Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot
Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar
Dewasa Sex Terbaru 2017
Hari senin pagi bulan oktober 2016, saat itu sekitar pukul 08.00, aku
merasa suntuk. Untuk menghilangkan rasa suntuk itu aku mempunyai ide
untuk pergi ke sebuah wisata hutan cagar alam kecil di di dekat kotaku.
Sesampainya disana, aku-pun segera memarki motorku di parkiran yang
disediakan oleh pengelola cagar alam itu. Setelah memarkir aku mulai
masuk kehutan. Saat itu karena bukan hari libur suasana wisata alam
itu-pun sepi.
Disana udara terasa sejuk menemani penelusuranku di hutan pinus itu.
banyaknya pohon pinus di hutan cagar alam itu, sungguh menghilangkan
rasa suntuku. Ditengah perjalananku ketika aku sedang menikmati
kesunyian dan kesejukan hutan itu, tiba-tiba aku melihat sesosok gadis
manis berjilbab yang sedang duduk sendiri disebuah bangku kayu pada
sebuah rumah kayu yang memang disediakan untuk beristirahat oleh
pengelola wisata alam itu.
Saat itu aku melihat dari dari kejauhan, gadis itu mengenakna seragam
putih abu-abu. Jelas itu adalah anak SMA yang sedang membolos sekolah.
Pada suasana sepi itu, otak-kupun mulai berfikiran kotor, dan sesaat
Penisku-pun ereksi, hha. Coba kalian bayangkan deh para pembaca, di
hutan yang sesepi itu hanya ada aku dan gadis SMA berjilab yang manis
itu, ira-kira pa yang akan terjadi, hha.
Dalam pandanganku dari kejauhan aku-pun berfantasi jika saja aku bisa
menikmati Vagina gadis cantik berjilbab itu ditengah hutan yang sunyi
dan sejuk ini, pasti sensasi-nya mantap sekali para pembaca. Sesaat
setelah aku berfantasi, aku-pun mulai mencoba menghampiri dan menyapa
gadis SMA berjilab yang sedang duduk termenun seorang diri,
“ Assalamu’alaikum cantik… ”, ucapku menyapanya dengan nada bicara sedikit keras agar dia kaget.
.
Saat itu gadis itu-pun sedikit kaget dengan sapa’anku dan dia dengan
cepat menoleh kearahku. Terlihat sekali wajahnya cantiknya yang putih,
berhidung mancung, mempunai bibir tipis yang berwarna kemerahmudaan dan
ber kacamata minus yang menghiasi wajah cantik-nya itu,
“ Wa’alaikumsalam… Ihhh… Mas ngagetin aja… ”, jawabnya dengansenyum manis-nya.
Terdengar suaranya yang lembut, hal itu menambah gejolak birahiku.
Sesaaat otakku berfantasi membayangkan suara desahanya bila saja aku
bisa membenamkan Penisku pada kewanitaanya,
“ Hemmm… lagi ngapain ? ”, tanyaku.
Saat itu dengan mencuri-curi pandang aku menatap tubuhnya, terlihat
sekal untuk seorang siswi SMA. Pantatnya bulat, tubuhnya padat berisi
namun langsing, dengan tinggi semampai. Buah payudara-nya terlihat
sedikit mononjol dibalik seragam putih osis lengan panjang dan jilbab
putih yang terulur menutupi payudara-nya,
“ Lagi ngelamun. ”, Jawabnya sambil tersenyum manis.
“ Ngelamunin apa ? ”, tanyaku lagi, memancing pembicaraan.
Sambil semakin mendekat hingga disampingnya. Siswi berjilbab itu
memandangku seksama seakan menilai, lalu menjelurkan lidahnya padaku,
menggoda. Aku tersenyum,
“ Kenalin, Risky ”, Ucapku sambil mengulurkan tanganku.
Lalu siswi berjilbab itu tersenyum dan menyambutnya,
“ Fitri ”, ucap-nya.
Tangannya yang bersentuhan dengan tanganku terasa sangat halus. “
lagi ngapain disini sendirian ? Bolos yaa… ”, ucapku mengganggunya,
Fitri -pun berjilbab itu segera berdiri didepanku,
“ Iya nih… lagi BT di sekolah… ”, ucap-nya sambil menggerutu.
“ Memang kenapa ? Habis putus cinta yah ? ”, tanyaku nakal.
“ Sok tau deh kamu, nggaklah sekarangkan jadwalnya olah raga… guru olah raganya rese… sukanya grepe-grepe… ”, jawab Fitri .
Tangannya sudah dilipat didepan dada, semakin membuat tonjolan buah payudara-nya terlihat. Hatiku semakin tidak karuan,
“ Tapi diam-diam suka kan, hahaha… ”, ucapku menggoda.
“ idiiiih…jijik, tau… ”, jawabnya sambil sok bergidik.
“ eehhh… digrepe-grepe bisa enak lhoo… ”, ucapku terus memancing.
Fitri -pun itu hanya tersenyum simpul sambil kembali menjulurkan lidahnya genit,
“ Oh iya Fit, mau gak, masuk lebih dalem ke hutan ? Ada tempat yang buagus banget deh… ”, ucapku.
Padahal aku berbohong,
“ yang bener ? Ahh, gak mau ah…ntar Fitri mau diapa-apain, lagi… ”, jawabnya, sambil masih tersenyum genit.
“ ga papa deh… ayo ikut… diapa-apain kan ga papa kalo enak. ”, Ucapku seolah bercanda.
Padahal otakku sudah memikirkan banyak jurus untuk mendapatkan tubuh gadis cantik berjilbab itu.
“ iya deh. ”, Jawab Fitri akhirnya, membuat hatiku seolah meloncat saking
senangnya.
“ tapi janji gak diapa-apain yah. ”, Jawabnya lagi.
“ gak kok, ntar tak kasih yang enak- enak″ jawabku lagi.
Akhirnya kami pun berjalan menyusuri jalan setapak sambil
bercakap-cakap dan menikmati keindahan hutan. Beberapa lama, setelah
kami berada semakin masuk kedalam hutan, kami menemukan lagi sebuah
tempat beristirahat. Sebuah batu besar panjang 2 meter, dengan atap dari
daun pinus sekedar menahan jika ada hujan. Fitri berlari kecil menuju
tempat itu dan duduk dubatu itu,
“ istirahat dulu, capek… ”, kata gadis manis berjilbab itu.
“ oke. ”, Ucapku sambil duduk disampingnya.
“ jadi gak nih, mau yang enak-enak ? ”, ucapku kembali memancing.
“ gak mau ah… emangnya Fitri apaan… ”, ucap-nya sambil pura-pura marah.
Aku semakin medekatkan dudukku pada gadis berjilbab bertubuh sekal itu.
“ yah, kan Fitri cantik… mas jadi gak tahan… ”, bisikku ketelinganya yang masih tertutup jilbab.
Pelan kuraih tangan kanannya yang halus, lalu kuremas dan kubelai. Gadis
cantik berjilbab itu menatapku, namun diam saja. Terlihat wajahnya
merah karena malu. Segera siswi berjilbab itu menarik tangannya dan
memalingkan tubuhnya agak membelakangiku, karena tatapan sayunya bertemu
dengan tatapanku. Pelan-pelan kupeluk Fitri dari belakang pelan- pelan.
Gadis cantik berjilbab bertubuh sekal itu sedikit berontak,
“ jangan mas… Fitri gak mau… ”, bisiknya sambil sedikit berontak,
“ Nggak papa Fitri , ntar mas kasih enak… ”, bisikku ke telinganya yang tertutup jilbab.
Kudaratkan ciumanku di pipi kanannya. Fitri masih tegang, mungkin
karena tidak pernah dipegang cowok. Apalagi Penisku yang sudah ereksi
dibalik celana jeansku dari tadi, menempel di pantatnya karena aku sudah
duduk menkangkang. Kugenggam tangan kirinya dengan tangan kananku,
tangan kiriku memeluknya, sementara bibirmu mulai menciumi pipi dan
telinganya,
“ Oughhh… Sssss… Aghhhh… ”, desah lirihnya.
Aku palingkan wajahnya sehingga aku mudah mencium bibirnya yang
mungil, pelan saja dan siswi berjilbab itu mulai menanggapinya.
Kupermainkan lidahku dengan lidahnya, sementara kuputar pelan-pelan
tubuhnya sampai menghadapku (masih dalam keadaan duduk). Dengan cukup
cepat kupeluk mesra dia agar tidak semakin berontak, kedua tanganku
mengelus-elus punggungnya dan terkadang kuremas lembut kedua pantatnya.
Pantatnya begitu menggairahkan. padat berisi sampai-sampai ingin
rasanya meremas dan menciuminya. Penisku sudah semakin tegang. Pelan-
pelan sambil terus kucumbui gadis SMA berilbab yang sudah pasrah itu,
kubuka ritsleting celanaku dan kukeluarkan Penis besarku. Gadis itu
seolah tertegun bingung karena tidak tau apa yang harus ia lakukan.
Langsung kubimbing tangannya untuk mengelus- elus dan mengurut seluruh
bagian Penis.
Terasa nikmat Penisku dibelai dan diurut oleh tangan halus siswi lugu
berjilbab itu. Kusandarkan Fitri pelan-pelan didinding kayu gubuk
istirahat itu, bibirku semakin bergerilya di seluruh permukaan wajahnya
yang cantik,
“ Oughhh… Ssshhh… ”, desahnya semakin membuatku bernafsu.
Dengan bibirku yang tetap aktif, tangan kananku mulai menelusuri
badannya, kuelus-elus pundaknya, lalu turun ke dada kanannya, menyusup
kebalik jilbabnya, meremas buah dada sekalnya. Kuraba pelan, lalu mulai
remasan-remasan kecil, siswi berjilbab itu mulai menggeliat. Buah
payudara-nya terasa kenyal dan kencang, semakin kuperlama remasanku,
dengan sekali- kali kuraba perutnya.
Tanganku mulai membuka satu- persatu kancing seragam SMA lengan
panjangnya, dan menyusup masuk didalam bajunya, mengelus perutnya dan
Fitri kegelian. Tanganku yang masih di dalam bajunya, mulai naik
kepayudara-nya dan meremas kedua gunung kembarnya, jariku keselipkan
pada BH-nya agar menjangkau putingnya untuk kupermainkan,
“ Ssssss… Aghhh… Oughhh… ”, Desah Fitri semakin menjadi.
Karena branya sedikit kencang dan mengganggu aktivitas remasanku,
maka tanganku segera melepaskan semua kancing bajunya dan kemudian kait
branya kubuka, sehingga longgarlah segel 2 bukit kembar itu. Bajunya
kusingkap kesamping, sementara Bh-nya kusingkapkan keatas, menampakkan
keindahan payudara-nya, putih mulus, kedua putingnya mencuat mengeras
ingin dijilati. Sudah saatnya nih beraksi lidahku.
Kemudiana aku-pun menjilati, kusedot- sedot, kucubit, kupelintir
kecil kedua putingnya. Fitri mulai meracau tidak karuan manahan
nikmatnya permainan bibirku di kedua payudara-nya. Kubuka baju dan
branya sehingga tubuh atasnya hanya tinggal ditutupi jilbab putih
membungkus kepalanya yang sengaja tidak kulepaskan. Gairahku semakin
membara melihat gadis berjilbab yang lugu terengah- engah keenakan.
Aku merangsang dengan baju yang sudah terbuka memperlihatkan buah
payudara-nya yang putih ranum menggunung. Tubuhnya yang putih, dua bukit
ranum dengan dua puting mencuat indah, wajahnya memerah, keringat
mengalir, ditambah desahan-desahan yang menggairahkan, sungguh
pemandangan yang tidak boleh disia-siakan. Kucumbui bibirnya lagi,
dengan kedua tanganku yang sudah bebas bergerilya di kedua bongkahan
payudara-nya.
Nafas kami menderu menyatu, mendesah. Perlawanan gadis cantik
berjilbab tadi sudah tidak terasa lagi. Untunglah hutan itu sepi,
sehingga desahan Fitri yang semakin keras tidak membuatku takut
ketahuan. Kulepas baju seragamnya dengan sedikit paksaan, kusibakkan
jilbabnya sehingga tidak menutupi payudara-nya, lalu Kucumbui dan
kujilati badannya, mulai dari pundak, turun ke payudara-nya.
Sengaja kujilati bongkahan payudara-nya berlama- lama tanpa menyentuh
putingnya, kupermainkan lidahku disekitar putingnya. Kutempelkan
tiba-tiba lidahku ke puting kanannya dan kugetarkan cepat, tangan kiriku
mencubit-cubit puting kirinya, Fitri semakin kelojotan menahan
geli-geli nikmat. Enak sekali menikmati bukit kembar cewek jilbaban.
Tangan kananku mulai merayap ke pahanya, yang masih tertutup rok abu-
abu panjang.
Saat itu aku raba naik turun, terkadang sengaja menyentuh pangkal
pahanya, Terakhir kali, tanganku merayap ke pangkal paha, menyingkapkan
rok abu-abu panjangnya keatas sehingga celana dalamnya terlihat. Dengan
satu jariku, kugesek-gesek Vagina-nya yang ternyata sudah basah sampai
membekas keluar di celana pendeknya. Kedua kaki gadis berkulit putih
berjilbab berwajah lugu itu langsung merapat menahan geli.
Tanganku mengelus pahanya dan membukanya, menjalar ke kemaluannya,
lalu semua jariku mulai menggosokkan naik turun ke pada area
kewanitaan-nya,
“ Sssssss…. udah mas… Oughhh… eummm… enak mas… ”, geliatnya sambil meremas pundakku erat.
Kulumat bibirnya, tanganku mulai menyusup menguak CD-nya, meraba
Vagina-nya. Fitri semakin terangsang, dengan desisan pelan serta
gelinjang- gelinjang birahi. Tak lama kemudian siswi berjilbab itu
mendesis panjang dan melejang-lejang. Ia menggigit bibir bawahnya sambil
matanya terkatup erat, lalu Vagina-nya berdenyut- denyut seperti
denyutan Penis kalau melepas mani. Fitri lalu menarik nafas panjang.
Basah mengkilap semua jariku, karena mungkin Fitri tidak pernah terasang seperti ini, lalu kujilat sampai kering,
“ Mas jahat, ucap-nya Fitri gak akan diapa-apain… ”, kata siswi berjilbab bertubuh sekal itu sambil memelukku erat.
“ tapi Fitri suka kan… enak kan… ”, ucapku semakin bernafsu.
Sudah saatnya Penisku dipuaskan. Kucium bibirnya lembut, kubimbing
lagi tangannya untuk meremas dan mengurut Penisku. Gantian aku yang
melenguh dan mendesis, menahan nikmat. Posisiku kini berdiri didepan
Fitri , kuturunkan celanaku dan kuminta Fitri untuk terus memijat
Penisku,
“ harus digimanain lagi nih ? ”, tanyanya bingung sambil tetap mengelus-elus batang kejantananku.
Terlihat disekitar ujung Penisku sudah basah mengeluarkan cairan bening karena ereksi dari tadi,
“ Ya diurut-urut naik turun gitu, sambil dijilat seperti menikmati es krim ”, ucapku.
Dimaikan-nya Penisku dengan malu-malu lalu dijilati Penisku, ekspresi
wajahnya seperti anak kecil. Fitri-pun dengan pelan-pelan mulai
memasukkan Penisku ke mulutnya dan,
“ Oughhh… Fit, jangan kena’in gigi, sakit tauk !!! ”, ucapku.
Saat itu dia tertawa sembari tetap mengulum Penisku. Setelah aku
menegurnya kemudian dia-pun mulai mengkulum lagi dan kini tersasa lebih
enak, walaupun masih amatir,
“ Sssss… Oughhhh… ”, desahku menahan nikmat.
Saat itu Fitri-pun terlihat semakin cepat menggerakan maju mundur kepalanya,
“ Mas, ini-nya dijilatin juga nggak ? ”, ucap-nya lagi sembari menyentuh buah zakarku.
“ Iya dong sayang, semuanya deh, tapi jangan sampai kena gigi yah !!! ”, ucapku.
Lalu dijilatilah dan diemutnya zakarku, setiap jengkal kemaluanku tidak luput dari jilatannya, hingga kemaluanku basah kuyup,
“ Aghhhh… Oughhh… Yeahhh… ”, desahku dengan semakin menekan-nekan kepalanya.
Dimasukkannya batangku pelan-pelan ke mulutnya yang mungil sampai
menyentuh tenggorokannya, Penisku dikulum-kulum, divariasikan permainan
lidahnya dan aku semakin menggeliat. Terkadang d siswi berjilbab itu
juga menjilati lubang kencingku, diujung kepala Penis, sehingga aku
hampir melompat menahan nikmat dan geli yang mendadak. Dilanjutkannya
lagi kocokan ke Penisku dengan mulutnya.
Pelan-pelan kubelai kepalanya yang masih terbungkus jilbab dan aku
mengikuti permainan lidah Fitri
, kugoyangkan pantatku searah. Enak
sekali permainan bibir dan lidahnya, Fitri sudah mulai terbiasa dengan
kejantanan cowok. Akhirnya, badanku mulai mengejang,
“Fit, aku mau keluar… Oughhh… Sssshhh… ”, dan sengaja dipercepat
kocokanya pada Penisku dengan tangannya. Tidak lama setelah itu,
“ Cruttttttttttt…Cruttt… Cruttt… ”,
akhirnya Sperma-ku berhamburan keluar banyak sekali, sebagian kena
wajahnya dan mengotori kacamatanya, dan sebagian lagi meluber di tangan
Fitri dan Penisku. Fitri sempat terkejut melihat pemandangan menakjubkan
itu,
“ iihh… jijik… apa nih mas… ? ”, ucap-nya sambil mengernyit.
“ ini namanya air mani, Fit… coba aja enak lho… bisa menghaluskan kulit kalo dilumurin ke
wajahmu… ”, ucapku menerangkan.
Dengan sedikit keraguan siswi berjilbab itu pelan-pelan menjilat Sperma-ku yang meluber di Penisku,
“ Asin dan gurih, enak juga ya mas ? ”, ucap-nya sambil menelan semua spermaku sampai habis bersih dan kinclong.
Yang menyembur diwajahnya ia ratakan sehingga wajahnya mengkilap
karena air pejuhku. Akus emakin terangsang melihat gadis berjilab
melakuka nhal itu. Tanpa membuang waktu lagi, aku yang mempunyai stamina
dan birahi yang berlipat segera kembali mendorong badannya agar
bersandar di dinding kayu gubug itu. Bibirnya yang indah dengan lipgloss
itu kulumat dengan penuh birahi. kurasakan siswi berjilbab itu mulai
mendesah dan menggeliat menahan birahi.
Kuremas-remas payudara-nya yang sudah menunggu dari tadi untuk
dinikmati lagi. Kuraba-raba lagi Vagina si Fitri , pinggangnya
menggeliat menahan nikmat sekaligus geli yang demikian hebat sampai
pahanya merapat lagi. Kembali kusingkapkan rok abu-abunya ke perutnya,
setelah tadi sempat turun lagi, sengaja tidak kupelorotkan CD- nya,
karena aku ingin melihat pemandangan indah dulu.
Wow, CD-nya pink tipis berenda dan mungil, sehingga dalam keadaan
normal kelihatan jelas
bulu-bulunya. Lalu aku berlutut didepan
selangkangannya. Kakinya kubuka diiringi desahan tertahan gadis SMA
berjilbab berwajah cantik itu. Tangan kirinya menutup mulutnya seakan
berusaha menahan nafsu birahi yang tak tertahankan. Tangan kanannya ada
dipundakku, namun tidak berusaha menahan ketika aku maju dan mulai
menjilati kedua pahanya.
Saat itu kujilati dari bawah sampai ke pangkalnya, lalu kucium aroma
lembab dan agak amis dari Vagina-nya yang membuat laki-laki manapun
semakin bernafsu. Kujilat sekitar pangkal paha tanpa mengenai
Vagina-nya, yang membuat Fitri semakin kelojotan. Kupelorotkan CD-nya
pelan-pelan sambil menikmati aroma khas Vagina-nya, lalu kujilat CD
bagian dalam yang membungkus keanitaan-ya.
Sesaat aku terpesona melihat Vagina-nya, bulunya yang tertata rapi
tapi pendek-pendek, bibirnya yang gundul mengkilap terlihat jelas dan
rapat, di tengah-tengahnya tersembul daging kecil. Vagina yang masih
suci ini semakin membuatku bergelora, Penisku mulai berontak lagi minta
dipijat Fitri . Mulutku sudah tidak sabaran untuk menikmati sajian
paling lezat itu, lidahku mulai bergerilya lagi.
Pertama kujilati bulu-bulu halusnya, rintihan Fitri terdengar lagi.
Terbukti titik lemah Fitri ada di Vagina-nya, begitu siswi berjilbab itu
menggerakkan pantatnya, dengan antusias lidahku menari bergerak bebas
di dalam Vagina-nya yang sempit (masih aman karena selaput dara berada
lebih ke dalam). Begitu sampai di klitorisnya (yang sebesar kacang
kedelai), langsung kukulum tanpa ampun,
“ Aghhhh… Ssshhh… Oughhh… Mas… enak Mas… Aghhhh… ”, desah Fitri.
Fitri yang masih perawan mendesah sambil menggeleng-geleng kepalanya
yang masih terbungkus jilbab menahan serbuan kenikmatan yang menggila
dari lidahku. Dengan gerakan halus, kuusap-usap klitorisnya dan siswi
berjilbab itu makin kelojotan dan tidak begitu lama terjadi kontraksi di
Vagina-nya. Aku tau Fitri akan klimaks-nya lagi, makin kupercepat
permainan lidahku.
Sesaat kemudian, sambil tangan kirinya semakin menutup mulutnya
semakin erat,gadis berjilbab berseragam abu- abu putih itu menjerit
sambil badannya meregang. Mengalirlah dengan deras cairan cintanya itu,
tentu saja yang telah kutunggu-tunggu itu. Kujilati semua cairan yang
ada sampai Vagina-nya mengkilap bersih, rasanya segar, gurih dan enak
sekali. Beberapa saat, kubiarkan Fitri istirahat.
Sambil tersengal-sengal mengatur napas terduduk lemah dibangku
panjang digubug itu, bersandar didinding. Aku duduk disebelahnya lalu
kupeluk erat dengan mesra, kukecup keningnya, dan kedua pipinya. Sambil
memandangku, wajahnya tersenyum malu. Nampak wajahnya merah padam
setelah mengalami klimaks-nya, serta malu karena melakukannya denganku.
Aku menduga baru kali ini siswi berjilbab itu merasakan nikmat begitu
dasyat, sampai lemas sekujur tubuhnya. Setelah nafasnya mulai normal,
kucumbui bibirnya dengan lembut,
“ Nikmat sekali kan Fit ? Ingin lagi ? Masih kuat kan ? ”, ucapku dengan mencium bibirnya lagi.
Gadis cantik berjilbab itu hanya diam sambil memalingkan wajahnya,
namun tidak ada penolakan dari tubuhnya. Kupalingkan lagi wajah cantknya
menghadapku dan kucium rada lama bibirnya dengan lembut. Pelan-pelan
aku kembali memosisikan tubuhku dihadapannya. Penisku tepat berada
didepan Vagina-nya. Kulepaskan celana dalam seksinya, lalu lambat-
lambat kumajukan pinggulku, menggesekan Penisku ke Vagina-nya,
“ Oughhhh… Ssssssshhhh… ”, gadis manis berjilbab itu kembali mendesah
bergairah, pasrah kusetubuhi ditengah hutan yang sunyi itu.
Baju seragam SMA nya sudah teronggok dilantai gubug, disamping celana
dalamnya. Wajah gadis alim berjilbab itu yang pasrah membuatku nyaris
tidak mampu mengendalikan birahiku. Kulumat bibirnya dengan rakus,
tanganku bergerak ke bawah dan menggenggam Penisku, semakin intens
menggesek-gesekkan Penisku ke Vagina ranumnya, membuat siswi berjilbab
itu semakin menggelinjang karena rangsanganku.
Sembari melumat bibirnya, tangan kiriku turun mengusap payudaranya
dengan gerakan melingkar di bawahnya menuju ke arah puting lalu
menyentil dan memilin pentil gadis cantik berjilbab itu. Kemudian
gantian punggungnya kuusap dengan usapan ringan sampai siswi berjilbab
itu merasa kegelian,
“ Oughhh… Mas… Ughhhh… geli mas… Nikmat Mas… Aghhh… ”, desahnya.
Tangan kanan gadis berjilbab itu mencengkeram erat pundak kiriku
sampai membuat pundakku lecet karena kukunya, sementara secara refleks
tangan kirinya mulai ikut meremas-remas buah dada kirinya. Kakinya
membuka lebar melingkar dipingganggku. Tatapan gadis berjilbab itu sayu,
dikuasai sepenuhnya oleh nafsu birahi. nafasnya memburu. Siswi
berjilbab itu memejamkan matanya.
Desahan dam rintihannya semakin keras ketika kucumbui kening, pipi dan kujilat dan kugigiti daun telinganya dari luar jilbabnya,
“ Fitri, mas akan kasih kenikmatan yang luar biasa buat kamu, tapi
awalnya bakal sakit sedikit, tapi kalau udah terbiasa pasti enak nanti
enak… ”,ucapku menenangkan gadis manis berjilbab lugu itu yang akan
kurenggut keperawanannya.
“ Iya mas, pelan-pelan yah mas… Fitri takut… ”, desahnya, namun tanpa penolakan karena sudah pasrah.
Dengan birahi yang sudah di ubun- ubun, aku mengangkat sedikit pantat
Fitri , untuk memberi posisi nyaman pada persetubuhan ini. Kupegangi
kedua belah pahanya dan semakin kubuka kakinya lebar-lebar. Terlihatlah
belahan Vagina-nya agak kehitaman dengan bagian dalam yang kemerahan,
dihiasi rambut tipis,
“ Aghhhh… ”, Fitri melenguh panjang, badannya goyang kekanan kekiri, kuberikan rangsangan tambahan.
Kujilati pusar dan perutnya, lalu ke paha dan betisnya. Kugigit dekat pangkal pahanya sampai memberkas merah,
“ Mass… Kamu… Oughh… sudah… Fitri nggak tahan… ”, ucapnya lagi.
Saat itu kutatap wajahnya dengan tatapan menenangkan. Matanya sayu
pasrah. Ia menggigit bibir bawahnya berusaha menahan birahi dan
mempersiapkan diri pada rasa sakit yang kukatakan akan dirasakannya.
Susah payah kumasukkan Penisku yang sudah keras dan besar ke Vagina-nya
yang becek, dan,
“ Zlebbbbbbbbb… Aghhhhhh…. ”, desahku.
Aku mulai memasukan Penisku ke liang Vagina-nya pelan-pelan. Sulit
sekali memasukan Penisku ke liang Vagina gadis manis berjilbab itu
saking rapatnya. Fitri berteriak,
“ Aowwwwww… sakiiittt mas… Ssssshhhh… ”, ucapnya kesakitan.
Saat itu aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai
melakukan gerakan maju- mundur dengan pelan-pelan. Gadis berjilbab
bertubuh sekal itu membalas dengan menjambak rambutku. Aku terus
melakukan genjotan terhadap Vagina-nya yang sangat nikmat itu,
“ Aowww… Aghhhh… sakit mas… ”, ucap Fitri lagi.
Saat itu aku mulai mempercepatkan gerakan maju- mundurku, dan Fitri-pun berteriak,
“ Aghhhhhhhhhh… ”,
Kemudian aku mengeluarkan Penisku dari Vagina-nya dan langsung
keluarlah darah segar mengalir dari Vagina Fitri turun ke pahanya, dan
membasahi bangku tempat kami bersenggama. Setelah beristirahat beberapa
helaan nafas, kembali kutekan pantatku perlahan dan dengan pelan dan
teknik maju mundur yang membuat Fitri semakin kelojotan, akhirnya
masuklah semua Penisku ke dalam Vagina sempit legit gadis SMA berjilbab
itu,
“ Aghhhh… Mas… sakit, sakit tapi enak mas… Aghhh… lagi mas… ”, gadis
berjilbab berparas cantik dan lugu itu meracau dan mendesah mulai
keenakan.
Vagina-nya mulai terbiasa dihujam Penisku. Fitri menaikan pantatnya
dan aku menekan lagi pelan-pelan, terus berlangsung beberapa lama, kian
lama kian cepat,
“ Aow… Ssss… Aghhh… Fitri mau enak lagi mas… ”, racau Fitri.
Saat itu aku semakin kencang menggenjot Vagina-nya dengan Penisku. Siswi berjilbab itu diam sejenak sambil memegang lenganku,
“ Sudah keluar lagi Fit ? ”, tanyaku.
“ Sebentar lagi Mas… Aghhh… ”, jawab Fitri.
Secara tiba-tiba kugerakkan pantatku maju mundur agak memutar dengan
cepat, batangku terasa mau patah. Fitri kelojotan sambil melejang-lejang
nikmat. Fitri meremas remas payudaranya dan menggigit jarinya sendiri
dan matanya terpejam. Jepitan kaki di pinggangku menguat. Dinding Vagina
gadis cantik berjilbab itu terasa menebal sehingga lubangnya menjadi
lebih sempit. Siswi berjilbab itu memelukku dan mengulum bibirku,
Saat itu aku benamkan Penisku dalam-dalam dan kurasakan denyutan di
dinding Vagina serta dasar rahimnya. Penisku terasa disiram cairan yang
hangat. Kutekan tyubuhnya didinding gubug dengan tubuhku. siswi
berjilbab itu masih terus mengejang dan menggelinjang menikmati
klimaks-nya. Kubiarkan Penisku terendam dalam cairan Vagina-nya. siswi
berjilbab itu mendesah dan merintih penuh kenikmatan.
Kami diam sejenak. Kuberikan kesempatan untuknya beristirahat dan
mengatur nafasnya. Matanya masih tertutup. Sejenak kurangsang Vagina-nya
dengan gerakan pada otot kemaluanku. siswi berjilbab itu mendesah dan
membuka matanya. Dikalungkannya kedua tangannya pada leherku,
“ Fit, sekarang giliran mas yaa… ”, ucapku berbisik.
Saat itu fitri tidak menjawan dana hanya mengangguk saja. Masih
tersisa klimaks-nya, dengan tubuh yang masih mengejang. Kugerakkan lagi
pantatku maju mundur dan memutar. Perlahan-lahan dan semakin lama
semakin cepat. Kurasakan Vagina-nya lebih becek dari semula, namun aku
tidak mau menghentikan permainan untuk mengeringkannya. Gesekan kulit
Penis dengan dinding Vagina gadis manis berjilbab itu masih terasa
nikmat.
Gairah Fitri itu-pun kini mulai bangkit lagi. Iapun mengimbangi
gerakanku perlahan-lahan. Setelah beberapa saat kemudian gerakannyapun
juga semakin cepat. Kutarik pantatku sampai tinggal kepala Penisku saja
yang menyentuh bibir Vagina-nya, dengan gerakan cepat dan bertenaga
kuhempaskan lagi ke bawah. Badan siswi cantik berjilbab itu terguncang.
Kurapatkan pahanya, kemudian kakiku menjepit kedua kakinya.
Aku menurunkan tempo permainan sambil beristirahat sejenak. Sesaat
kemudian kukembalikan pada tempo semula. Aku hanya menarik turunkan
Penisku sampai setengahnya saja. Jepitan Vagina siswi cantik berjilbab
itu lebih terasa. Kurasakan aliran darah di Penisku semakin cepat,
“ Fit, Aku mau keluar… Aghhh… ”, ucapku.
“ jangan keluarin dulu Mas, kita barengan ya Mas keluarinya… Aghhhh… ”, pintanya.
Kukangkangkan kaki siswi cantik berjilbab itu kembali. Kedua betisnya
kujepit di ketiakku. Dalam posisi demikian maka Vagina-nya terbuka
lebar sekali,
“ Mas… Oughhh…”, ucap Fitri dengan tubuhnya mengejang.
“ Fit, aku juga mau keluar… Oughhh… ”, ucapku.
Saat itu kurasakan cairan Vagina Fitri bertambah banyak, sementara itu
ujung Penisku berdenyut denyut. Tubuhnya bergerak seperti kuda Sumbawa
yang melonjak-lonjak liar,
“ Fitri … Oughhh… aku mau keluar Fit… Aghhhh… ”, ucapku menjelang klimaks.
Tidak lama kemudian kurasakn denyutan kencang di batang kejantananku dan,
“ Cruuutttt… Cruttt… Cruttt… ”,
Pada akirnya aku-pun menyemburkan spermaku di dalam liang
senggama-nya, saking banyaknya spermaku, sampai-samapai spermaku
tertumpah keluar dari liang senggama-nya. Pada akhirnya Fitri-pun
mendapatkan klimaks-nya setelah berusaha sesaat sebelum Penisku berhenti
menyeburkan sperma-nya. Saat itu aku benamkan dalam-dalam Penisku,
denyu demi denyutan pada otot-otot alat kelamin kami saling memberikan
kenikmatan yang luar biasa.
Setelah puas menikmati sisa-sisa klimaks kami, kami berpelukan dengan
badan bersimbah keringat. Jilbab Fitri basah karena keringat kami
berdua. Sungguh nikmat bercinta dengan gadis yang masih Virgin. Singkat
cerita setelah beristirahat beberapa saat, kami-pun segera membenahi
pakaian kami, kemudian kami-pun segera keluar dari hutan. Sebelum kami
berpisah kukecup mesra kening dan bibir-nya dan tidak lupa aku meminta
dia agar minum pil anti hamil yang selalu aku bawa didompetku.
Pada saat itu aku juga memberinya 5 lembar seratus ribuan untuknya,
kemudian kuantarkan dia kembali kerumahnya. Sesampainya dirumahnya
sebelum aku pergi aku-pun meminta nomer Handphone-nya agar kami bisa
berkomunikasi dan bisa merasakan kenikmatan persetubuhan lagi. Sejak
saat itu kamipun sering bertemj dan bersetubuh hingga saat ini. Selesai.
Rabu, 07 Juni 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar