Rabu, 14 Juni 2017

Kado Spesial Darah Perawan

Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar Dewasa Sex Terbaru 2017


 Karena aku masih cupu dalam menulis tapi tak apalah aku ingin berbagi cerita dimana sekarang aku yang sudah masuk jenjang SMA, perkenalkan namaku Martha aku masuk ke sekolah ini dengan umurku yang masih dibilang kecil dari sepantaranku, tapi dalam penampilan aku sering dikira sudah kelas 3 memang tubuhku bongsor dan toket aku juga lumayan gede , pantatku yang semok, berat badanku 50 kg dengna tinggi 167 cm banyak yang mengira aku mirip dengan artis jupe dari perawakanku yang seksi itu.

Oya aku malah keasikan untuk menulis biodataku, awal cerita sex begini di sekolahku sedang mengadakan acara festival band bandnan, dan rame sekali banyak orang yang menonton aku dan teman teman sedang mengamati kegiatan pembukaan acaranya, yappss dibuka dengan acara baris berbaris terlebih dahulu, rombongan kakak kelas yang saat itu perlahan dia memasuki ke lapangan, dengan gagah gagah kakak kelas itu berbaris rapi.

Tapi ada yang membuat aku mencuri perhatian dia yang berbaris paling depan , gak tau namanya yang pasti dia tampan dan gagah sekali, aku bertanya kepada samping termanku.

“heh itu yang baris di depan namanya siapa ya??”

“ohh itu topan namanya” temanku menjawab.

Kesan pertama melihat dirinya hatiku dag dig

“Kak Topan,” jawab Sari sambil tersenyum penuh arti, tahu kalau aku telah jatuh cinta.

Dari itu aku mencari info mengenai kak topan mulai dari ngeponi dia lewat akun instagram ataupun facebook dan line nya, dan semua yang berbau dia aku cari tau infonya dan sebentar lagi dia akan ulang tahun, aku ingin sekali untuk memberi dia hadiah tapi aku tahu kalau kak topan itu belum kenal pada diriku, maka dari itu aku bingun mau bagaimana??

Tapi aku ingat salah satu anggota baris berbaris itu ada kenalanku namanya rini, ya aku mencari tau tentang info latihan dia dari rini, selang beberapa hari rini memberi tahu kalau hari ini ada latihan baris berbaris dia memintaku untuk datang dan menemui dia saat latihan.

Yapsss aku sudah mempersiapkan hadiah untuk kak topan, hatiku ingin copot karena menunggu kak topan latihan baris berbaris, setelahnya habis latihan rini menyampariku “heh kamu sudah ditunggu di lantai dua dikelas A”

Aku berterimakasih kepada rini karena telah memberiku info dan ini kesempatanku bisa bertemu dengnan cowok pujaan hatiku, kumantapkan langkahku walaupun diriku merasa gerogi, ya saat aku naik tangga dan hampir sampai di kelas kak topan sudah menunggu di depan kelas

“lho kamu ya martha, sapa kak topan

“kok tau namaku kak, dari mana?? Sapaku

“Iya rini tadi yang bilang katanya mau ada adek kelas yang mau menemui aku dengan membawa hadiah dan dia bernama martha”

“Iya kak aku martha kenalin”

Dengan buru buru dan gak tau berkata apa lagi, aku langusung menyerahkan hadiahnya ke kak topan, aku langsung berpaling dan turun ke tangga, tapi hampir saja mau turun aku dipanggil lagi.

“martha, bentar bentar mau kemana kamu”

“degggg deggg hatiku serasa berhenti sejenak, kak topan memanggil namaku lagi”

Aku berpaling lagi dan dia berkata sambil mengasihkan undangan, “ini buat kamu jangsn lupa datang ya di pestaku, oya sama iyu dresscodenya pakai rna merah ya, teriimakasih lagi buat kadonya, sapa dia dengan ramah”

Hatiku sontak sangat bahagia sekali karena mendapat undangan dari kak topan, bermimpi apa aku malam ini, bisa mendapat hal yang paling bahagia walaupun sebelumnya kak topan belum mengenalku,

mendengar perkataan itu aku hanya melongo dan mengangguk angguk setelahnya dia langsung pergi tanpa pamitan.Rini yang menungguku di kantin aku langusung menghampirinya, “ehh tau gak aku kok diundang dalam acara ultahnya kak topan nih rin, tapi aku bingung mau berangkat sama siapa toh aku juga gak paham dengan rumahnya”

“Lhoo kamu juga ya diundang, aku juga kok yaudah kalo gitu kita berangkat bareng aja mar, aku punya dress yang kebetulan kelihatannya juga pas dengan ukuran tubuhmu, nanti sehabis pulang sekolah terus kamu ke rumahku ya aku tunggu”

Aku terus pulang kerumah dengan perasaan yang senang, bahagia setelah sampai rumah, aku ketok pintu tidak ada yang menjawab aku masuk dari pintu belakang aku cari mamaku panggil panggil tidak menjawab, aku mencoba untuk menelepon dan inta izin kalau nanti malam aku pergi ke acara ulang tahun temanku. “mah aku nanti pergi ke rumah temanku yang ada acara ultah”

“cowok atau cewek nak” kata mama

“cowok mah”

“ya udah nanti pulangnya jangan malam malam ya”

“oke siap mah”

“hati hati ya nanti”

Dan aku langsung melepas seragam sekolahku, kemudian langusng menuju ke kamar mandi dengna menggukan handuk yang menutupi bagian dadaku dan paha, setelah mandi aku masuk ke kamarku dan aku berkaca di depan cermin, kulihat tubuhku semakin oke dimana payudaraku kulihat semakim besar, apalagi di bagian pantatku kulihat dari samping agak montok, pasti orang laon atau pria jika melihat bokongku rasanya ingin sekali untuk memegang dan meremasnya.


Setelah puas aku memandangi tubuhku sendiri aku mencari pakaian di lemari dengan memakai sebuah tangtop dan celana mini, aku menunggu taxi untuk menuju ke rumahnya rini, sewaktu sampai dirumahnya rini aku disambut dengan senang dan memuji aku karena aku terlihat cantik dan seksi sekali

“Hehehe makasih rini”

“ya udah sini masuk ke kamar, sudah ada sudah aku siapin dressnya”

Setelah aku pakai dressnya ku lihat dari cermin ahh pendek banget nih roknya , masak pahaku terlihat begini apa gak sopan nantinya , aku malu sar??

“hihh kamu apaan sih ,ini dresscor cocok buat kamu, lagian kamu terlihat tambah cantik dan seksi kalau memakai ini, dah gak apa apa kok, pede aja lagi,”

Dengan perkataan sari seprti itu aku semakin pede dan tak risi lagi, kami langsung emnuju ke rumah kak topan dengan menggunakan mobilnya sari, sesampainya sana acara udah di mulai dan banyak sekali yang datang dari kakak kelas dan ada juga seangkatanku tapi bebrapa saja, didalam pestanya rupanya meriah sekali ada yang bermain music , minuman bersoda maupun berakohol dan katanya nih ada sexnya juga hii gilak banget nih pesta pecah dalam batinku.

Di kerumunan aku yang berdiri melihat situasi kanan kiri, yang datang berpakain cakep cakep dan cantik cantik aku lihat dari kejauhan pria yang aku puja menghampiriku dan menyalamiku member ucapan selamat datang, saat aku menoleh ke belkang rupanya sari udah gak ada di belkang entah kemana dia pergi,

“haiii Martha aku kira kamu gak datang, rupanya datang juga makaish ya dah catang dalam acaraku ini, lha kamu kesini sendiri ya,?? Tanya kak topan.

“awalnya sih sama sari , tapi gak tau nih anak lari kemana kak, jawabku”

“mari mari Martha , oya kamu mau aku ambilkan minum gak??

“ya kak gak papa dengan nada malu malu dan menggangguk angguk,”

“bentar yah”

Tak lama kak topan balik lagi dengan minumannya, dia menyodorkan gelas cantik yang mana minumannya berwarna ungu hitam, aku minum tanpa bertanya dulu, glekkkk saat aku telan ada rasa aneh dan wajahku agak berubah mengerut,”gimana Martha ada yang aneh ya minumannya, hehehe, itu anggur martah kamu belum pernah minum ya sebelumnya,”

“iya kak aku belum pernah minum tapi udah tau sebelumnya, rupanya begini ya rasanya ada getir getir dan kecut kecut gimana gitu” ya udah kalau gitu yok ikut kakak cari sari dia menggandeng tanganku dan menuju ke tempat duduk yang mana disana udah ada sari dan teman temannya, aku pun ikut gabung di meja tersebut, kami bercanda dan bersinda gurau rupanya kak topan asik juga untuk ngobrol aku tertawa tawa cekikikan dan kadang pula aku mengeluarkan kalimat yang menjerumus, entah itu efek aku kebanyakan minum anggur kali ya.
Sari yang melihat kondisiku seperti itu menarik tanganku dan berkata “ehh kamu mabok ya Martha, bicamu agak ngelantur gitu, kita pulang yuk , ajak sari”
“hehh aku gak mabok Cuma sedikit agak puyeng kepalaku sari, nanti aja dulu aku juga belum selesai ngobrol dengan kak topan, ya ya ya ya rayuku terhadap sari”
Melihat kondisiku seperti ini kak topan malah mengajakku ke depan dan menikmati alunan music mengajakku berdansa aku pun mengiyakan dengan tubuhku yang lemas karena kebanyakan minum anggur, dan sari pun ku lihat hanya menggelengkan kepalanya yang mana melihat diriku sudah di mabok kepayang, saat aku berdansa dengan kak topan, dia mengajakku untuk naik ke lantai dua rumahnya , awalnya aku menolak takut nanti kalau kelewatan batas, dengan rayuannya dan gombalannya aku pun terbuai dengan harapan saat berdua dengannya dia menembakku hehe.
Aku pun naik ke lantai dua dengan tubuhku saat berjalann di bopong oleh kak topan, kami masuk kamarnya yang luas dan di kasur yang empuk aku di rebahkan di sana kemudian kak topan keluar sebentar gak tau dia ngapain, di dalam aku merasa sumuk dan ingin membuka dress aku tapi niatan itu aku masih bisa jaga karena kepalaku masih sadar, tak lama kemudian kak topan datang lagi dan mengunci pintu kamarnya,
“ekkh kak tadi kakak mau berkata apa kepadaku??
Dan tanpa basa basi aku yang setengah sadar merasakan kak topan ada di atasku dengan mataku yang merem melek dan kepaa sedikit pusing , dan siapa yang memulainya bibir kak topan sudah kurasakan dan ciuman ciuman sudah menyentuh bibirku, aku yang juga sudah pernah ciuman dengan mantan pacaraku tak kaku aku pun membalas dengan ciumana yang ganas dan melumat bibirnya, kak topan juga memulai turun menciumi leherku aku merasa kegelian “kak kak jangan ahh nanti kalau ada bekasnya jadi ketahuan orang rumah aku”tanpa menghiraukan perkataanku kak topan menyingkap tanganku dan melumat leherku ahhh ahh ahhh rasa gelid an terangsang sudah aku rasakan.

Dan malam ini tubuhku untuk kak topan aku bicara seperti itu tanpa sadar, dia menciumi leherku dan digiti gigit di sepong sampai memerah, karena itu kak topan behenti sejenak aku kira udah selesai tapi malah semkain menjadi kak topan mulai turun dan wajahnya sudah berada di keuda toketku, dan menyentuh bibirnya ke permukaan dadaku dengan di ciumi olehnya aku merasa geli gelid an seketika tangan kak topan menyentuh pundakku mencopot dress yang aku pakai, sampai pada akhirnya dressku turun sampai ke perut terlihatlah gundukan toketku yang masih memakai BH.

Kembali lagi dia menciumi bibirku dan tangannya sudah terampil memegang toket dan meremas remasnya setiap jarinya ingin masuk ke dalam BHku dan menyentuh putinggku serta di pilin pilin sampai akhirnya menjadi keras, karena ka topan sudah juga sange dia memulai lagi dennga mencopot BHku rasanya dia ingin melihat langsung ukuran toketku yang terbilang besar dan montok, dan di copot BHku “waooowww indah sekli bentuk toketmu Martha dia berkata seperti itu kepadaku”

Wajah dia sudah berada di celah toketku dan meremas remas toketku, dan menciumi area toket , ahhh ahhh ahhh aku mendesah udah kak jangan kak, aku yang meronta karena masih setengah sadar tapi badanku terasa lemas apa daya aku tak bisa melawan lagi pula kak topan juga pandai untuk merangsang dan membuat kau juga semakin menikmatinya. Kurang lebih 15 menit kak topan berada di bongkahan toketku dengan memilin dan menjilati dengan lidahnya,

dan kembali malancarkan dia meulai turun menuju ke bagian selakanganku dai melucuit dress hingga akhirnya aku pun telanjang di hadapan dia dengan masih memakai CD, baru pertam ini aku merasakan aku bugil di hadapan laki laki, tapi tak apa karena kak topan malam ini adalah milikku, aku pun manut dan pasrah apa yang di perbuatnya,

Tangan kak topan yang aktif sudah memegang ke dua kakiku serta di regangkan sehingga wajah kak topan berada di selakanganku kemudian dia mengelus ngeleus celana dalam yang aku pakai, ahhhh rasa yang begitu nikmat akan sentuhannya, di buka celana dalamku dan dia sudah meilhat bagian suciku , dia kelihatan bingung karena memang buluku tertata rapi “Martha memek kamu juga indah sekali ”kata dia

Karena memang aku selalu merawatnya kalau aku sedang mandi, dan dia kulihat mencari lubang memekku yang masih belum terlihat olehnya memang aku masih perawan jadinya terlihat sempit, dia mengelus ngelus dengan jarinya aku pun merem melek hingga tak tau aku rasakan dia meludah di bagian memekku serta saat aku buka mata kak topan sudah mengeluarkan penisnya yang sudah tegang dan ingin memasuki memekku dengan penis yang besar itu.

“ahh kak jangan kak , nanti Martha sakit, setangah sadar aku berkat seperti itu”

Tapi kak topan tetap melangsungkan kehendaknya dengan menusuk penisnya ke lubang memekku, aku pun menjerit ahhhhh karena kepala penisnya sudah menyentuh bibir memekku, tahan ya Martha sayang senetar saja kok sakitnya , kata kak topan,

Dia mencabut penisnya lagi dan menusukkan hingga aku kaget dan menjerit panjang ahhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhhhhhhhh kurasakan penisnya sudah menusuk memekku setengahnya, dia juga kaget saat aku menjerit kemudain dia melepaskan lagi , aku kira kak topan menghentikan kegiatan itu karena meliaht aku menjerit kesakitan, malah tidak dia meludahi penisnya sendiri dan menghujam lagi mendorong pantatnya dan aaaaaaaaahhhhhh ahhhhhhhhhhhhh aku melenguh tanganku memegang erat sprei ku rasakan saat itu sangat sakit tapi saat masuk ke semuanya rasanya enak baget,’

Dia sudah merebut kesucianku dan aku rasakan ada robekan di selaput darahku, dai menusuk lebih dalam, ahhh Martha enak sekali, kata ka topan, denga wajahku yang merintih sampai mengeluarkan titisan air mata, kak topan mencium bibirku dan mengusap air mataku dan berbisik santai martah kakak janji gak akan ninggalin kamu,

kakak sayang sama kamu”mendenganr perkataan itu aku merasa senang dan tersanjung karena memang laki laki idamanku berkata seperti yang aku harapkan, dia menciumi ku lagi dengan posisi penis masih tertanam di dalam memek, mungkin biar terbiasa akan hadirnya benda tumpul di memekku, tak lama kak topan menarik dan meju mundurkan pantatnya.

Akhh akkkhh akhhh aku meracau kembali, awalnya memang sakit, tapi karena sudah terbiasa malah menjadi nikmat, aku pun menjadiu mendesah dimana penis kak topan menggerakkan penisnya maju mundur dan lama lama gerakan kak topan semkin cepat, aku mengeluh kenikmatan ahh ahh dengan kepalaku geleng geleng dan memegang erat spreinya,

Ahhh ahh ahhha hhh ahhh ahhh aku mendesah, kak topan menciumi bibiru dengan mesra sambil menggerakan badannya akmi mendesah di dalam mulut berciuman, dan semakin lama semakin nikmat sekali, gerakannya semakin liar dan ganas, kemudian dia mengganti posisi dengan aku duduk di penisnya yang masih tertancap sekarang aku duduk dan kak topan terlentang di ranjang aku gantian yang naik turunkan pantatku,

Semakin dalam ku rasakan getaran getaran yang mengalir dalam darahku yaitu kenikmatan, ouhh ouuhh rambutku tersebak karena memekku di aduk aduk oleh benda kak topan, kak topan juga tak tinggal diam tangannya juga meremas remas toketku yang bergelantungan dan menghentakan pantatnya naik turun, aku pun kembali merintih aku sekarng sudah bisa mengimbangi gerakan kak topan , auhhh auuuhh yesss kakk enak sekali kak terusin kak racauku.

Setelah puas dengan gaya tersebut kak topan memintaku untuk menungging dan inilah rasanya yang nikmat sekali , aku menunggi dan di sodok dari belakang dengan penis, slebb slebb slebbb bunyi itu yang terdengar ketika paha kak topan menyentuh pantatku, tangan kak topan memegang pundakku dan menarik kak topan juga begitu dia memaju mundurkan penisnya ke lubang memekku, lama sekali kami pada posisi doggy style, ahhh aku capek kak, “udah goyangin aja martah pantat kamu, biar kakak juga berusaha memuaskanmu”

Aku pun menggoyangkan pantatku dan benar sekalii rasanya sungguh mengasikkan , semangat kembali lagi aku juga langsung mempercepat gerakanku,

Ahh ahh ahh ahh desahku yang terus menerus, mataku merem melek yesssss aouhhh baby nikmat kakak, kemudian kak topan mengubah posisinya kembali seperti semula tapi kakiku diangkat olehnya lebih tinggi dan di tusuk tusuk lagi dengan penisnya “wihhh guriihh gurihhh gurihh sekali kak” kak topan mempercapat gerakannya tapi membuat aku kesakitan, “kak pelan pelan saja kak, aku merasa sakit”

Tapi dia tak menghiraukan peemintaanku malah dia mempercepaqt gerakannya dengan kondisi seperti itu tanpa kusadari kakiku merangkul pantatnya dan aku kunci hingga aku merasakan penisnya masuk dalam sampai ke dinding rahimku.

“waaaaooo waooooowww aku meracau lagi, karena karena begitu asikk, kak topan menggenjot lebih

dalam dan cepat plokk plokk plojkk plokkk ku raskan saat itu memekku berdenyut dan rasanya seperti menahan cairan yang ingin keluar begitu juga penis kak topan ku rasakan dia berdenyut dan membengkak lebih besar,

Tak lama kak topan mendesahhh ahhhh ahhh ahh kurasakan cairan itu mengeluarkan sebanyak 4 kali

crot crot crot crot aku pun juga mengeluarkan cairanku ahhh ahh akmi mendesah bersama dengan cairan sperman yang keluar di dalam memekku, uhhh uhhhh lega sekali.

“Martha aku sayang kamu, makasih ya di ultahku ini ada kado terindah dari kamu”

“iya kak aku juga sangat senang jika kakak juga merasa senang”

Langsung dia menciumku dikening dan menarik tubuhku untuk duduk di ranjang kulihat penis kak topan sudah lemas dan ada cairan merah bekas darah perawanku , aku tak menyesal memberiskan kesucianku terhadap orang yang aku sayang saat itu, kami pun berdiri dan membersihkan bekas bekas dan kembali berpakain rapi untuk turun kebawah dan kemabli berpesta lagi, demikianlah cerita perawanku yang aku serahkan kepada kakak kelas.

Terimakasih sudah meluangkan cerita narasi sexku semoga ini mendapat nilai tambah bagi kalian yang membacanya, salam crott

3 Lubang Memek

Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar Dewasa Sex Terbaru 2017


Sangat beruntung aku mendapat keturunan dari china dan Indonesia jadi bisa di tebak kalau aku secakep apa dan seganteng mirip siapa, banyak yang bilang terutama kaum hawa kayak personil boyband hehe, perkenalkan namaku Arga, disaat ini aku berumur 22 tahun kali ini aku akan sedikit bercertia pengalaman sexku dengan wanita wanita penghantar birahiku .

Seperti biasa sepulang dari kampus aku langsung turun lift, hari sudah sore menjelang malam, malas coy di kampus lama2 bosen ^^. Tiba2 aku ketemu dengan Salma (tmn semester 1 aku dulu) di lift tersebut. cerita sange, cerita luncah, cerita sex threesome, cerita bertukar pasangan.

“Hai Arga !” Dah lama ga ketemu, Sombong ni skrg! hehehe, knp muka lo butek amat ? “, sapa Salma.

“Uii ! haha bisa aja lu, Gpp aku sal, rutinitas membosankan (dengan sedikit senyum dan melihat ke arah mata Salma),” Jawab aku.


“Ouw gitu, btw Arga ajarin aku buat UTS ntar donk di kos aku ! mao ya ? ya ? ya ? bareng ama tmn2 aku, lu kan bisa !”, Tanya Salma. (dengan senyum nya yang manis dan agak genit).

“Jah, udh lu belajar aja bareng Bella sama Via, Tmn2 sejoli lu dari dulu tuh, hehe” canda aku.

“hehe,Yah, memang sama mereka!”, Tapi kan ga semua nya ngerti Arga!” ntar kalo ga di kos aku, ya
di rumah nya Bella, mau ya Arga ?” Tanya Salma.

“Ya gampang lah ! ntar lu telp aku aja kalo udah pasti tgl brp! “Ntar kalo ada bahan ujian yg bakal keluar aku kasih tau deh ^.^ “,jawab aku.

Pintu lift pun terbuka dan aku langsung pulang, begitu juga dengan Salma. Malam hari nya aku di sms Salma tgl nya, dan ternyata di rumah Bella jam 2 siang. pas aku liat, Wew bsk! Mata kuliah menyebalkan pulang jam 11 siang jadwal aku.

Pas bgt buat refreshing, 4 hari sebelum masuk ke Ujian semester. Ga masalah buat aku kalo untuk ngajarin, sekalian aku bisa makin banyak baca, dan semakin melatih diri aku sendiri, dengan berbagai pertanyaan dari tmn2 yg aku ajarin.

Setiba aku di rumah Bella, 10 menit krg dari jam 2 siang. Aku langsung telp ke Bella untuk minta dibukakan pintu gerbang. Kemudian masuk lah aku ke dalam rumah nya. Rumahnya besar dan sepi karena ortu Bella sedang ke luar negeri 1 minggu untuk urusan bisnis, ditambah 1 satpam yang juga izin pulang kampung ada urusan keluarga untuk 2 minggu, pembantu nya 2 orang sedang sibuk dengan urusan rumah.

Walaupun sepi rumahnya tetap aman karena setiap TAMU yang akan masuk kompleks dicatat ingin bertamu dengan Rumah blok brp, no brp, dengan siapa (ampun pak saya bukan penjahat’ hehe), No kendaraan dicatat dan KTP harus ditinggalkan, lalu kita memegang No tiketnya.

Setelah aku menutup gerbang dan pintu utama, aku langsung naik ke Lt 2 barengan ama Bella tentunya.

“Ke kamar aku yuk! Di sana udh ada Salma sama Via”

“ok Sapa takut” jwab aku.

Belajar pun dimulai sekitar 3 jam, pas jam 5 sore, Via berkata, “Waduh lapar bgt nih, makan yuk !”
Bella dan Salma, “ayolah”.

Setelah makan, mereka kemudian bosan dan mengajak aku menonton film yg durasinya sekitar kurang lebih 2jam, film yg ditonton adalah film romantic dan ada sedikit adegan “hot” nya.

Waktu menunjukkan jam 7.30 malam, lalu tiba-tiba hujan deras, disertai angin kencang. Aku berkata,

“waduh ujannya gede amat, kacau nih aku jadi males balik” (sambil duduk di sofa)

“Ya udah ga usah balik dulu Arga disini dulu aja”(sambil memeluk aku dari belakang), “Kata Via”.
Aku merasakan hangatnya pelukan Via yg toketnya berukuran 36B. Via berparas sangat cantik, tinggi nya 170 cm, kulitnya putih bersih, pipinya lucu, aku rasa mukanya mirip cewe jepang gitu (sangat mirip Nonami Takizawa).

“Ya aku belum mau balik, lagi pula dingin2 gini enakan ditemenin cewe cantik seperti kalian, hehe” jawab aku. “ga apa2 nih aku peluk gini ?”,Tanya Via.

“Santai aja, Lu udah kayak ama orang lain aja! Aku kan temenan ama Lu udah lama”,jawab aku.

“Wah berarti aku boleh ikutan donk nih?” Tanya Bella (sambil senyum takut gitu). Salma yang tidak

bergerak ke arah aku sama sekali, hanya duduk sambil mematikan TV+DVD yang kami tonton, kemudian tiba2 Salma ke arah computer dan menyetel lagu house music keras2. Kemudian maen game, seakan tak mau melihat aku yg sedang bermesraan dengan Via dan Bella.

“Boleh donk, sini2 jangan kan Meluk, Kayak yang di film tadi, aku juga mau, hwahaha” (jawab aku dengan nada sedikit bercanda).

“Serius Lu?” Jawab Via dan Bella berbarengan.

“Hus..Jangan ah, jangan ragu2 lah!” haha lu berdua serius amat sih ?” Canda aku.

“yah coba serius! Kan aku pengen !”, Jawab Bella.

” Haha, hayo loh Arga, tanggung jawab lu! Si Bella pengen tuh”, Canda Via (sambil melepas pelukannya).

“Lu berdua mah nyemeng aja, Ayo aku mah cowo, mana mungkin takut begituan !”, jawab aku (sambil tertawa kecil, dan melihat serius ke arah Bella). Tiba2 tangan aku ditarik oleh Bella, kemudian aku di dorong ke ranjangnya.

“Lu pikir aku anak rumah yg cuma tahu belajar doank ?”, Kata Bella. Lalu Via dan Bella senyum genit di depan aku yang sedang duduk di ranjang, Kemudian seperti penari bugil gitu, mereka perlahan-lahan membuka kaos dan celana jeans mereka, Yang tersisa hanya BH dan celana dalam mereka.

Bella dan Via naik ke atas ranjang. Salma (si anak alim) yang dari tadi main computer langsung terdiam melihat ke arah ranjang, Pas aku ngeliat Salma, “Boleh kan Aku nonton aja disini?, aku ga ikutan lho.” Kata Salma.

Tangan Kanan aku langsung memencet pantat Bella yang memang dari tadi sudah terangsang, aku tarik Bella, sehingga dalam posisi terlentang. Aku buka 1 per satu pakaian aku, Yang tersisa hanya kolor aku.

Kemudian Via keluar kamar dan mengambil es batu ditaruh di baskom. Aku ciumin pipi Bella, sambil kedua tangan aku memegang kepala nya dengan lembut, “Lu tau nga Arga? kalo aku gini2 masih perawan, dan aku tadi modal nekat doank ngomong kayak gitu ke Lu, Aku itu tuh pengennya Lu jadi pacar aku, Aku akan kasih apa pun ke Lu Arga !! kata Bella.

Dalam otak aku : Ya whatever lah, Yg aku tau sekarang saatnya sexxxxx, hahaha. “Ow gitu Bella, kenapa dari dulu, Lu nga ngomong?” “Ya udah lah kita having great sex dulu skarang”, jawab aku
Aku langsung melumat bibir Bella yang tipis itu, kedua tangan aku langsung meremas-remas toket Bella yg padat dan kenyal (sekitar 34 B), Bella mempunyai tinggi 165cm, kulitnya putih bersih+mulus, Chinese abis, cakep dah pokoknya (aku bingung nge gambarin dia kayak siapa).

Muka aku turun ke arah leher, kemudian di depan toketnya yang masih ber BH. Aku jilat sela2 toket nya di tengah2 nya, kemudian aku tarik BH nya yang berwarna biru itu hingga lepas, aku remas2 toketnya terus aku jilat2 toketnya, sesekali aku sedot kencang2.

“Awwwww…! Arga ah…ah.. ehm…. Ow… ah” menggeliat si Bella.

Via datang membawa es batu, kemudian mencium mulut aku, dengan mulutnya yang udah ada es batunya, trus aku bilang, “Via ntar ya, aku lagi pengen sama Bella, abis itu lu!”

Aku tarik kolor nya Bella, lidah aku yang nakal langsung menjilat vaginanya, sesekali menyedotnya, kedua tangan aku sambil meremas2 toketnya. Lidah aku semakin nakal, ketika menyentuh klitoris nya. Kira2 sekitar 10 menit.

“ehm…ahh…!!! aw.. oh, oh..oh..oh. aaaaaaaaa, aduh pengen pipis nih Arga !!”

“Ya udah keluarin aja, gpp” (sambil meminta es batu kecil dari Via) lalu aku emut esnya ampe abis, kemudian aku tiup ke vaginanya Bella, sambil jilat2 vaginanya yang masih rapat itu.

“Ih Arga dinginnnn, haha. Seru2, ehmmmmm….. oh..oh! enaknya, terus2.. aduh2, aduh…”

Syurrrrrrrrrrrrrrrr…. vaginanya Bella muncrat air, tanda mencapai kenikmatan yang ia rasakan. Jah belum aku apa2 in aja udah muncrat (dalam otak aku). Tanpa beristirahat, Bella juga mengemut es batu kecil ampe abis, aku berdiri di atas ranjang, lalu dia membuka kolor aku, lalu langsung memasukkan penis aku ke mulutnya,

“yeah…mantap” kata aku

“aw.. aw, pelan2 sayang (aku ngerasa nya gigi nya kena batang aku))”

Sensasi sesekali tiupannya di batang aku (ouw dingin coy, enak kalee), kemudian telor aku diisep juga pelan2, kemudian ditiup juga. (baru 1 cewe nih, gmn tiga cewe? (pikiran dalam otak aku). Aku yang udah nga sabar langsung menggunakan kedua tangan aku, menggoyangkan kepalanya agar lebih cepat, kemudian sekitar 5 menit aku tarik kepala Bella.

“Udah siap sayang ?” sambil aku cium kening nya..

“pelan2 yah Arga.. takut nih.”

“hahaha iya tenang aja Bella sayang, awalnya agak sakit, tapi seterusnya enak kok”

Bella dalam posisi terlentang, Via yang dari tadi di samping ranjang, ikut meremas toket Bella, Lalu aku masukin penis ke vagina Bella, (susah masuk, masih rapat coy + terdengar jeritan Bella) sekitar 2 menit Blezzebbb !! yeah masuk!! Aku maju mundur kan penis aku secara perlahan, kemudian aku merasakan ada cairan yang keluar saat aku gesekkan penis aku baru 5 menit, TERNYATA DARAH SEGAR dari vagina Bella keluar, keperawanan Bella telah aku ambil, hahaha.

Sambil aku percepat, tekanan penis aku ke vagina Bella. Aku juga udah nga sabar ngerasa in toketnya Via yang 36B itu, tangan kanan aku membuka BH pink yang dipakai Via, wouwww aku terkejut melihat toketnya begitu putih bersih+besar tanpa suntik, AKU YAKIN ! kenyal banget (aku remas2) dengan posisi berlutut Via langsung membuka kolornya,

KEMUDIAN AKU agak naekan posisi ngewe aku, sehingga mulut aku langsung menjilat puting, dan terus mengenyot toket Via yang besar itu (secara ganti2, kadang toket kanan, kadang toket kiri), tangan kanan aku ke arah pantat Via sambil mengelus2 pantat nya, kemudian memencetnya. Tangan kanan aku langsung mengarah ke vagina Via, langsung mengelus dengan pelan, Via menggeliat.
Sekitar 15 menit aku pacu penis aku di vagina Bella, tiba2 vagina Bella menyemburkan air kenikmatan untuk kedua kalinya, aku tarik bentar penis aku, terus aku tusuk lagi (hahaha).

“Ouwww..oh. oh.. Arga enak banget. Makasih ya sayang”, Kata Bella.

“Aku belum, tunggu ya Bella sayang. Hehmmm….. ah.. ssttt… ahhh..” Kata Aku.
Via mencium pipi aku, dengan kedua tangan nya menarik kepala aku yang dari tadi mengisap toketnya.

“Udah selesaiin dulu ke Bella, tanggung tuh” Kata Via

Aku yg belum mencapai kepuasan aku, langsung aku kocok lebih kencang lagi, dan sekitar 5 menit setelah Bella muncrat, aku langsung:

“oh.. yeah..” Crott… crot… crot… cRoooottt !!! (sekitar 20 menit di vagina Bella, aku ngerasa penis aku berdenyut2, dan aku muncratin peju aku di dalem vaginanya)

Setelah aku tarik penis aku yang masih nempel darahnya Bella, (kemudian aku dalam posisi duduk) trus tanpa ragu Bella (yang dalam posisi push up) langsung memasukkan penis aku ke mulutnya, merasa peju aku akan keluar lg, aku langsung berdiri di atas ranjang, sambil aku maju mundur kan kepala Bella lebih cepat.. dan “OH YESSSS” crot Crot !! muncrat di mulut Bella, kemudian aku tarik penis aku, dan 2x crot di mukanya Bella. Bella hanya tersenyum dan menelan sebagian dari peju aku di mulutnya.

Seakan2 tanpa lemas, aku langsung ke kamar mandi, yang memang ada di dalam kamar tidur Bella. Lalu aku ke arah Shower dan mandi, Salma yang dari tadi hanya terbengong melihat adegan sex sesungguhnya ikut ke kamar mandi, dan mengambil 4 handuk.

Tanpa ragu Salma si tinggi itu (175 cm), dengan pede nya melepas seluruh pakaian nya di kamar tidur, lalu aku kaget ngeliat toketnya yang putih bersih sekitar 32C, kulitnya putih bersih, chinese, dan cantik.

“Aku ikutan mandi yah ?” Tanya Salma.

“yuk, sini2 masuk” kata Via dan Bella.

Lalu aku + tiga cewe cakep, shower an dan sabunan rame2, badan aku digosok-gosok oleh tangan2 Via yang lembut, dan seakan mereka sudah tidak sabar ingin aku turun ke ronde selanjutnya. Bella terus mengecup bibir aku, sesekali aku remas toketnya Bella, tak mau ketinggalan si Salma (si anak alim) mulai terangsang dan tiba2 dia jongkok ke arah penis aku, dan langsung mengocok penis aku secara perlahan-lahan menggunakan tangan kanannya yang penuh dengan sabun selama 5 menit.
Sesaat aku hentikan ciuman dengan Bella, trus Salma juga langsung berdiri

“Bella, lu bilang mao jadi pacar aku ?” gmn Nih temen2 lu gpp nih nge-SEX ama aku ?”, kata aku.

“gpp sayang, asalkan lu senang, aku juga senang, tapi lu nga boleh nge-SEX dengan cewe lain, tanpa seizin aku”, Kata Bella (sambil kedua tangan nya memegang kedua pipi aku)

Via dengan inisiatif sendiri, langsung menyalakan bath tub, yang berukuran besar tersebut, seperti yang ada di tempat pijat, bentuknya kotak dan besar, bisa muat sekitar 4 orang. (memang enak coy! Ngentot ama orang kaya, haha). Bath tubnya di stel ama Via seperti terapi relaksasi air, dengan gelombang2 sperti dipijat oleh air.

“Masuk aja sayang, gpp. Via udah nga sabar tuh, kalian nge-SEX nya di bath tub aja, biar resiko hamilnya kecil, itu artikel yg aku baca di internet sih” Kata Bella ke aku.

“Makasih ya sayang, Bella bener2 baik”, Kata aku(sambil melumat bibir Bella).

“Aku mao minta pembantu aku masak makanan buat kita, mungkin pembantu aku 2 2nya tau nih kita

lagi ngapain disini, jadi palingan aku ngomong ama mereka baiknya gimana.. BIASA lah palingan aku kasih uang sedikit ke mereka.” Kata Bella

“Aku ikutan SEX ama cowo lo gpp nih ?” kata Salma

“hahaha emang lu berani ? Cewe cupu kayak lu emang bisa yah ?” Ejekan dari Via.

“ya terserah lu, terserah cowo aku jg deh mau nge-SEX ama lu apa kagak. “jawab Bella, (kemudian

Bella shower sebentar dan meninggalkan aku dan 2 orang temen nya).

“thank you Bella, lu emang the best friend dah !” kata Salma.

“Makasih ya sayang, nanti 30 menit kita nyusul deh” kata aku
Kemudian kita bertiga masuk ke bath tub,

“Ajarin aku pelan2 yah”, kata Salma.

“Via dulu yah, dia dari tadi soalnya, ok ?” Jawab aku.

“Ouww ya udah, emang gitu seharusnya. Hihi”jawab Salma.

Dengan posisi aku dibawah, Via dengan mahirnya dia masukkan penis aku ke vaginanya yg cukup rapat, pas aku tanya :

“Via, Lu sering nge-SEX yah?”

“ehmm, baru 1x sih ama cowo aku dulu di bandung” kata Via

“Kok mahir bgt kayaknya, ya terserah dah mau brp kali, intinya sekarang lu harus memuaskan aku, hahaha” jawab aku.

Kedua tangan aku langsung memegang pantat Via, dan menaik turun kan pantatnya. Posisi badan aku tetap diam, tapi tangan aku dua duanya terkadang memegang pantatnya, terkadang memeluk erat punggungnya, dengan maksud supaya aku bisa merasakan pelukan Via yang hangat, disertai “senjata nya” alias toketnya besar dan hangat. Kemudian tiba2 gantian Via yang menggoyangkan pantatnya dengan liar.

“Yeahhh…ehm.. hehmm…ehm… (Via menutup mata nya dan menjepitkan lidahnya, kemudian

kembali membuka matanya, dan kedua tangan nya mencengkram kuat bahu aku)
Aku ga enak liat Salma menunggu, aku pegang kepala Salma dengan tangan kanan aku, lalu aku cium perlahan bibirnya. Trus aku ke arah toketnya yang 32C, aku isap2 toket nya Salma. Tangan kanan aku ngobel vaginanya Salma. Setelah 5 menit dengan Salma, Lalu aku mengalihkan perhatian aku kembali ke Via

Aku menghisap, mengenyot, sesekali lidah aku yang nakal memainkan puting Via dan meremas dengan sangat gemas TOKET Via yang 36B tersebut. Via kemudian berkata, “Sini gantian Sal, mau ga ?”

“Ya mau lah, tapi tuntun pelan2 Arga, Lu juga La bantuan aku masukinnya yah” Kata Salma

Lalu kucabut penis aku dari Via, dengan posisi yang sama seperti Via. AKU langsung memasukkan vagina Salma dengan perlahan, dan Ouww aku merasakan vagina Salma Rapat banget, tapi ga keluar darah, (bingung aku coy! Ini masih perawan apa nga yah ? Denyut an penis aku ,di dalam vagina Salma berasa lebih nikmat).

Via tidak diam saja, dia berusaha menyodorkan toketnya yang besar itu untuk aku hisap. Via mau mencium Salma, tapi Salma menolak, Sesaat aku menghentikan kenyotan mulut aku di toket Via, aku tarik Kepala Salma aku lumat habis mulutnya Salma.

Aku mainkan lidah aku dengan lidah nya. MATA SALMA langsung membesar dan sperti orang kaget, Aku menjadi semakin terangsang, aku goyangkan lebih kencang pinggang aku, supaya penis aku menyiksa vaginanya. Lalu Salma melepaskan ciuman aku, Kedua tangan Salma memeluk aku dengan erat,

“ah… ah… ah.. Arga. Ah ter..nya..ta nikmat ber..cin…ta,”Kata Salma (dengan napas terengah-engah)

“haha”, Ketawa aku dan Via. “Lu baru pertama kali yah ?”, tanya aku

“iya..thanks yah Arga, ” kata Salma. (dengan inisiatif langsung mengecup bibir aku sebentar).
Sekitar 10 menit kemudian:

“Awasss Arga.. mau pipis, nanti bath tub nya bau nih”, kata Salma

“gpp keluarin aja Sal, ntar tinggal ganti air nya”, kata Via

“iya keluarin, sini aku bantu pencet toket lu yah”, kata aku (sambil meremas-remas toketnya dan sesekali menghisapnya)

“ouwww ahhhhhhhhhhhhhh……” Syurrrrrrrr keluar lah air kenikmatan sex dari vagina Salma, sambil aku tarik penis aku.

Lalu Via dengan lahap langsung menghisap penis aku dengan cepat, sekitar 5 menit penis aku di dalam mulut Via dan ..

Crottt…Crottt…CROT!!! menyembur lah peju aku di mulut Via. Dengan lahap Via menelan semua peju aku, lalu dia ke arah shower. Kemudian aku masih terangsang, walaupun penis aku sudah agak mengecil, karena kelelahan, yang tersisa hanyalah Salma di bath tub. lalu aku tarik kepala Salma supaya NGISEP penis aku, begitu tegang lagi penis aku, langsung aku ngentot lagi ama Salma sekitar 5 menit kemudian. Aku tembak cairan peju aku ke dalam vaginanya Salma, Crotttttttt…sekitar 2x crot. pas setelah itu aku hisap lagi toketnya Salma. (GILE KERAS BANGET puting nya coy !)

Salma benar2 berteriak tidak karuan saat aku tembak PEJU aku. Mukanya merah banget. Lalu aku tarik Penis aku. Kemudian aku berdua menyusul Via di tempat Shower untuk membersihkan diri kita masing2.

Pas di tempat shower aku terangsang lagi melihat pantat Via dan toketnya benar2 luar biasa bagusnya, Penis tegang lagi, Langsung aku cium bahu Via dari belakang, sambil aku remas toketnya dari belakang, kemudian aku putar badannya, dan aku kenyot toket dengan kasar kali ini, dan aku hisap.

“oh…oh…oh sakiiiitttt, Arga…!! ahhh!!!” (Teriak Via dan kedua toketnya benar2 merah)

Kemudian aku tusuk Penis aku ke lubang pantat Via, aku suruh Via agak membungkuk, dengan sedikit berlinang air mata, Via berkata, “Oh ahhhh…Yess. belum pernah ada cowo yang masukin penisnya Ke pantat aku, Arga !!”

Aku pacu sekitar 5 menit, kemudian menyembur hangat PEJU aku di dalem pantat nya Via, dan setelah pertempuran aku dengan VIA menggunakan CARA ANALSEX (sex melalui lubang pantat) itu, energi aku benar2 habis, aku langsung duduk di arah shower tersebut, Via lemas dan duduk di
sebelah kanan aku, Salma sebelah kiri aku. Mereka berdua menjilati sisa2 peju aku.

Kedua tangan aku memegang+mengelus kepala 2 wanita ini, masing2 di kiri dan di kanan. “Makasih ya kalian udah mau menerima hasrat SEX aku, baik dengan cara Sepong, ngentot, dan Lu Via thanks ya udah mau Analsex, sakit banget nih penis aku pas nusuk pantat u, haha” kata aku (sambil sedikit tertawa).

“Makasih banget ya Arga!”, kata Salma ( yang kemudian memeluk aku dari sebelah kiri dengan kedua tangannya)

“fiuhhh… hufff.. cape Arga, tapi bener2 badan aku lemas banget nih”,kata Via

Lalu aku berdiri dan menggunakan sabun cair untuk menggosok dan membersihkan badan aku, diikuti oleh Via dan Salma yang ikut berdiri dan memakai sabun cair.

Aku yg masih iseng memeluk Via dari belakang dan berusaha menyabuni Toketnya yang benar-benar besar dan sangat kenyal jika dibandingkan dengan Bella dan Salma, kemudian aku juga menyabuni Toket Salma dari belakang, sambil aku remas-remas toket Salma, kemudian aku menyabuni vagina Via dan Salma.

Setelah itu kita bertiga berpakaian kembali, dan mendatangi Bella di meja makan. Waktu menunjukkan skitar jam 9.30 malam, hujan sudah sedikit reda. Tapi Bella menganjurkan aku untuk menginap di rumahnya.

Kedua pembantu nya sedikit ngeledek aku dan senyum ke aku, intinya perkataan mereka Cuma ingin memberi sanjungan, kalo ternyata seorang Arga kuat banget bisa nge-SEX tanpa henti dengan 3 wanita sekaligus.

Selesai makan, Lalu aku dan 3 cewe cakep itu naek ke kamar Bella untuk menonton TV dan maen game komputer, dan aku menelpon orang rumah aku, supaya tidak usah cemas, aku menginap di rumah teman karena hujan, resiko kalo pulang malam2 + hujan lagi. (Enakan angetin badan, pake 3 badan cewe, muanteppp dah, (hehehe yang ini ga aku kasih tau keluarga aku lah !)

Sekitar jam11 malam kami pun tidur, Via dan Salma tidur di kamar tamu. AKU tidur dimana ? Udah pasti di kamar Bella 1 ranjang pula, AC-nya aku stel 23derajat Celcius, trus aku suruh Bella cuma pake BH ama kolor doank. Aku pake kolor doank, dan BELLA SETUJU!!

Aku ngerasa kayak mimpi: ada yg ngisep penis aku, pas aku ngeliat jam, udah jam stgh 6 pagi. TRUS

AKU BUKA SELIMUT aku, ternyata Bella dengan mata dan senyuman nya yang manis ke arah aku, sedang mengulum penis aku. Tak aku sia-siakan maka aku pun SHORT TIME SEX dengan Bella sekitar 20 menit, dan kali ini aku nga menyemburkan peju aku di dalam vaginanya, tapi di muka dan toketnya.

Setelah sex di ranjang, aku mandi bersama Bella di bath tubnya sambil Sex tentunya. Kemudian membersihkan diri di showernya, lalu aku+Bella membangun Via dan Salma untuk mandi & sarapan, Setelah ITU “BELAJAR”. Kali ini belajar beneran, hahaha, selanjutnya jam 10 pagi aku pulang ke rumah aku




Memek Vina Lezat

Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar Dewasa Sex Terbaru 2017


 Sewaktu aku berusia 25 tahun disaat itu aku gak ada pekerjaan , dimana aku disuruh untuk membantu saudara dalam hal bisnisnya bergelut di dunia pasar selama kurang lebih 4 bulanan aku ikut dengan dia hingga suatu saat aku kenal dengan salah satu pelanggan yang sering datang , namanya yaitu Bu Nuria aku di minta bantuannya untuk sekalian mengantar di rumahnya, gak jauh sih dari pasar. cerita orang ngentot, kumpulan cerita ngentot, ngentot cerita, cerita hot ngentot, cerita nyata ngentot

Aku menurunkan pesanannya dan saat menutup pintu mobil aku disuruh untuk duduk dulu dibuatkan minum yang dingin “Vin tolong bawakan minum ke depan mas ade disana”,

Mendengar bu Nuria menyuruh orang aku gak tau kalau yang datang adalah wanita dia adalah anak dari bu nuria namanya Vina aku tebak umurnya mungkin baru 20 an tahun , wajahnya juga mirip sama bu Nuria tapi kulitny lebih putih Vina.

“Mas, minum dulu…” begitu dia menyapaku.

“I.. Iya.. Makasih..” balasku.

Masih sambil senyum dia balik kanan untuk masuk kembali ke dalam rumahnya. Aku masih tertegun sambil memandangnya. Seperti ingin tembus pandang saja niatku, ‘Pantatnya aduhai, jalannya serasi, lumayan deh..’ batinku.

Tak seberapa lama Bu Nuria keluar. Dia sudah ganti baju, mungkin yang biasa dia pakai kesehariannya..

“Dik Ade, itu tadi anak saya si Vina..” kata Bu Nuria.


“Dia tuh lagi ngurus surat-surat katanya mau ke Malaysia jadi TKW.” lanjutnya. Aku manggut-manggut..

“O gitu yah.. Ngapain sih kok mau jauh-jauh ke Malaysia, kan jauh.. Nanti kalau ada apa-apa gimana..” aku menimpalinya.

Begitu seterusnya aku ngobrol sebentar lalu pamit undur diri. Belum sampai aku menstater mobil pickupku, Bu Nuria sambil berlari kecil ke arahku..

“Eh dik Ade, tunggu dulu katanya Vina mau ikut sampai terminal bis. Dia mau ambil surat-surat dirumah kakaknya. Tungguin sebentar ya..”

Aku tidak jadi menstater dan sambil membuka pintu mobil aku tersenyum karena inilah saatnya aku bisa puas mengenal si Vina. Begitulah akhirnya aku dan Vina berkenalan pertama kali. Aku antar dia mengambil surat-surat TKW-nya. Di dalam perjalanan kami ngobrol dan sambil bersendau gurau.

Di situ aku mulai berani ngomong yang sedikit nakal, karena sepertinya Vina tak terlalu kaku dan lugu layaknya gadis-gadis didesa. Pantas saja dia berani merantau keluar negeri, pikirku.

Sesampai dirumah kakaknya, ternyata tuan rumah sedang pergi membantu tetangga yang sedang hajatan. Hanya ada anaknya yang masih kecil kira-kira 7 tahunan dirumah. Vina menyuruhnya memanggilkan ibunya.

“Eh Ugi, Ibu sudah lama belum perginya? susulin sana, bilang ada Lik Vina gitu yah..”
Ugi pergi menyusul ibunya yang tak lain adalah kakaknya Vina. Selagi Ugi sedang menyusul ibunya, aku duduk-duduk di dipan tapi di dalam rumah. Vina masuk ke ruangan dalam mungkin ambil air atau apa, aku diruangan depan. Kemudian Vina keluar dengan segelas air putih ditangannya.

“Mas minum lagi yah.. Kan capek nyetir mobil..” katanya.

Diberikannya air putih itu, tapi mata Vina yang indah itu sambil memandangku genit. Aku terima saja gelasnya dan meminumnya. Vina masih saja memandangku tak berkedip. Akupun akhirnya nekat memandang dia juga, dan tak terasa tanganku meraih tangan Vina, dingin dan sedikit berkeringat.
Tak disangka, malah tangan Vina meremas jariku. Aku tak ambil pusing lagi tangan satunya kuraih, kugenggam. Vina menatapku.

“Mas.. Kok kita pegang-pegangan sih..” Vina setengah berbisik.


Agak sedikit malu aku, tapi kujawab juga, “Abis, .. Kamu juga sih..”

Setelah itu sambil sama-sama tersenyum aku nekad menarik kedua tangannya yang lembut itu hingga tubuhnya menempel di dadaku, dan akhirnya kami saling berpelukan tidak terlalu erat tadinya. Tapi terus meng-erat lagi, erat lagi.. Buah dadanya kini menempel lekat didadaku. Aku semakin mendapat keberanian untuk mengelus wajahnya.

Aku dekatkan bibirku hingga menyentuh bibirnya. Merasa tidak ada protes, langsung kukecup dan mengulum bibirnya. Benar-benar nikmat. Bibirnya basah-basah madu. Tanganku mendekap tubuhku sambil kugoyangkan dengan maksud sambil menggesek buah dadanya yang mepet erat dengan tubuhku. Sayup-sayup aku mendengar Vina seperti mendesah lirih, mungkin mulai terangsang kali..
Apalagi tanpa basa-basi tonjolan di bawah perutku sesekali aku sengaja kubenturkan kira-kira ditengah selangkangannya. Sesekali seperti dia tahu iramanya, dia memajukan sedikit bagian bawahnya sehingga tonjolanku membentur tepat diposisi “mecky”nya.

Sinyal-sinyal nafsu dan birahiku mulai memuncak ketika tanpa malu lagi Vina menggelayutkan tangannya dipundakku memeluk, pantatnya goyang memutar, menekan sambil mendesah. Tanganku turun dan meremas pantatnya yang padat.

Akupun ikut goyang melingkar menekan dengan tonjolan penisku yang menegang tapi terbatas karena masih memakai celana lumayan ketat. Ingin rasanya aku gendong tubuh Vina untuk kurebahkan ke dipan, tapi urung karena Ugi yang tadi disuruh Vina memanggil ibunya sudah datang kembali.

Buru-buru kami melepas pelukan, merapikan baju, dan duduk seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Begitu masuk, Ugi yang ternyata sendirian berkata seperti pembawa pesan.

“Lik Vina, Ibu masih lama, sibuk sekali lagi masak buat tamu-tamu. Lik Vina suruh tunggu aja. Ugi juga mau ke sana mau main banyak teman. sudah ya Lik..”

Habis berkata begitu Ugi langsung lari ngeloyor mungkin langsung buru-buru mau main dengan teman-temannya. Aku dan Vina saling menatap, tak habis pikir kenapa ada kesempatan yang tak terduga datang beruntun untuk kami, tak ada rencana, tak ada niat tahu-tahu kami hanya berdua saja disebuah rumah yang kosong ditinggal pemiliknya.

“Mas, mending kita tunggu saja yah.. sudah jauh-jauh balik lagi kan mubazir.. Tapi Mas Ade ada
acara nggak nanti berabe dong..” berkata Vina memecah keheningan.

Dengan berbunga-bunga aku tersenyum dan setuju karena memang tidak ada acara lagi aku dirumah.

“Vin sini deh.. Aku bisikin..” kataku sambil menarik lengan dengan lembut.

“Eh, kamu cantik juga yah kalau dipandang-pandang..”

Tanpa ba-Bi-Bu lagi Vina malah memelukku, mencium, mengulum bibirku bahkan dengan semangatnya yang sensual aku dibuat terperanjat seketika. Akupun membalasnya dengan buas. Sekarang tidak berlama-lama lagi sambil berdiri. Aku mendorong mengarahkannya ke dipan untuk kemudian merebahkannya dengan masih berpelukan.

Aku menindihnya, dan masih menciumi, menjilati lehernya, sampai ke telinga sebelah dalam yang ternyata putih mulus dan beraroma sejuk. Tangannya meraba tonjolan dicelanaku dan terus meremasnya seiring desahan birahinya.

Merasa ada perimbangan, aku tak canggung-canggung lagi aku buka saja kancing bajunya. Tak sabar aku ingin menikmati buah dada keras kenyal berukuran 34 putih mulus dibalik bra-nya.

Sekali sentil tali bra terlepas, kini tepat di depan mataku dua tonjolan seukuran kepalan tangan aktor Arnold Swchargeneger, putih keras dengan puting merah mencuat kurang lebih 1 cm. Puas kupandang, dilanjutkan menyentuh putingnya dengan lubang hidungku, kuputar-putar sebelum akhirnya kujilati mengitari diameternya kumainkan lidahku, kuhisap, sedikit menggigit, jilat lagi, bergantian kanan dan kiri.

Vina membusung menggeliat sambil menghela nafas birahi. Matanya merem melek lidahnya menjulur membasahi bibirnya sendiri, mendesah lagi.. Sambil lebih keras meremas penisku yang sudah mulai terbuka resluiting celanaku karena usaha Vina.

Tanganku mulai merayap ke sana kemari dan baru berhenti saat telah kubuka celana panjang Vina pelan tapi pasti, hingga berbugil ria aku dengannya. Kuhajar semua lekuk tubuhnya dengan jilatanku yang merata dari ujung telinga sampai jari-jari kakinya. Nafas Vina mulai tak beraturan ketika jilatanku kualihkan dibibir memeknya.

Betapa indah, betapa merah, betapa nikmatnya. Clitoris Vina yang sebesar kacang itu kuhajar dengan kilatan kilatan lidahku, kuhisap, kuplintir-plintir dengan segala keberingasanku. Bagiku Mecky dan klitoris Vina mungkin yang terindah dan terlezaat se-Asia tenggara.

Kali ini Vina sudah seperti terbang menggelinjang, pantatnya mengeras bergoyang searah jarum jam padahal mukaku masih membenam diselangkangannya. Tak lama kemudian kedua paha Vina mengemVin kepalaku membiarkan mulutku tetap membenam di meckynya, menegang, melenguhkan suara nafasnya dan…

“Aauh.. Ahh.. Ahh.. Mas.. Vina.. Mas.. Vina.. Keluar.. Mas..” mendengar lenguhan itu semakin

kupagut-pagut, kusedot-sedot meckynya, dan banjirlah si-rongga sempit Vina itu. Iri sekali rasanya kalau aku tak sempat keluar orgasme, kuangkat mukaku, kupegang penisku, kuhujam ke memeknya.

Ternyata tak terlalu susah karena memang Vina tidak perawan lagi. Aku tak perduli siapa yang mendahului aku, itu bukan satu hal penting. Yang penting saat ini aku yang sedang berhak penuh mereguk kenikmatan bersamanya. Lagipula aku memang orang yang tidak terlalu fanatik norma kesucian, bagiku lebih nikmat dengan tidak memikirkan hal-hal njelimet seperti itu.

Kembali ke “pertempuranku”, setengah dari penisku sudah masuk keliang memek semVinnya, kutarik maju mundur pelan, pelan, cepet, pelan lagi, tanganku sambil meremas buah dada Vina. Rupanya Vina mengisyaratkan untuk lebih cepat memacu kocokan penis saktiku, akupun tanggap dan memenuhi keinginannya. Benar saja dengan

“Ahh.. Uhh”-nya Vina mempercepat proses penggoyangan aku kegelian. Geli enak tentunya.

Semakin keras, semakin cepat, semakin dalam penisku menghujam.
Kira-kira 10 menit berlalu, aku tak tahan lagi setelah bertubi-tubi menusuk, menukik ke dalam sanggamanya disertai empotan dinding memek bidadari calon TKW itu, aku setengah teriak berbarengan desahan Vina yang semakin memacu, dan akhirnya detik-detik penyampaian puncak orgasme kami berdua datang.

Aku dan Vina menggelinjang, menegang, daan.. Aku orgasme menyemprotkan benda cair kental di dalam mecky Vina. Sebaliknya Vina juga demikian.
Mengerang panjang sambil tangannya menjambak rambutku.. Tubuhku serasa runtuh rata dengan tanah setelah terbang ke angkasa kenikmatan. Kami berpelukan, mulutku berbisik dekat telinga Vina.

“Kamu gila Vin.. Bikin aku kelojotan.. Nikmat sekali.. Kamu puas Vin?”
Vina hanya mengangguk, “Mas Ade.., aku seperti di luar angkasa lho Mas.. Luar biasa benar kamu Mas..” bisiknya..

Sadar kami berada dirumah orang, kami segera mengenakan kembali pakaian kami, merapihkannya dan bersikap menenangkan walaupun keringat kami masih bercucuran. Aku meraih gelas dan meminumnya.

Kami menghabiskan waktu menunggu kakaknya Vina datang dengan ngobrol dan bercanda. Sempat Vina bercerita bahwa keperawanannya telah hilang setahun lalu oleh tetangganya sendiri yang sekarang sudah meninggal karena demam berdarah. Tapi tidak ada kenikmatan saat itu karena berupa perkosaan yang entah kenapa Vina memilih untuk memendamnya saja.

Begitulah akhirnya kami sering bertemu dan menikmati hari-hari indah menjelang keberangkatan Vina ke Malaysia. Kadang dirumahnya, saat Bu Nuria kepasar, ataupun di kamarku karena memang bebas 24 jam tanpa pantauan dari sepupuku sekalipun.

Tak lama setelah keberangkatan Vina aku pindah ke Jakarta. Khabar terakhir tentang Vina aku dengar setahun yang lalu, bahwa Vina sudah pulang kampung, bukan sendiri tapi dengan seorang anak kecil yang ditengarai sebagai hasil hubungan gelap dengan majikannya semasa bekerja di negeri Jiran itu.

Sedang tentangku sendiri masih berpetualang dan terus berharap ada “Vina-Vina” lain yang nyasar ke pelukanku. Aku masih berjuang untuk hal itu hingga detik ini. Kasihan sekali aku

Sabtu, 10 Juni 2017

Skandal Pembantu Dan Bosnya

Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar Dewasa Sex Terbaru 2017


Mulanya saya hanya tertarik karena orangnya ramah dan asyik diajak ngobrol dan cukup bisa mengikuti gaya anak muda alias lumayan ‘gaul’ lah. Hampir setiap malam dia telepon ke rumah saya. Sampai kadang anak-anaknya ikutan bercanda lewat telepon.
 
Suatu saat Jeany akan ada tugas dari kantornya ke Surabaya dia menelepon minta dijemput di Airport katanya, wah asyik nih aku bisa ketemu sekalian bisa ngobrol dan bercanda.
 
Pada saat hari H dia telpon saya lagi dia bilang dia pake baju warna pink dan celana panjang hitam. Hmm sesampainya di airport aku bingung sekali waktu aku lihat-lihat di kedatangan airport yang pakai baju pink dan celana hitam cuman ada satu orang itupun kira-kira masih sekitar umur 30 th menurutku.
 
Aku beranikan diri untuk menyapa,
 
“Hmm selamat siang bu, ma’af ibu yang bernama Jeany?” dengan senyum yang manis dia langsung merespons,
 
“Apakabar Iwan”.
 
Saya langsung bengong karena melihat tampangnya yang masih cantik dengan badan langsing tapi gemuk pada bagian yang penting tentunya. Tiba-tiba jeany langsung mencium pipiku..
 
“Mmmuuaachh jangan pake ibu segala ya.. Panggil Jeany aja!”.
Wah-wah saya langsung rada horny.. He.. he..he.. Seharian saya antar dia keliling ke kantor klien-kliennya, setelah jam kerja usai, kita makan malam dan saya antar lagi dia ke airport.
Di perjalanan tiba-tiba dia minta berhenti di pinggir jalan. Saya tanya,
 
“Kenapa kok berhenti?” tanpa banyak bicara dia langsung mencium bibir saya dan membuka retsleting celana saya, penis saya langsung menegang tanpa basa-basi.
Sambil mengelus-elus batangku dia bergumam,
 
“Hmm mantap juga batang kamu ini”
 
Ukuran penisku tidak terlalu besar sih sekitar 18 cm panjangnya, tapi menurut Jeany, “helm proyek”-nya ini bisa bikin nyesek.. He.. he.. he.. he..
 
Setelah puas melumat bibirku dia langsung menyedot batang kemaluanku yang dari tadi sudah menunggu hisapan mulut sexinya, tak ketinggalan lidahnya menjilat-jilat batang penisku, aku tak mau tinggal diam tanganku berusaha meremas dadanya yang cukup kenyal, tapi dia menepis,
 
“Sudah deh kali ini biar Jeany yang kerja,”
 
ya.. aku pasrah saja sambil menikmati sedotan bibirnya, tak lama kemudian aku serasa melayang-
layang dan kepala penisku serasa makin besar akhirnya
 
“Oughh.. ahh..” Crott!! Spermaku keluar di mulut Jeany,
 
Dia makin gila menyedot semua batangku masuk ke mulutnya seakan nggak mau ada spermaku yang lolos dari mulutnya. Kepala penisku masih berdenyut saat jeany menyedotnya.
 
“Ahhmm enak banget batang kamu, thank’s ya,” kata Jeany,
 
sambil tersenyum dan menciumku, dia sangat suka dengan penisku, sementara aku hanya bisa diam dan masih terheran-heran melihat kebinalannya,
 
“Ayo jalan, ntar ketinggalan pesawat nih.”
 
Tiba-tiba Jeany protes melihat aku hanya terdiam dan membiarkan celanaku terbuka. Pada saat aku tiba di parkiran airport Jeany berkata,
 
“Kamu masih utang lho sama aku”
 
“hmm…” aku hanya bisa senyum sambil kali in aku yang mencium bibir sexy-nya.
 
Jeany memelukku erat, kami seperti pasangan kekasih aja.
 
Sebulan telah berlalu, kami tetap berhubungan via telepon, hubungan kami semakin akrab, lalu saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta untuk bertemu Jeany. Kebetulan anak-anaknya sedang liburan sekolah, sekalian saya bertugas mengajak anaknya jalan-jalan.
Saat tiba di Jakarta saya menginap di sebuah hotel yang cukup terkenal di daerah Senayan. Lalu kami bertemu dan jalan-jalan bersama kedua anaknya,
 
“Hmm sudah seperti keluarga aja nih” pikirku dan Jeany terlihat makin cantik, lebih cantik dari sebelumnya.
 
Sepulang dari jalan-jalan, tiba-tiba anak Jeany yang berumur 7th meminta saya untuk menginap di rumahnya, agar kita bisa main playstation berdua. Asyik juga nih pikirku, karena memang aku juga keranjingan main game. Saya dan Dodi (anak sulung Jeany) sudah 2 jam main playstation. Saat itu sudah jam 23.00, Dodi sudah mau tidur sementara Jeany masih sibuk membereskan kamar yang akan saya tempati.
 
Kelar main PS dengan Dodi, saya langsung mandi karena sejak tadi saya belum mandi. Selesai mandi saya lihat Jeany sudah selesai beres dan duduk di sofa ruang keluarga sambil nonton TV. Cantik sekali Jeany saat itu, dengen baju tidur warna ungu, wah.. yang bikin saya deg-degan dadanya yang berukuran 34b menyembul dibalik gaunnya, dan setelah aku curi-curi pandang ternyata dia tidak memakai bra.
 
“Kamu masih hutang ama aku lho Wan”, jeany berkata begitu dengen senyum manisnya.
Ya aku langsung jawab aja,
 
“Iya deh pasti aku lunasin kok” wah kebeneran nih ngerasain vagina janda..
Hehehehe biarpun sudah umur 40-an tapi badannya sangat sexy karena memang hobbynya berenang.
 
“Kita sambil nonton bokep yuk Wan,” kata Jeany.
Sewaktu Jeany memasang VCD rada sedikit nungging, Hmm.. pahanya terlihat mulus den belahan pantatnya terlihat sangat bersih, aku tak tahan langsung aja aku samperin dan menjilat belahan pantatnya dari belakang sampai turun ke selangkangan.
 
“Ahh sayangg.. Sabar donk.. Aku sudah lama nggak diginiin” Jeany mendesah sambil kakinya gemetaran.
Aku gendong saja ke sofa terus aku ciumin bibrnya, Jeany merespons ciumanku dengan ganasnya,
 
“Jago juga nih ciumannya”, pikirku.
Sementara kedua tanganku mulai menyelusup ke dadanya yang sejak tadi membusung karena menahan nafas,
 
“Oughh ahh.. Terusin sayang,” desahnya.
Tangan jeany mulai berusaha meraih batang penisku yang sudah menegang dengan helm yang memerah,
 
“Eitt ini giliranku bayar hutang,” tanganku menepis tangan jeany dengan lembut, dia hanya tersenyum.
 
Sementara mulutku mulai menjilat-jilat puting jeany yang berwarna pink. Jemarinya mendekap erat kepalaku, sambil mendesah dan kakinya memeluk erat pinggulku,
 
“Suck my pussy baby” Jeany mendorong kepalaku ke arah vaginanya yang dari tadi cairannya membasahi dadaku.
 
Hmm asyik benar nih pikirku dalam hati. Saat aku mulai menyapukan lidahku dari bagian bawah ke atas vaginanya aku merasakan cairan yang sangat nikmat yang aku impikan sejak pertama kali bertemu Jeany. Aku hisap clitorisnya dia makin mengejang dan aku merasakan vaginanya sperti menghisap bibirku.
 
“Ciuman ama bibir atau vagina sama enaknya nih,” pikirku.
 
“Oughh sayangghh enak,” gumamnya.
 
Lidahku mulai bergerak konstan di clitorisnya semakin cepat, pantatnya bergerak naik turun mengikuti irama lidahku, tiba tiba dia berteriak histeris.
 
“fish.. Ahh ahh oughh ah ahh ahh.. Iwann eghh.,” badan Jeany mengejang, tangannya menekan 
 
kepalaku ke vaginanya hingga hidung dan hampir semua wajahku basah karena cairan vaginanya.
Nafasnya tersengal-sengal dadanya makin membusung (ini pengalaman pertamaku menjilat vagina, sekarang aku suka sekali menjilat vagina sampai lawan sex-ku mencapai klimaks karena jilatanku). Aku jilati terus dan aku telan semua cairan vaginanya, rasanya enak banget!!
 
Sementara nafas Jeany masih tersengal-sengal aku angkat kedua pahanya sehingga lobang pantatnya pas berada di bibirku. Aku jilati lagi sisa-sisa cairan yang meleleh di lobang pantat jeany sambil aku teruskan jilatanku ke atas dan turun lagi berulang-ulang. Tangan Jeany makin menekan kepalaku, aku makin menikmati permainan ini dan aku lihat kepala jeany menegadah pertanda dia sangat menikmati jilatanku, sampai akhirnya aku berbalik lagi menjilat bagian lobang vaginanya yang masih berdenyut.
 
“Sayangghh terusinn aku hampir sampai lagi nihh,”gumamnya sambil menggerak-gerakan pantatnya.
Aku makin enjoy dengan rasa vaginanya yang seperti sayur lodeh.. Hehehehe. Aku hisap clitorisnya sampai akhirnya dia mulai mengejang-ngejang..
 
“Oughh enakk sayangku..” Kuku jemarinya terasa perih di belakang leherku.
 
Jeany mencapai klimaks untuk kedua kalinya, tanpa menunggu-nunggu lagi aku tancapkan saja batang penisku yang dari tadi sudah menunggu untuk bersarang, Ternyata tak semudah itu, lobang vaginanya memang cukup sempit pertama kali hanya kepala penisku aja yang bisa masuk, lalu setelah aku keluarkan dan aku masukkan lagi beberapa kali akhirnya. BLESS..
 
“Eghh.. Enak banget Wan,” gumamnya Jeany langsung menciumi bibirku dengan penuh nafsu.
Aku mulai memompa vaginanya secara beraturan sambil menjilati puting susunya yang merah dan menegang, enak benar vagina Jeany, pikirku.
Selama 15 menit aku memompa, perlahan tapi pasti vagina Jeany makin terasa makin menyempit, aku makin merasa enak.
 
“Ahh.. Ahh oughh” mendesah sambil tangannya mencengkeram pinggiran sofa.
Tiba-tiba cengkeramannya pindah ke punggungku sambil setengah berteriak Jeany mencapai klimaks yang ketiga kalinya,
 
“Aghh ahh I LOVE THE WAY YOU fish ME!!” Aku makin mempercepat gerakanku..
Jeany makin menggila.
 
“fish.. fish.. fish ME.. Oughh ahh ahh,” Jeany benar meracau tak karuan, untung jarak kamar tidur 
dengan ruang tengah cukup jauh sehingga teriakannya tidak mengganggu tidur kedua anaknya. Setalah Jeany menikmati sisa-sisa klimaksnya aku ciumin bibrnyai dia dan dia tersenyum,
“Thank’s ya, hutangmu lunas, tapi kamu belum keluar sayangku,” dia berkata sambil membalikkan badannya dan kedua tangannya memegang sandaran sofa.

“fish me from behind,” dia mengarahkan penisku yang masih menegang ke arah lobang vaginanya yang sudah basah kuyup.

Langsung aja aku pompa vaginanya karena aku sudah tak tahan ingin cepat-cepat keluar, baru sepuluh kali keluar masuk, Jeany mendesah berat dan vaginanya berdenyut pertanda dia mencapai klimaksanya, badannya seperti kehilangan tenaga, aku tahan pantatnya sambil terus aku pompa vaginanya.

Denyutan vaginanya membuat aku merasa makin nikmat. Dengan mata sayu Jeany berkata,

“Keluarin di mulutku sayangku, aku haus spermamu”.

Aku tidak memperdulikan aku tetap focus mengejar kenikmatanku sendiri sampai akhirnya aku akan mencapai puncak kenikmatan aku cabut penisku, dengan sigapnya jeany meraih batang penisku dan mengocok-ngocok di dalam mulutnya.

“Oughh.. Isepin penisku sayanghh ahh..” Crott!! Crott.. Crott..

Cairan spermaku meleleh di dalam mulutnya sampai keluar dari tepi bibir Jeany.
Tiba-tiba ada suara lenguhan yang cukup mengagetkanku

“ahh ahh ahh oughh..,” kami berdua terkaget-kaget ketika aku lihat pembantu Jeany yang bernama

Dini sudah telentang sambil mengejang di lantai, jemarinya terlihat berada di dalam vaginanya, sementara bajunya sudah tidak karuan. Aku baru sadar jika permainan kami diperhatikan oleh pembantu yang kira-kira masih berumur 15 tahun. Namun badannya lumayan bongsor dan mulus, buah dadanya terlihat membusung indah sekali. Namanya Dini.

Ternyata Dini sudah memperhatikan permainan kita sejak tadi. Tanpa malu-malu lagi Jeany memanggilnya,

“Sini kamu!” sambil mukanya memerah Dini berjalan mendekat.

“Kamu ngapain?” tanya Jeany.

“Ya lihat Ibu sama Mas Iwan begituan,” jawabnya dengan lugu sambil melirik ke arah penisku yang masih tegak.
Jeany berbisik,

“Aku sudah cape nih, aku rela kok kamu main sama Dini, tuh penis kamu masih tegak,” sambil menciumku Jeany membisikkan hal yang benar-benar aku inginkan dan cukup mengejutkan bagiku.
Sambil menunjuk ke arah VCD bokep yang sedang beradegan anal, Jeany berkata kepada Dini,

“Kamu mau ngent*t seperti di TV itu ya Dini”
Dengan muka makin memerah Dini menjawab dengan perlahan dan gemetaran,

“Eng.. Engga bu, ma’afkan Dini”.
Dengan nada sedikit membentak Jeany memerintah,

“Pokoknya kamu harus layani Mas Iwan sampai dia puas!! Siapa suruh ngelihat kita ngent*t sambil mainan vagina pula, isepin tuh penis Mas Iwan!”.

Sambil perlahan-lahan mendekat, tangan Dini yang masih terlihat basah karena cairan vaginanya, meraih batang penisku, perlahan Dini mulai mengocok-ngocok sambil mengulum penisku.. Hmm enak sekali bibr mungil Dini. Aku elus pipinya dia memandang ke arahku, aku tanya si Dini,

“Kamu sudah pernah ngent*t ya?”
Dengan senyum malu-malu Dini menjawab,

“Sudah Mas, dulu waktu Dini masih di kampung sama teman-teman”

“Hahh ama teman-teman?, rame-rame Donk?” aku bertanya kembali.

Dini hanya mengangguk lalu melanjutkan kulumannya.
Aku lihat Jeany sudah terlelap kecapean. Tanpa sadar aku meremas-remas payudara Dini sambil memelintir putingnya. Dini mendesah menikmati sambil terus berusaha mengulum penisku. Dengan lugu Dini berkata,

“Mass ahh tolong donk dimulai, masukin Mass”.
Aku langsung mengangangkan kedua paha Dini dan Bless ternyata memang benar dia sudah tidak perawan lagi. Dini mendesah perlahan..

“Ouhh penis Mas besar sekali, baru kali ini saya ngent*t sama orang dewasa.”

Dini terus menggoyang-goyangkan pantatnya sambil meremas payudaranya sendiri. Wah..cukup pengalaman juga nih anak pikirku. Matanya terpejam sambil bibirnya mendesis seperti orang kebanyakan cabe..

“Ssshh ahh enakk Mass eghh.”
Tiba-tiba dia berusaha berdiri sambil mendorong badanku,

“Aku mau diatas mass ahh aku mau keluar”

Aku oke-in aja deh aku telentang, Dini berjongkok sambil menggoyangkan pantatnya, dia menciumi leherku aku remas remas kedua payudaranya yang ranum denga puting kecoklatan. Genjotannya semakin keras aku mengimbangi goyangan pantatnya, aku naik turunkan pinggulku juga. Dini mendesah tak karuan sambil rebah di dadaku.

“Ahh mass ahh ahh oughh aku keluar Mass ahh aku mau lagi Mass.. Ahh..,” bibirnya melumat bibirku penuh nafsu, dia berdiri dan menghadap tembok.

“Ayo Mass, kita main lagi, aku ingin dient*t sambil berdiri,” dengan sedikit mengangkat pantatnya aku lesakkan batang penisku ke dalam vaginanya.

Dini menoleh ke arahku dan dia cuman tersenyum sambil berkata,

“Boleh nggak yang seperti di TV Mas?”

Wah.. binal juga nih anak pikirku, dalam hati aku juga ingin ngent*t pantat nih, kebetulan.
Pantat Dini memang bagus banget kenyal dan bulat, aku makin nafsu melihatnya. Dini membimbing penisku masik ke lobang anusnya, oughh sempit banget rasanya tapi enak. Langsung aja aku dorong penisku keras keras,

“Arrghh oughh Mass enakk teruss mass”

Dini benar-benar sexy, bau badannya yang wangi rada asem dikit membuatku semakin terangsang, aku jilatin punggung dan leher bagian belakangnya sambil meremas payudaranya dari belakang. Gerakan bokongnya benar-benar mirip Inul penyanyi dangdut.. Hehehe. Sambil terus mendesah, Dini meraih tanganku dan dibimbingnye masuk ke lubang vaginanya yang banjir sejak tadi.

“Kocokin jarimu Mass di dalam vaginaku.. Ahh ahh oughh enakk!!”
Tiba-tiba pantatnya mengejang dan berdenyut (baru kali ini aku tahu kalau pantat dient*t juga bisa klimaks)

“Ahh Mass keluarin di pantatku, Mass aoughh aku keluar Mass.. Oughh ahh ahh” Dini meremas-remas payudaranya sendiri.
Aku pompa pantatnya kencang-kencang karena denyutan anusnya aku nggak tahan sementara tanganku terus bergerak keluar masuk vaginanya. Dini menengadah ke atas sambil terus meremas-remas payudaranya dan..

“Ahh mass aku keluar lagi.. Ahh ahh..”

Mendengar desahannya aku makin bernafsu dan kepala penisku semakin membesar mau bongkar muatan,

“Oughh Dini pantatmu enakk banget.. Ahh” Semprotan spermaku membasahi bagian dalam anus Dini yang masih berdenyut.

Lutut Dini bergetar dan dia terkulai lemas di lantai, penisku juga mulai melemas, kami berpelukan kecapean. Benar-benar malam yang liar malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi.. Wah tidak terasa sudah hampir 5 jam aku bermain sex dengan dua wanita liar ini. Selama aku tinggal di rumah Jeany, tiap malam aku ngent*t dengannya dan paginya Dini selalu menyediakanku sarapan pagi dan dia tidak pernah memakai celana dalam, aku sarapan sambil ngent*t sama Dini. Hehehehe. Enakk tenan.

ML Saat Ibunya Di Kamar Sebelah

Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar Dewasa Sex Terbaru 2017



Berhubung ibu dari pacarku masih bersaudara, maka ia dan ibunya menginap di rumah kakak. Sempat aku khawatir, bagaimana harus bersikap dan berperilaku seakan2 tidak ada apa2 di antara kami. Hari itu aku sudah di rumah kakak, membersihkan rumah agar ketika pacarku & ibunya datang sudah bersih. Selesai bersih2 rumah, istirahat sambil menyalakan tv. Lalu aku ingat, beberapa koleksi be-epku masih dipinjam kakak. Kucari di bawah tv..ketemu. Kupersiapkan segala sesuatunya sebelum acara “ relaksasi pikiran “ dimulai.
 
Aku membuat mie goreng + telor ceplok dan es teh untuk menemani nonton be-ep. Setelah semua on set, kutata 2 bantal tebal di bagian kepala tempat tidur kakak. Ac kunyalakan, mie & es teh keletakkan di meja kecil samping tempat tidur. Remote tv & dvd player di sebelah tangan 
 
kananku..lalu aku bugil. Dan..film pertama pun kuputar. Waow..one of my fave girl..Asia Carrera. Entah kenapa setiap dia main, aku mesti ikut menghayati. Mungkin kupikir karena aktingnya atau memang dia menghayati. Apalagi jika sudah mendesah & mengerang, juga tubuhnya sedikit 
 
bergetar..uuhhff..rasanya aku sebagai pemeran cowoknya. Rencana makan mie tertunda. Bagaimana tidak..tubuhnya sedikit bergetar dihimpit laki2 yg terus menghunjamkan penisnya dalam2. Erangannya sungguh membekas. Tak terasa pucuk penisku mulai keluar cairan.
 
Setelah film pertama habis, kuganti chanel dvd dengan siaran tv. Baru aku makan mie goreng & telor ceplok. Lalu kucuci piring dan peralatan dapur yg tadi kupakai masak mie goreng. Film ke dua telah menanti. Kali ini cewek Jepang dengan orang barat. Mereka mainnya bagus, tidak langsung tembak. Hasilnya si cewek saat dioral sudah mengeluarkan cairan putih kental. Aku tak tahu, apakah itu tanda ia orgasme atau sekedar pelumasnya. Saat lakinya mulai memasukkan penis setelah 10menitan, 
 
cairan itu menempel di penis. Membuat pucuk penisku ikut keluar cairan. Sekarang si cewek di atas.
Desah & erangnya makin menjadi. Akhirnya setengah berlari aku ambil segulung tisu dan body lotion di lemari depan. Aku onani sambil lihat mereka main di layar kaca. Hampir saja maniku tumpah ke kasur karena gumpalan tisu yang sudah kutata di tangan kanan agak tidak menampung semprotan dari penisku. Lalu aku mandi dan tidur di kamar kakak. Besok bangun pagi tuk menjemput bidadariku dan ibunya di stasiun.
 
Aku telah berada di Pasar Turi, menunggu kereta yang di dalamnya berisikan pacarku dan ibunya. Sambil menunggu, kunyalakan 234 lalu kusedot. Lumayan, ada setengah jam menikmati rokok. Terdengar suara khas di stasiun yang menandakan kereta akan masuk. “Kereta dari Semarang akan tiba sesaat lagi. Harap para penjemput tidak berada di dekat rel..dst”.
 
“Lumayan on time..”, pikirku. Rokok pun pas matinya. Singkat kata kereta telah berhenti. Sesuai sms, mereka di gerbong 4. Aku beranjak dari duduk dan berjalan pelan menuju gerbong 4. Kulihat mereka sudah menurunkan barang – barang dan antri untuk turun. Aku menyalami pacar dan ibunya. Kubawakan salah satu koper yang paling besar. Kami meluncur menuju rumah kakak. Pacar duduk di sebelah dan ibunya di belakang.
 
Kami benar – benar menahan diri untuk tidak memperlihatkan bahasa tubuh yang menandakan there’s something. Sesampai di rumah kakak, aku kembali keluar rumah untuk beli masakan. “Ma..aku ikut ya..”, pinta Vina. “Yo wis..melok’o..ati – ati”. “Berangkat dulu Tante..,” aku pamitan. Ibunya mengangguk lalu kututup pintu pagar.
 
Mobil berjalan keluar pelan dari gang komplek perumahan. Kucari area yang agak sepi. “Kenapa Mas brenti..?”. “Hm..karena ini..”, kucium lembut dan dalam bibirnya. Mulanya agak kaget lalu mengimbangi. 1menit kami berciuman. Kupegang 2 pipinya, “kangen Yank..”. “Sama Mas..”, ia mengusap – usap rambutku. Mobil kujalankan lagi. Kali ini sudah tidak ada “lalat” yang sedang terbang mengawasi. Kami bercanda riang sepanjang jalan menuju rumah makan. Sambil menunggu pesanan, kami memesan minuman. Sesekali kupencet ujung hidungnya karena kangen dan sayang. 
 
“Malu ah Mas..banyak orang..”.
 
“Biarin..EGP..hi3x..”. “Huu..”, kupingku dijewernya. Pesanan datang, mobil berjalan pulang ke 
rumah. 
 
Jika sedang di kepala kopling, tanganku digenggamnya. Beberapa kali kami berciuman di mobil yang berjalan, tentunya lihat situasi jalan. Memasuki komplek perumahan, baju dan tatanan rambut kami rapikan. Jangan sampai mengundang kecurigaan Ibunya. Mendekati gang rumah, kucium lagi. “Mas..udah mo nyampe lho..”. “Biarin..habis ini kan hampir mungkin gak bisa deketan..”. Vina hanya tersenyum.
 
Sepanjang hari ini nothing special happened. Masing – masing jaga diri. Maksimal ketika Ibunya sedang mandi, kami hanya berciuman dan saling meremas. Atau ketika aku sedang cuci piring dan 
Vina mengantar piring atau gelas kotor, kami ciuman kilat. Esoknya, “Wan..nanti malem pintu kamar tak buka”. “
 
Kenapa Tante..”. “Nggak..semalem kayaknya ada yang seliweran di jendela sebelah..”.
 
“Ha..masa sih Tan..”. “Dan kamu tidur depan kamar ya..”, sambung Tante sambil tersenyum.
 
“Ee..iya Tante..”, kepala kugaruk – garuk sambil nyengir.
 
Vina keluar kamar mandi lalu kukasih tahu.
 
“Eengg..jadi ikut takut nih Mas..”. “Udah..gak ada apa – apa. Biasa..kenalan..”.
 
“Huu..awas kalo tidurnya pindah..”, aku diuber. Ibunya hanya senyum – senyum lihat tingkah kami. 
 
Hari ini kami bersih – bersih rumah, nyapu – ngepel – dll.
Karena besok ada rombongan tamu keluarga datang. Jam dinding menunjukkan pukul 8.30 malam. 
 
“Wan..jangan lupa tidur depan kamar ya..pintunya terbuka aja”.
 
“Iya Tan..paling kalo susah tidur aku pindah kamar..”. “Kalo sampe gitu..tak bilangin Bapak..”, 
 
ancam Tante. Aku hanya nyengir.
 
Tak berselang lama Tante sudah tidur, mungkin karena capek bersih – bersih rumah tadi. Suara dengkurnya sudah memenuhi kamar. Aku dan Vina masih menonton tv. Sampai secara bersamaan kami saling berpaling. Aku berjingkat pelan mengintip kamar Tante, memastikan persentase lelapnya.
Kudekati Vina, kupegang dua telapak tangannya lalu kucium. Dua pipinya kupegang dan kutarik mendekatiku. Vina yang pertama menciumku. Dua tangannya memegang leherku. Akhirnya, setelah lama menahan diri kami bisa bebas bermesraan walau situasi masih belum benar – benar aman.
 
Aksi saling memasukkan lidah dan membelit pasangannya sudah terjadi. Vina merapatkan duduknya. Punggungku dielus – elus. Kubalas dengan menjalankan telunjuk kananku ke dua bundaran di dadanya, menyusuri leher dan berhenti di bibirnya. Dikecup, disedot dan digigit kecil. Dua tanganku turun dari pundak dan menjelajah dua bukit indahnya. Kubelai, kuremas lembut. Tangan kiri Vina menyusuri paha kananku, sedang tangan kanannya mengusap – usap penis yang mulai ereksi yang masih terbelenggu celana selututku.
 
“Uhuk..uhuk..”. Plass..wajah kami langsung pucat dan merah, hijau dan entah apa lagi. Ibunya batuk 2 kali. Kegiatan kami langsung berhenti. Penis pun langsung mengkerut. Kami berdiam diri, cukup lama, saling berpandangan dan bergantian menatap kamar yang terbuka. Setelah yakin hanya batuk kecil, kuajak Vina pindah di kasur lantai tempat aku tidur nanti. “Mas..kan malah ketauan..”. 
 
“Nggak..kan agak kugeser kasurnya.
 
Begitu Ibumu ada gelagat bangun, langsung lari ke kamar mandi sebelah kan..”. “Iya sih..tapi Mas..”. Kupotong, “udah..semoga sesuai harapan..Kayaknya pulas banget..seharian kan pada bersihin rumah”. Kami saling berbisik di telinga. Vina diam, tanpa menunggu jawaban lagi lalu kuelus pipi kanannya dan kucium lembut bibirnya. Kuserang lagi area – area sensitifnya. Lambat laun ia memberikan balasan. Tangan kanannya merayap naik dari celah celana.
 
Tangan kirinya masuk ke kaosku dan mengusap – usap pentil – pentilku. Tangan kiriku menyusup ke atasan baby dollnya. Kulitnya yang halus langsung terasa. Mata Vina mulai sayu. Berjalan di perut, tulang iga, lalu ke gunung kembarnya yang masih berkabut. Kuremas lembut, kiri dan kanan. Lidahnya makin membelit dan masuk ke rongga mulutku. Tangan kananya yang telah menangkap ular celanaku lalu sedikit meremasnya.
 
Beruntung kabut yang menutupi gunung kembarnya tidak berkawat. Sedikit kusibakkan dan dapat kusentuh pucuk gunungnya yang mulai mengeras.
 
Telunjukku kusentil – sentil dan kuputar – putar di pucuk gunung yang kiri. “Hmm..”, Vina mulai mendesah sepelan mungkin. Sekarang ganti pucuk gunung yang kanan. Tangan kirinya yang masih di dalam kaosku juga bermain – main di dua pentilku. Telunjuk dan jempolku mulai berpadu memainkan tuts yang menghasilkan desah dan erangan.
 
Tangan kirinya keluar dari kaos, menyusul tangan kanannya. Celanaku perlahan diturunkan. Dingin pun menyergap tubuh bawahku. Vina makin merapat duduknya. Tangan kanan dan kiriku saling menangkup dua gunungnya, meremas. Lalu kait penyebab kabut kulepaskan. Kabut penutup dua gunung indahnya perlahan kusingkirkan dari balik atasan baby dollnya. Kekenyalan dan tegaknya pucuk – pucuk gunungnya sudah bisa aku nikmati. Cdku diturunkan sedikit, kepala ular celana pun terlihat. Jempol kanannya mengusap tetes air di sana dan menjilatnya lalu menciumku.
 
Kuangkat atasan baby doll, kepalaku bersemayam sejenak mencucup keindahan ragawi ciptaan – Nya. Kepala penisku dielus – elusnya. Kuremas dan kucucup bergantian. Tangan kiriku menelusup celana baby doll. Menyentuh kulit pantatnya. Jari tengah mencari jalur pertemuan dua pantat dan berhenti di lubangnya. “Sshhttt..gelllii Maasss..”. Cdku semakin turun dan akhirnya terbuka total tubuh bawahku. Tangan kanan menggenggam erat dan yang kiri memainkan dua bola coklatku. Kepalaku masih terlalu asyik sembunyi di baby doll atasannya. Tangan kananku bergerak masuk ke celana baby doll.
 
Bagian depan cdnya sudah lembab dan hangat. Kutekan – tekan dengan telunjuk dan jari tengah. Tak sabar, aku masukkan lima jariku ke dalam cdnya. Tiada duri yang perlu ditebas di sana. Si jempol aku gosok – gosokkan di lembah luar. Penisku mulai digerakkan naik turun. Tak mau berlama – lama, aku keluarkan kepala dan kutarik pelan celananya.Vina segera telentang. Cdnya warna merah muda, sewarna dengan bh, tetapi ada seraut kepala beruang di bawah benang atas.
 
Telunjuk kanan menyusuri lembah yang tercetak jelas akibat mengalirnya air kenikmatan. Vina menatap wajahku dan tersenyum manis. Kucium kepala beruang yang juga tersenyum. Tercium aroma yang khas. Kugigit hati – hati agar tidak mengenai lembahnya. Ujung lidahku mengecap air yang menempel di cdnya. Perlahan aku turunkan. Vina mengangkat pantatnya. Kubuka pahanya sedikit, lalu bibir dan lidahku menyusuri lembah surgawi. Rambutku dielus dan sesekali diremas. Air kesehatannya semakin mengalir ketika lidahku mulai mengaduk – aduk lembah dalamnya.
 
Tubuhku didorong pelan. “Hmm..oohh..”, kepala penisku diemut dan disedot pelan. Kami saling mengeksplorasi area paling intim bagi setiap manusia. Vina menghentikan aksinya, memutar tubuh. Penisku dipegang mantap. Pelan – pelan pinggangnya diturunkan. Matanya tertutup dan bibirnya membentuk huruf o kecil, “oohhh..”. Kuangkat pinggang sedikit untuk mengimbangi dan memegang dua pantatnya. Kurasakan nikmat yang semakin terasa saat penis ini tenggelam ditelan gua surgawi.
Dua tapak tangannya menekan dadaku. Pinggangnya dinaik turunkan pelan –pelan. Tangan kiriku di pinggangnya dan yang kanan meremasi dua gunungnya. Rambutnya sesekali dikibaskan dan matanya menatapku dalam – dalam..indah melihatnya. Aku tersenyum dan bibirku membentuk “I love you..”. Vina menundukkan badan dan menciumku dalam – dalam. Kepalanya terdongak kala ia menurunkan pinggang lalu kuhentakkan pelan pinggangku ke atas.
 
“Aahh..Mmmaass..”. Kupegang erat pinggangnya lalu kudiamkan dan kumaju mundurkan. Vina 
 
memutar – mutar pinggang. “Enaknya Yankkk..”. Kepalaku dipegang dua tangan lalu rambutku sedikit diremas. Aku diciumnya dalam – dalam. Bibirnya kulepas, “Yank..ganti ya..”. Vina mengangguk lesu. Aku lalu memintanya telungkup dengan pantat sedikit naik. Kumasukkan pelan – pelan. Hampir bersamaan kami mendesah, “uuffsstt…”. Penis keluar masuk dengan teratur, tidak terburu – buru.
 
Bunyi kecipak penis di dalam gua yang berair terdengar sedikit nyaring. Kulepas penisku. “Ada apa Mas..”. Aku tidak menjawab. Aku lalu duduk agak bersila. Kupegang tangan kirinya. Tanpa bertanya ia sudah tahu.
 
Penisku dipegang tangan kanan dan masuk pelan – pelan. Dua kakiku kuletakkan di bawah pantatnya. Kami berciuman dan saling membelit lidah. Pinggangnya naik turun yang kutopang dengan dua tanganku. Kadang kutekan dalam – dalam dan kuputar – putar pinggangnya. Kadang kuhentak – hentakkan. Kepalanya bergoyang kiri kanan.
 
Rambutnya ikut tergerai pula. Lehernya aku jilat dan cium. Dua tangannya kadang meremas pantat kadang memeluk punggungku. Jam dinding menunjukkan 21.30. “Mmaass..aakkkuu…aaahhhssttt..”. Kepalanya tertunduk di dadaku, aku dipeluk rapat. Gerakan pinggangnya terdiam sejenak. Kucium dahi dan kepala atasnya. Vina lalu menciumku, “makasih Mas..Mas belum..?”. “Bentar lagi mungkin”. Pelan – pelan aku baringkan di kasur lantai dengan tubuh bawah masih bertautan.
Dua kakinya mengapit pantatku. Kembali aku benamkan penis di guanya. Kami berciuman. Sesekali aku cium dan gigit dada dan pucuk – pucuknya. Gerakanku makin cepat. Vina juga makin erat memelukku. Dua kakinya menekan dan mengapit pantat kuat. Kepalaku ditarik dan memeluk 
 
punggung erat. “Mmmaass…”, syair dari bibir mungil terdengar di kuping kiriku. “Yankk..aku mo keluar..”, bisikku.
 
Tubuhku didorong pelan. Vina kembali di atasku. Segenap sisa tenaganya dikeluarkan. Aku meremasi dua gunungnya. Pinggangnya diputar dan ditekan dalam – dalam. “Yyaankk..aakkuu..”. Vina turun lalu meremas dan mengocok penis cepat – cepat. Tak berselang lama, 
 
“Yyaannkkk…oouuhhh”. Semburan kuat memancar, memenuhi perut dan dadaku. Vina masih setia 
 
mengocok dan mengurut penisku. Aku elus – elus rambut panjangnya.
Tangan kanannya yang penuh lava panasku dijilati. Bibirnya lalu mendekati kepala penis dan dimasukkan di mulutnya. Sesekali disedot. Kurasakan sedikit ngilu dan gemetar tatkala lidahnya menjilati lubang penis. Matanya menatapku manja. Vina mengambil cdnya lalu diusapkan ke bibir. Aku diciumnya mesra..

“Makasih Yank..”. Aku peluk tubuhnya. “Aku juga terima kasih Mas..”. Tangan kanannya masih mengocok penisku yang makin mengecil. Jam dinding aku lirik. “Dah..bobo sana. Ntar dicari

Mama”. “Iya Mas..”. Aku dikecup pelan, “met bobo..” Aku elus rambutnya, “met bobo juga..”. Vina masuk kamar mandi dulu dengan bertelanjang dan membawa baby doll, bh serta cdnya. Kutatap langit – langit ruangan dan tersenyum. Dan Ibunya pun tetap terlelap…

Servise Oke Dari Partner

Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar Dewasa Sex Terbaru 2017

 perkelnalkan namaku Panca, aku bekerja disebuah perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan barang jadi. Naaah diperusahaan itu aku diposisikan sebagai bagian penjualan. Aku sduah bekerja diperusahaan itu kurang lebih 4 tahun jadi aku banyak diberi kepercayaan oleh atasanku untuk mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan keluaran terbaru dariperusahaan, hingga aku harus ditugaskan keluar kota selama kurang lebih setengah tahun untuk mengurus perkembangan projek barang baru dari perusahaan itu.

Perusahaanku bekerja sama dengan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang yang sama dengan perusahaanku. Kerja sama yang dijalin sudah hampir 2 tahun. Untuk urusanku ketika dilur kota aku selalu oleh Erna partner kerjaku. Dari mulai tempat aku tidur, makanku, semua kehidupanku ketika diluar kota semua yang mengurus adalah Erna, jadi aku dan Erna sudah sangat akrab sekali.

Hubungan saya dengan Erna menjadi cukup dekat, karena kami banyak menghabiskan waktu berdua walaupun sebagian besar adalah urusan kantor. Erna sangat baik pada saya, dan dari tingkah lakunya saya dapat merasakan kalau Erna suka pada saya. Pertama-tama saya pikir kalau mungkin itu hanya perasaan saya saja.

Walaupun dalam hati saya juga suka dengan dia, saya tidak berani untuk mengatakan atau memberi tanda-tanda kepada dia. Toh, saya baru beberapa hari kenal dengan dia dan memang untuk urusan wanita saya tergolong pemalu. Bagaimana kalau dia ternyata tidak ada perasaan apa-apa ke saya? Wah, bisa hancur hubungan baik yang telah saya bina dengan dia beberapa hari itu.

Suatu sore setelah pulang kerja, Erna seperti biasa mengantar saya pulang ke mess. Saya menanyakan apakah dia mau mampir dulu sebelum pulang. Erna setuju dan masuk ke dalam mess bersama saya. Kami ngobrol-ngobrol sebentar, dan saya ajak Erna ke halaman belakang untuk duduk di kursi panjang dekat kolam renang. Kolam renangnya sangat menggoda, dan saya tanya Erna apakah dia mau menemani saya berenang. Dia bilang kalau sebenarnya dia mau, tapi tidak bawa baju renang dan baju ganti sama sekali. Saya menawarkan untuk memakai celana pendek dan kaos saya.

“Nanti sekalian mandi di sini saja sebelum kita pergi makan malam..” kata saya.
Erna setuju dan saya ke kamar untuk mengambil kaos dan celana pendek untuk dipinjamkan ke Erna. Saya sendiri juga berganti pakaian dan mengenakan celana pendek saya yang lain.

Setelah berganti pakaian, kami pun berenang bersama. Karena baju kaos yang saya pinjamkan berwarna putih dan bahannya cukup tipis, buah dada Erna yang ukurannya di atas rata-rata tercetak cukup jelas walaupun dia masih memakai bra. Kami berenang sekitar 20 menit, dan setelah selesai saya pinjamkan Erna handuk untuk mandi di kamar saya yang kebetulan lebih bersih dari kamar mandi yang ada di ruang depan. Saya sendiri mandi di ruang depan

Begitu selesai mandi, saya ke kamar saya untuk melihat apakah Erna sudah selesai atau belum. Ternyata Erna masih di kamar mandi, dan beberapa menit kemudian keluar dengan hanya memakai handuk yang dililitkan di badannya. Handuk yang saya pinjamkan tidak terlalu besar, sehingga hanya mampu menutupi sebagian buah dada dan sedikit pahanya. Belahan dadanya terlihat jelas dan mungkin sedikit lebih turun lagi putingnya akan terlihat. Dengan rambut yang masih basah, Erna terlihat sangat seksi.

Erna berdiri di depan pintu kamar mandi dan bilang kalau dia harus mengeringkan bra dan celana dalamnya yang masih basah. Waktu Erna mengangkat kedua tangannya untuk menyibakkan rambutnya, handuknya terangkat dan kemaluannya terlihat. Saya tidak tahu apakah Erna sadar atau tidak kalau handuknya terlalu pendek dan tidak dapat menutupi kemaluannya. Rambut kemaluan Erna lumayan lebat.

Erna kemudian duduk di ranjang saya dan menanyakan apakah dia boleh menunggu sebentar di kamar saya sampai pakaian dalamnya kering. Tentu saja saya membolehkan, dan setelah mengobrol beberapa saat, Erna menyandarkan badannya ke sandaran ranjang dan menjulurkan kakinya ke depan. Kakinya yang panjang terlihat mulus. Melihat itu semua, kemaluan saya mulai menegang.
Saya tanya dia, “Sambil nunggu celana kamu kering, mau aku pijitin nggak..?”

“Mau dong, asal enak yah pijitannya..”

Saya minta dia membalikkan badannya, dan saya mulai memijati kakinya. Beberapa saat kemudian saya mulai memberanikan diri untuk naik dan memijat pahanya. Erna sangat menikmati pijatan saya dan sepertinya dia juga sudah mulai terangsang. Hal ini terbukti dengan dibukanya kedua kakinya, sehingga kemaluannya terlihat dari belakang, walaupun tubuhnya masih dibalut handuk.
Saya pun mulai memijat pahanya bagian dalam, dan terus naik sampai ke selangkangannya. Erna diam saja, dan saya memberanikan untuk mengelus kemaluannya dari belakang. Juga tidak ada reaksi selain desah nafas Erna tanda bahwa dia sudah terangsang dan menikmati apa yang saya lakukan.

“Erna, buka yah handuknya biar lebih mudah..” kata saya.

Tanpa diminta lagi, Erna membalikkan badannya dan melepaskan handuknya, sehingga tubuhnya sekarang telanjang bulat di depan saya. Buah dada Erna ternyata lumayan besar dan sangat indah. Ukurannya mungkin 36C dan putingnya berwarna kemerahan.


“Ton, buka dong celana pendek kamu..!” pintanya.

Saya berdiri dan melepaskan celana yang saya kenakan. Kemaluan saya sudah sangat menegang dan saya pun naik ke ranjang dan tiduran di sebelah Erna.

“Kamu diam saja di ranjang, biar aku yang buat kamu senang..,” katanya.

Saya pun tidur telentang, dan Erna naik ke badan saya dan mulai menciumi saya dengan penuh nafsu.
Beberapa menit kemudian ciumannya dilepaskan, dan dia mulai menjilati badan saya dari leher, dada dan turun ke selangkangan saya. Erna belum menjilati kemaluan saya dan hanya menjilati selangkangan dan paha saya sebelah dalam. Saya sangat terangsang dan meminta Erna untuk memasukkan kemaluan saya ke dalam mulutnya. Erna mulai menjilati kemaluan saya, dan sesaat kemudian memasukkan kemaluan saya ke dalam mulutnya.

Ternyata Erna sudah sangat ahli. Pasti dia sudah sering melakukannya dengan bekas pacarnya, pikir saya. Memang sebelum itu Erna pernah berpacaran dengan beberapa pria. Saya sendiri saat itu masih perjaka. Saya memang juga pernah berpacaran waktu kuliah, tetapi pacaran kami hanya sebatas heavy petting saja, dan kami belum pernah benar-benar melakukan hubungan sex.

Saya minta Erna untuk membuat posisi 69, sehingga selangkangannya sekarang persis di depan hadapan wajah saya. Sambil Erna terus mengulum dan menjilati kemaluan saya, saya sendiri juga mulai menjilati kemaluannya. Ternyata kemaluannya berbau harum karena dia baru saja selesai mandi. Rambut kemaluannya juga lebat, sehingga saya perlu menyibakkannya terlebih dahulu sebelum dapat menjilati klitorisnya. Kami saling melakukan oral seks selama beberapa menit, dan setelah itu saya minta Erna untuk tiduran. Dia merebahkan badannya di ranjang, dan saya mulai menjilati buah dada dan putingnya.

Erna sudah sangat terangsang, “Hmm.. hmm.. terus Ton.. terus..!”

Saya terus menjilati tubuhnya sampai ke kemaluannya. Rambut kemaluannya saya sibakkan dan saya jilati bibir kemaluan dan klitorisnya. Cairan kemaluannya terasa di lidah saya. Tubuh Erna menggelinjang hebat dan pantatnya diangkat seolah-olah ingin saya menjilatinya lebih dalam lagi. Tangannya menekan kepala saya sampai hampir seluruh wajah saya terbenam di kemaluannya. Saya semakin bersemangat memainkan ujung lidah saya yang menyapu kemaluan Erna, dan kadang-kadang saya gigit perlahan klitorisnya

Erna benar-benar menikmati apa yang saya lakukan, dan semakin membuka pahanya lebar-lebar. Dia terus menekan kepala saya dan menaik-turunkan pinggulnya.

“Ah.. ah.. ah.. I’m coming, I’m coming..!” teriaknya.

Saya terus menjilati klitorisnya dengan lebih cepat, dan sesaat kemudian dia berteriak, “Ahh.. Ahh.. Ahh..” tanda kalau dia sudah orgasme.

Kemaluannya sudah sangat basah oleh cairan kemaluannya.
Erna melenguh sebentar dan berkata, “Ton, masukin dong, saya mau nih..!”

Saya bilang kalau saya belum pernah melakukan ini, dan takut kalau dia hamil.

“Jangan takut, saya baru saja selesai mens kok, jadi pasti nggak bakalan hamil..”

“Kamu di atas yah..!” kata saya.

“Ya udah, tiduran sana..!”

Saya tiduran dan Erna duduk di atas saya dan mulai memasukkan kemaluan saya ke vaginanya dengan perlahan. Wah, nikmat sekali.. ternyata begitu rasanya berhubungan seks yang sesungguhnya. Erna mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya dan kedua tangannya diangkat ke atas. Saya memegang kedua buah dadanya sambil Erna terus bergoyang, makin lama makin cepat.

Beberapa saat kemudian saya sudah tidak tahan lagi dan ejakulasi sambil memeluk tubuh Erna erat-erat. Belum pernah saya merasakan kenikmatan seperti itu. Kami pun berciuman dan kemudian ke kamar mandi untuk membersihkan badan yang penuh dengan keringat. Di kamar mandi saya menyabuni tubuh Erna dari atas ke bawah, dan hal yang sama juga dia lakukan ke saya. Khusus untuk kemaluannya, saya memberikan perhatian khusus dan dengan lembut menyabuni klitorisnya dan memasukkan jari saya untuk membersihkan vaginanya yang basah oleh air mani saya. Kelihatan kalau Erna sangat menikmati itu, dan kakinya pun dibuka lebar-lebar

Selesai mandi, kami kembali ke kamar dan membicarakan apa yang baru kami lakukan. Terus terang saya tidak pernah berpikir untuk melakukan hubungan seks dengan Erna secepat itu, karena kami belum lama kenal dan semuanya juga terjadi dengan tiba-tiba. Erna bilang kalau sebenarnya dia suka dengan saya dari awal, dan memang sudah mengharapkan untuk dapat melakukan ini dengan saya.
Setelah kejadian itu, kami beberapa kali melakukan hubungan seks di mess sepulang dari kantor.

Karena di mess tidak ada pembantu (pembantu hanya datang di pagi hari untuk membersihkan rumah atau mencuci baju), kami bebas melakukannya di luar kamar baik di ruang tamu, halaman belakang dan juga kolam renang. Benar-benar beberapa hari yang tidak dapat saya lupakan. Sayang hubungan kami tidak berlanjut setelah saya kembali ke Jakarta karena jarak yang memisahkan kami.

Sebenarnya saya pernah minta Erna untuk pindah kerja ke Jakarta, tapi dia tidak mau dengan alasan orang tuanya tidak mengijinkan, karena dia anak satu-satunya. Juga mungkin bagi Erna saya hanyalah salah satu pria yang lewat dalam hidupnya.