Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot
Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar
Dewasa Sex Terbaru 2017
perkelnalkan namaku Panca, aku bekerja disebuah perusahaan yang bergerak
dibidang penyediaan barang jadi. Naaah diperusahaan itu aku diposisikan
sebagai bagian penjualan. Aku sduah bekerja diperusahaan itu kurang
lebih 4 tahun jadi aku banyak diberi kepercayaan oleh atasanku untuk
mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan keluaran terbaru
dariperusahaan, hingga aku harus ditugaskan keluar kota selama kurang
lebih setengah tahun untuk mengurus perkembangan projek barang baru dari
perusahaan itu.
Perusahaanku bekerja sama dengan sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang yang sama dengan perusahaanku. Kerja
sama yang dijalin sudah hampir 2 tahun. Untuk urusanku ketika dilur kota
aku selalu oleh Erna partner kerjaku. Dari mulai tempat aku tidur,
makanku, semua kehidupanku ketika diluar kota semua yang mengurus adalah
Erna, jadi aku dan Erna sudah sangat akrab sekali.
Hubungan saya dengan Erna menjadi cukup dekat, karena kami banyak
menghabiskan waktu berdua walaupun sebagian besar adalah urusan kantor.
Erna sangat baik pada saya, dan dari tingkah lakunya saya dapat
merasakan kalau Erna suka pada saya. Pertama-tama saya pikir kalau
mungkin itu hanya perasaan saya saja.
Walaupun dalam hati saya juga suka
dengan dia, saya tidak berani untuk mengatakan atau memberi tanda-tanda
kepada dia. Toh, saya baru beberapa hari kenal dengan dia dan memang
untuk urusan wanita saya tergolong pemalu. Bagaimana kalau dia ternyata
tidak ada perasaan apa-apa ke saya? Wah, bisa hancur hubungan baik yang
telah saya bina dengan dia beberapa hari itu.
Suatu sore setelah pulang kerja, Erna seperti biasa mengantar saya
pulang ke mess. Saya menanyakan apakah dia mau mampir dulu sebelum
pulang. Erna setuju dan masuk ke dalam mess bersama saya. Kami
ngobrol-ngobrol sebentar, dan saya ajak Erna ke halaman belakang untuk
duduk di kursi panjang dekat kolam renang. Kolam renangnya sangat
menggoda, dan saya tanya Erna apakah dia mau menemani saya berenang. Dia
bilang kalau sebenarnya dia mau, tapi tidak bawa baju renang dan baju
ganti sama sekali. Saya menawarkan untuk memakai celana pendek dan kaos
saya.
“Nanti sekalian mandi di sini saja sebelum kita pergi makan malam..” kata saya.
Erna setuju dan saya ke kamar untuk mengambil kaos dan celana pendek
untuk dipinjamkan ke Erna. Saya sendiri juga berganti pakaian dan
mengenakan celana pendek saya yang lain.
Setelah berganti pakaian, kami pun berenang bersama. Karena baju kaos
yang saya pinjamkan berwarna putih dan bahannya cukup tipis, buah dada
Erna yang ukurannya di atas rata-rata tercetak cukup jelas walaupun dia
masih memakai bra. Kami berenang sekitar 20 menit, dan setelah selesai
saya pinjamkan Erna handuk untuk mandi di kamar saya yang kebetulan
lebih bersih dari kamar mandi yang ada di ruang depan. Saya sendiri
mandi di ruang depan
Begitu selesai mandi, saya ke kamar saya untuk melihat apakah Erna sudah
selesai atau belum. Ternyata Erna masih di kamar mandi, dan beberapa
menit kemudian keluar dengan hanya memakai handuk yang dililitkan di
badannya. Handuk yang saya pinjamkan tidak terlalu besar, sehingga hanya
mampu menutupi sebagian buah dada dan sedikit pahanya. Belahan dadanya
terlihat jelas dan mungkin sedikit lebih turun lagi putingnya akan
terlihat. Dengan rambut yang masih basah, Erna terlihat sangat seksi.
Erna berdiri di depan pintu kamar mandi dan bilang kalau dia harus
mengeringkan bra dan celana dalamnya yang masih basah. Waktu Erna
mengangkat kedua tangannya untuk menyibakkan rambutnya, handuknya
terangkat dan kemaluannya terlihat. Saya tidak tahu apakah Erna sadar
atau tidak kalau handuknya terlalu pendek dan tidak dapat menutupi
kemaluannya. Rambut kemaluan Erna lumayan lebat.
Erna kemudian duduk di ranjang saya dan menanyakan apakah dia boleh
menunggu sebentar di kamar saya sampai pakaian dalamnya kering. Tentu
saja saya membolehkan, dan setelah mengobrol beberapa saat, Erna
menyandarkan badannya ke sandaran ranjang dan menjulurkan kakinya ke
depan. Kakinya yang panjang terlihat mulus. Melihat itu semua, kemaluan
saya mulai menegang.
Saya tanya dia, “Sambil nunggu celana kamu kering, mau aku pijitin nggak..?”
“Mau dong, asal enak yah pijitannya..”
Saya minta dia membalikkan badannya, dan saya mulai memijati kakinya.
Beberapa saat kemudian saya mulai memberanikan diri untuk naik dan
memijat pahanya. Erna sangat menikmati pijatan saya dan sepertinya dia
juga sudah mulai terangsang. Hal ini terbukti dengan dibukanya kedua
kakinya, sehingga kemaluannya terlihat dari belakang, walaupun tubuhnya
masih dibalut handuk.
Saya pun mulai memijat pahanya bagian dalam, dan terus naik sampai ke
selangkangannya. Erna diam saja, dan saya memberanikan untuk mengelus
kemaluannya dari belakang. Juga tidak ada reaksi selain desah nafas Erna
tanda bahwa dia sudah terangsang dan menikmati apa yang saya lakukan.
“Erna, buka yah handuknya biar lebih mudah..” kata saya.
Tanpa diminta lagi, Erna membalikkan badannya dan melepaskan
handuknya, sehingga tubuhnya sekarang telanjang bulat di depan saya.
Buah dada Erna ternyata lumayan besar dan sangat indah. Ukurannya
mungkin 36C dan putingnya berwarna kemerahan.
“Ton, buka dong celana pendek kamu..!” pintanya.
Saya berdiri dan melepaskan celana yang saya kenakan. Kemaluan saya
sudah sangat menegang dan saya pun naik ke ranjang dan tiduran di
sebelah Erna.
“Kamu diam saja di ranjang, biar aku yang buat kamu senang..,” katanya.
Saya pun tidur telentang, dan Erna naik ke badan saya dan mulai menciumi saya dengan penuh nafsu.
Beberapa menit kemudian ciumannya dilepaskan, dan dia mulai menjilati
badan saya dari leher, dada dan turun ke selangkangan saya. Erna belum
menjilati kemaluan saya dan hanya menjilati selangkangan dan paha saya
sebelah dalam. Saya sangat terangsang dan meminta Erna untuk memasukkan
kemaluan saya ke dalam mulutnya. Erna mulai menjilati kemaluan saya, dan
sesaat kemudian memasukkan kemaluan saya ke dalam mulutnya.
Ternyata Erna sudah sangat ahli. Pasti dia sudah sering melakukannya
dengan bekas pacarnya, pikir saya. Memang sebelum itu Erna pernah
berpacaran dengan beberapa pria. Saya sendiri saat itu masih perjaka.
Saya memang juga pernah berpacaran waktu kuliah, tetapi pacaran kami
hanya sebatas heavy petting saja, dan kami belum pernah benar-benar
melakukan hubungan sex.
Saya minta Erna untuk membuat posisi 69, sehingga selangkangannya
sekarang persis di depan hadapan wajah saya. Sambil Erna terus mengulum
dan menjilati kemaluan saya, saya sendiri juga mulai menjilati
kemaluannya. Ternyata kemaluannya berbau harum karena dia baru saja
selesai mandi. Rambut kemaluannya juga lebat, sehingga saya perlu
menyibakkannya terlebih dahulu sebelum dapat menjilati klitorisnya. Kami
saling melakukan oral seks selama beberapa menit, dan setelah itu saya
minta Erna untuk tiduran. Dia merebahkan badannya di ranjang, dan saya
mulai menjilati buah dada dan putingnya.
Erna sudah sangat terangsang, “Hmm.. hmm.. terus Ton.. terus..!”
Saya terus menjilati tubuhnya sampai ke kemaluannya. Rambut
kemaluannya saya sibakkan dan saya jilati bibir kemaluan dan
klitorisnya. Cairan kemaluannya terasa di lidah saya. Tubuh Erna
menggelinjang hebat dan pantatnya diangkat seolah-olah ingin saya
menjilatinya lebih dalam lagi. Tangannya menekan kepala saya sampai
hampir seluruh wajah saya terbenam di kemaluannya. Saya semakin
bersemangat memainkan ujung lidah saya yang menyapu kemaluan Erna, dan
kadang-kadang saya gigit perlahan klitorisnya
Erna benar-benar menikmati apa yang saya lakukan, dan semakin membuka
pahanya lebar-lebar. Dia terus menekan kepala saya dan menaik-turunkan
pinggulnya.
“Ah.. ah.. ah.. I’m coming, I’m coming..!” teriaknya.
Saya terus menjilati klitorisnya dengan lebih cepat, dan sesaat
kemudian dia berteriak, “Ahh.. Ahh.. Ahh..” tanda kalau dia sudah
orgasme.
Kemaluannya sudah sangat basah oleh cairan kemaluannya.
Erna melenguh sebentar dan berkata, “Ton, masukin dong, saya mau nih..!”
Saya bilang kalau saya belum pernah melakukan ini, dan takut kalau dia hamil.
“Jangan takut, saya baru saja selesai mens kok, jadi pasti nggak bakalan hamil..”
“Kamu di atas yah..!” kata saya.
“Ya udah, tiduran sana..!”
Saya tiduran dan Erna duduk di atas saya dan mulai memasukkan
kemaluan saya ke vaginanya dengan perlahan. Wah, nikmat sekali..
ternyata begitu rasanya berhubungan seks yang sesungguhnya. Erna mulai
menggoyang-goyangkan pinggulnya dan kedua tangannya diangkat ke atas.
Saya memegang kedua buah dadanya sambil Erna terus bergoyang, makin lama
makin cepat.
Beberapa saat kemudian saya sudah tidak tahan lagi dan ejakulasi
sambil memeluk tubuh Erna erat-erat. Belum pernah saya merasakan
kenikmatan seperti itu. Kami pun berciuman dan kemudian ke kamar mandi
untuk membersihkan badan yang penuh dengan keringat. Di kamar mandi saya
menyabuni tubuh Erna dari atas ke bawah, dan hal yang sama juga dia
lakukan ke saya. Khusus untuk kemaluannya, saya memberikan perhatian
khusus dan dengan lembut menyabuni klitorisnya dan memasukkan jari saya
untuk membersihkan vaginanya yang basah oleh air mani saya. Kelihatan
kalau Erna sangat menikmati itu, dan kakinya pun dibuka lebar-lebar
Selesai mandi, kami kembali ke kamar dan membicarakan apa yang baru
kami lakukan. Terus terang saya tidak pernah berpikir untuk melakukan
hubungan seks dengan Erna secepat itu, karena kami belum lama kenal dan
semuanya juga terjadi dengan tiba-tiba. Erna bilang kalau sebenarnya dia
suka dengan saya dari awal, dan memang sudah mengharapkan untuk dapat
melakukan ini dengan saya.
Setelah kejadian itu, kami beberapa kali melakukan hubungan seks di
mess sepulang dari kantor.
Karena di mess tidak ada pembantu (pembantu
hanya datang di pagi hari untuk membersihkan rumah atau mencuci baju),
kami bebas melakukannya di luar kamar baik di ruang tamu, halaman
belakang dan juga kolam renang. Benar-benar beberapa hari yang tidak
dapat saya lupakan. Sayang hubungan kami tidak berlanjut setelah saya
kembali ke Jakarta karena jarak yang memisahkan kami.
Sebenarnya saya pernah minta Erna untuk pindah kerja ke Jakarta, tapi
dia tidak mau dengan alasan orang tuanya tidak mengijinkan, karena dia
anak satu-satunya. Juga mungkin bagi Erna saya hanyalah salah satu pria
yang lewat dalam hidupnya.
Sabtu, 10 Juni 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar