang terbagi 8 kotak sangat
seksi di mata Lyvia yang biasanya melayani Pak Angkoro yang gendut.
Semakin bernafsu untuk segera bersetubuh maka Lyvia Go membantu melepas
celana Koh A Cun dan betapa kagetnya Lyvia Go ketika celana itu merosot
langsung nongol benda sepanjang 16.5 cm (wah ternyata Koh A Cun tidak
pakai celana dalam loh, tapi dengan tidak memakai celana dalam juga
sangat baik bagi kesuburan pria kata Pak dokter).
Dengan posisi kaki yang di buka lebar lebar, Lyvia menanti Koh Acun
sambil tangan kanannya menggosok gosok klitorisnya sendiri, Koh Acun
mengambil posisi di tengah tengah kaki Lyvia yang terbuka lebar dan
mengarahkan penisnya di muka pintu gerbang kewanitaan Lyvia.
“Aku masukin ya Lyv?”
“Sini kubantu Koh ” Lyvia memegang penis A Cun dan mengarahkannya ke liang senggamanya
“Seret banget ya Lyv, jadi susah masuk nih”
“Koh jangan bercanda melulu ah, kapan masuknya?”
“Ya udah nih rasain Lyv”
“Aauh aah aah pelan dikit Koh ”
Akhirnya pelan tapi selamat, penis Koh A Cun amblas ke dalam vagina
Lyvia dan permainan kuda kudaan khusus dewasapun dimulai, Koh A Cun
memaju mundurkan pantatnya dengan tempo sedang sambil memegang kedua
betis Lyvia sebagai tumpuan tangannya.
Beralih ke ibu guru kita yaitu Rina Maria yang cuma bengong melihat permainan permainan liar di sekelilingnya.
“Wah suasananya panas ya? ” Pak Angkoro menegur Rina Maria yang bengong
“Ah nggak juga Pak, kan ada AC” balas Rina risih
“Nggak panas gimana, coba kamu lihat orang orang itu pada telanjang ngapain coba?”
“Eeng eeng gimana ya Pak ”
“Eng eng eng apa, ayo lepas bajumu, kamukan sudah di bayar toh? ”
Rina merasa harga dirinya diinjak-injak, di dalam hati Rina Maria
berkata “Aku adalah seorang guru yang dihormati dan disegani oleh anak
didik dan rekan sekerjaku kenapa demi dendam pada suami aku harus
menjerumuskan diriku ke dalam lembah nista tapi sudah terlambat”, air
mata mulai menetes di pipi Rina.
“Wah, kok malah nangis iki piye? Waduh!!” Pak Angkoro mengelus-elus perutnya yang besar karena bingung.
“Nggak Pak, ayo kita mulai aja permainan ini ” Rina mengusap air matanya.
“Ya gitu dong, itu baru semangat profesional jangan nangis lagi ya ”
Rina membuka gaun malamnya dengan pedih dan rasa hampa, demikian juga
Pak Angkoro beliau membuka seluruh pakaiannya memperlihatkan tubuhnya
yang gemuk dan hitam.
“Sini Ros, bapak akan membuat kamu melayang layang ” pangil Pak Angkoro
Rina yang masih malu dan canggung menutup tubuhnya yang bugil dengan
tangannya sedapat mungkin sambil melangkah ke arah Pak Angkoro
“Wah kok malu malu gitu, jangan kuatir Ros bapak nggak akan kasar kasar
sama kamu “, Pak Angkoro memandang tubuh Rina dari atas ke bawah.
Jakunnya naik turun memandang tubuh Rina yang menggiurkan, kulitnya yang
kuning langsat bagai kulit putri kraton meskipun tidak seputih Lyvia
tapi pancaran erotik dari mata Rina bagai sinar pancasona pusaka tanah
jawa.
Dan cara gerak Rina Maria sungguh membangkitkan gairah, keayuan khas
gadis jawa terpancar dari setiap lekuk tubuhnya dan terutama payudaranya
yang berwarna kuning gading sungguh mengundang birahi lelaki manapun
yang melihatnya.
Dengan lembut Pak Angkoro meletakan kedua telapak tangannya di atas
payudara Rina dan mulai memijat lembut sambil perlahan ia melekatkan
bibirnya ke bibir Rina yang sensual di lumatnya bibir Rina, semakin lama
semakin panas sampai kedua tubuh itu seolah menjadi satu, Pak Angkoro
melingkarkan tangannya ke pinggang Rina dan menariknya sampai lekat pada
tubuhnya dan mencumbu Rina dengan penuh nafsu.
Dihisap dan dimasukannya lidahnya kedalam relung relung mulut Rina
sehingga mau tak mau Rina membalas pagutan-pagutan liar itu. Hasrat
kewanitan Rina benar-benar dibangkitkan oleh Pak Angkoro yang berlaku
seperti kuda jantan dan mendominasi seriap permainan ini.
Rina mulai merasakan hawa panas naik dari dadanya ke ubun-ubun yang
membuat Rina semakin tak berdaya melawan hawa maksiat yang begitu kental
dalam ruangan ini sehingga akhirnya Rinapun terlarut dalam hawa maksiat
itu.
“Ros aku minta dioral dong ” sambil menyodorkan penis hitamnya yang berdiameter 5 cm dengan panjang 14 cm.
“Nggak ah Pak, jijik saya! ih! ”
“Wah kamu kudu profesional Ros, kalau kerja jangan setengah-setengah
gitu dong, gini aja kamu tak oral kalau sampai kamu orgasme berarti kamu
kudu ngoral aku yah? ”.
Belum sempat Rina menjawab Pak Angkoro telah menyelusupkan kepala
diselangkangan Rina dan mulai melancarkan segala jurus simpanannya mulai
dari jilat, tusuk sampai jurus blender yang memnyapu rata seluruh
dinding permukaan vagina Rina sehingga dalam waktu 7 menit Rina sudah di
buat kejang-kejang.
“Oooh Pak oouh oh pa..ak” Rina meregangkan ototnya sampai batas maksimal.
“Tuh kamu udah orgasme, nggak bisa bohong sekarang giliranmu” ucap Pak Angkoro senang.
Pak Angkoro menarik kepala Rina dengan tangan kirinya sementara tangan
kanannya memegang penisnya sendiri sambil mengocok ringan, setelah mulut
Rina dalam jangkauan tembak Pak Angkoro segera menjejalkan penisnya ke
dalam mulut Rina.
“Ayo dong Rina” Pak Angkoro menyuapkan penisnya seperti menyuapkan
makanan pada anak kecil, setelah penisnya berada dalam mulut Rina maka
dengan menjambak rambut Rina Pak Angkoro memaju mundurkan kepala Rina.
“Ehm ehm Pak Angko.. ehm ehm” Rina berusaha berbicara tapi malah tersenggal senggal
“Udah diam aja deh Ros jangan banyak bicara emut!”. Setelah lima menit
berjalan Rina akhirnya secara mandiri mengulum ujung penis Pak Angkoro,
sementara tangannya mengocok dengan kasar pangkal penis Pak Angkoro.
“Yes gitu Ros, wah kamu lebih hebat dari istriku loh, mau gak kamu jadi
gundikku?” Pak Angkoro berbicara ngawur karena keenakan dioral Rina.
Merasa jenuh dengan permainan oral akhirnya Rina meminta untuk bercinta.
“Udahan dong Pak, kita ngesks yang bener aja ya?” tanya Rina dengan halus. “Ok, kamu yang minta loh”.
Pak Angkoro menarik Rina yang tadinya mengoral dia dalam posisi jongkok
menuju meja biliard dan menyuruh Rina menumpukan kedua tangannya
menghadap meja bilirad sementara Pak Angkoro yang berada di belakang
Rina mengatur posisi sodokan perdananya.
“Ros nungging dikit dong, ya gitu sip!” Pak Angkoro mengelus pantat Rina
yang bahenol kemudian mengarahkan senjatanya ke vagina Rina.
“Aaouh Pak Angkoro, pelan Pak sakit penisnya bapak sih kegedean ” ucap Rina setengah meledek.
“Wah kamu itu muji apa menghina Ros? mungkin vaginamu yang kekecilan
Ros” Pak Angkoro membalas ejekan Rina dengan menarik pinggul Rina ke
belakang secara cepat maka amblaslah seluruh penis Pak Angkoro.
“Auuw gede banget, aauw aah ” Rina mulai menggoyang pinggulnya berusaha menyeimbangi goyangan Pak Angkoro.
Pak Angkoro membenamkan penisnya dalam-dalam dengan menarik pinggul Rina
kebelakang, dengan penis masih tertancap di vagina Rina kemudian Pak
Angkoro memutar pinggulnya membentuk lingkaran sehingga penis yang
didalam vagina Rina menggencet dan menggesek setiap syaraf syaraf nikmat
di dinding vagina.
“Aauh, Rina keluar ahh” Rina mengalami orgasme yang menyebabkan setiap
otot di tubuh Rina mengencang sehingga tubuhnya kelojotan tidak
terkendali.
“Loh Ros, kok sudah KO, belum 10 menit kok udah orgasme wah ini kalau
cowok namanya edi, ejakulasi dini kalau kamu berarti menderita odi
orgasme dini, ayo terusin sampai aku keluar juga ”.
Pak Angkoro mengganti posisi bersenggama dengan mengangkat tubuh Rina
dan menidurkannya di meja biliard. Kemudian kaki Rina dibentangkan oleh
Pak angkoro lebar-lebar dan dengan kekuatan penuh penis besar itu
menerjang mendobrak pintu kewanitaan Rina, sampai-sampai klitorisnya
ikut tertarik masuk, Rina yang masih dalam keadaan orgasme makin
menggila menerima sodokan itu sehingga secara refleks Rina mencakar bahu
Pak Angkoro.
“Oouchh Rina kamu ini apa-apaan sih, kok main cakar-cakaran segala?”
“Oouh aash sorry, abis Rina nggak tahan sih ama sodokannya Mas yang begitu perkasa” bujuk Rina agar Pak angkoro tidak marah.
“Jangan cakar lagi ya, kalo tidak rasain ini” Pak Angkoro menggigit puting Rina dengan lembut tapi sedikit menyakitkan.
“Aauw nakal deh” ucap Rina sambil menggoyangkan pinggulnya sendiri agar penis Pak Angkoro tetap menggesek dinding vaginanya.
Dalam waktu singkat Rina yang mula-mula seorang guru telah berevolusi
menjadi pelacur kelas tinggi yang benar benar profesional baik dari
kebinalan maupun ucapannya, semua sudah berubah Rina kini benar benar
seorang pelacur sejati.
0 komentar:
Posting Komentar