Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot
Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar
Dewasa Sex Terbaru 2017
Malam itu Siska terlihat sedang menonton TV diruangan keluarga dengan
hanya mengenakan daster warna putih berbahan satin, Siska terlihat
cantik dan sexy mengenakan daster itu, belahan payudaranya yang putih
dan mulus terlihat jelas sekali karena daster satu talinya itu berbentuk
V,
Sementara dibalik dasternya Siska tidak mengenakan BH dan CD, kedua
putingnya yang berwana merah mudapun terlihat menonjol di dasternya itu
sementara bayangan hitam yang tipis diselangkangannya terbayang dengan jelas.
Siska memang masih muda usianya sekarang ini baru 30tahun, dia
menikah dengan suaminya pada saat ia berumur 20, sementara suaminya
seorang duda beranak satu berusia 40 tahun. Anak tirinya Doni sekarang
ini berumur 18 tahun. Sampai saat ini Siska belum dapat memberikan
keturunan kepada suaminya, mungkin ini yang membuat tubuh Siska tetap
sexy terutama kedua buah payudaranya yang masih kencang.
Hari ini suaminya memang pulang terlambat karena harus menjamu
tamunya dan Doni sendiri menginap dirumah temannya, saat ini Siska
sendirian dirumah.
Malam semakin larut, hawa dingin karena hujan dan kesepian tanpa ada
yang menemani ngobrol membuat Siska mulai mengantuk, tanpa terasa Siska
mulai tertidur diatas sofa.
Jam didinding mulai menunjukkan tepat jam 1, sementara Siska yang
terlelap dalam tidurnya tidak menyadari daster yang menutupi tubuhnya
sudah tidak menutupi tubuhnya secara sempurna, tali dasternya sudah
tidak dipundaknya melainkan sudah berada ditangannya, ini membuat kedua
payudaranya terlihat dengan jelas, sementara dibagian bawah sudah
terangkat sehingga lembah kenikmatannya yang tertutupi oleh rambut
hitampun terlihat dengan jelas.
Saat itu diluar Nampak sebuah mobil memasuki pekarangan rumah Siska,
dari dalam mobil turun seorang pemuda berbadan atletis, pemuda ini
kemudian membuka pintu belakang mobil, si pemudapun terlihat memasukkan
setengah badannya kedalam mobil,
Selang tak lama si pemuda dengan agak setengah menyeret membantu
keluar seorang pria setengah baya dalam kondisi mabuk sekali, setelah
pria setengah baya itu berada diluar mobil, pemuda itu mulai memapah
pria tersebut kearah pintu rumah Siska sambil tak lupa menutup pintu
mobil dan menguncinya.
Sampai didepan pintu, pemuda itu mengeluarkan kunci pintu dan membuka
pintu itu sambil tetap memapah pria tersebut, sesampainya didalam
pemuda itu tak lupa menutup pintu rumah dan menguncinya kembali,
kemudian pemuda itu memapah pria tersebut menuju kamar tidur,
Saat berjalan menuju kamar tidur pemuda itu menghentikan langkahnya
diruangan keluarga, matanya terbelalak melihat pemandangan yang
membangkitkan birahi, dia melihat kedua payudara Siska yang putih dan
mulus juga lembah kenikmatannya yang tertutupi oleh rambut hitam,
melihat itu semua sipemudapun menelan air liurnya berkali-kali
sementara, bagian bawah tubuhnya perlahan-lahan mulai begrerak.
Tanpa membuang waktu lagi pemuda itu dengan cepat memapah tubuh
bossnya yang mabuk berat kearah kamar tidur, yang memang tidak terlalu
berjauhan dengan ruang keluarga, setelah merabahkan tubuh bossnya dan
membuka sepatunya, pemuda itu keluar dari ruang tidur dan menutup
pintunya,
Kemudian dia kembali menuju keruangan keluarga dimana Siska masih
terlelap dalam tidurnya,
sesampainya didepan Siska tanpa membuang waktu
lagi pemuda itu mulai melepaskan baju, sepatu, celana dan celana
dalamnya, sehingga tubuh atletisnya tidak mengenakan sehelai benangpun.
Tampak tongkol pemuda itu sudah berdiri dengan tegak sekali.
Perlahan-lahan pemuda itu mulai duduk disamping Siska, kedua
tangannya mulai meremas-remas kedua payudara Siska, dengan penuh nafsu
pemuda itu mulai menjilati putting susu Siska dan kadang-kadang
ditimpali dengan hisapan-hisapan,
Mulut bekerja tanganpun tidak mau ketinggalan, tangan yang satu
meremas-remas payudara Siska, dan yang satunya mulai mengelus-elus
lembah kenikmatan Siska, saat tangannya mulai menyentuh vagina Siska,
dia merasakan vag|na Siska sudah basah, nampaknya Siska sedang bermimpi
dient*t, kemudian pemuda itu mulai memasukkan jari tengahnya kedalam
lubang Siska yang sudah basah itu,
Dengan gerakan perlahan-lahan dikeluar masukkan jarinya itu dimemiaw
Siska. Seluruh aksinya itu membuat Siska mulai mendesah keenakan, entah
karena akibat aksi sipemuda atau karena dia sedang menikmati mimpinya.
Setelah merasakan memiaw Siska semakin basah pemuda itu kemudian
mengeluarkan jari tangannya, lalu ia mulai mengangkangkan kedua kaki
Siska dan mengarahkan tongkolnya kememiaw Siska, dengan perlahan-lahan
sipemuda mulai mendesakkan tongkolnya kelubang memiaw Siska, sipemuda
tidak mau terburu-buru memasukkan tongkolnya dia takut Siska terbangun,
Perlahan-lahan batang tongkol sipemuda mulai masuk kedalam lubang
memiaw Siska, ia merasakan memiaw Siska sangat sempit sekali, nampaknya
memiaw Siska jarang dipakai atau kemaluan
suaminya kecil sehingga lubang
memiaw Siska masih sempit, sedikit demi sedikit tongkolnya mulai
terbenam dilubang memiaw Siska, dengan gerakan perlahan sipemuda mulai
menurunkan tubuhnya sehingga posisinya mulai menindih tubuh Siska dan
kedua tangannya mulai diselipkan ketubuh Siska.
Sambil memeluk tubuh Siska dengan cukup erat dan bibirnya mulai
mengulum bibir Siska, sipemuda membenamkan tongkolnya dalam-dalam
kedalam lubang memiaw Siska, akibat gerakan itu Siska tersentak dan
terbangun dari tidurnya, matanya terbelalak saat melihat wajah sipemuda,
Tapi Siska tidak bisa berteriak karena mulutnya sedang dilumat oleh
sipemuda, Siska merasakan bukan hanya mulutnya saja yand sedang dilumat
tapi memiawnya pun sedang disumpal oleh tongkol sipemuda ini, dan Siska
mulai merasakan sipemuda menggerakkan tongkolnya dilubang memiawnya.
Bless…sleep…bleess…sleppp…bleess….sleeeppp..
Terlihat Mata Siska yang tadinya terbelalak karena kaget
perlahan-lahan mulai meredup sayu, nampaknya Siska mulai merasakan
kenikmatan dient*t oleh sipemuda, Siska mengenali sipemuda sebagai Toni
salah seorang bawahan suaminya, yang dia tidak mengerti bagaimana Toni
bisa masuk kedalam rumahnya dan bagaimana Toni bisa dengan bebasnya
memasukkan tongkolnya kedalam lubang memiawnya, tetapi Siska tidak mau
berpikir banyak tentang hal itu yang ada dalam benaknya sekarang ini
adalah menikmati sodokan tongkol Toni.
“hmmhh….hhhmmmhhh….hhmmmhhhh” terdengar desahan dari mulut Siska yang
masih dilumat oleh Toni, karena Toni takut kalau ia lepaskan lumatannya
Siska akan berteriak.
Mata Siska mulai merem melek menikmati sodokan-sodokan tongkol Toni
yang besar kalau dibandingkan dengan suaminya, melihat Siska mulai
menikmati ent*tannya Toni mulai berani melepaskan lumatan dibibir Siska
dan mulai menjilati leher dan telinga Siska, aksinya ini semakin membuat
desahan-desahan Siska semakin menjadi.
“Ouuhhh……ssshhhhh…..aaahhhhh….Toniiiiii…..kontoool llmuuuu…eenaakk
sekali dan besar sshhhh…aaahhhh…” Siska mendesah kenikmatan menikmati
ent*tan Toni.
“Hmmhhhh…..slrrppp…..hmmmm….memiaw ibu juga
eenaaakkk…oohhhh….sslrrpppp….seempiitt sekali … ooohhhh….slllrrpppp…..”
Toni melenguh keenakan merasakan memiaw Siska yang masih sempit sambil
tetap menghisap-hisap payudara Siska.
Siska merasakan kenikmatan duniawi yang belum pernah ia alami
sebelumnya, selama pernikahannya dengan suaminya belum pernah dia
merasakan nikmatnya dient*t, selama ini suaminya selalu mencapai
kepuasan terlebih dahulu, sementara ia sendiri belum mencapai kepuasan,
Jangankan untuk mencapai klimaks, untuk merasakan keenakan saja Siska
belum pernah merasakannya, berbeda dengan saat ini saat memiawnya
disodok-sodok oleh tongkol Toni yang memang dalam ukuran saja lebih
besar dan lebih panjang dari punya suaminya, apalagi Toni masih muda.
Kedua insan ini sudah tidak ingat apa-apa lagi selain menikmati
persetubuhan mereka yang semakin menggila, Toni semakin cepat mengeluar
masukkan tongkolnya didalam lubang memiaw Siska yang semakin basah,
sementara Siska sendiri dengan semangat 45 menggoyangkan pantatnya
mengimbangi gerakan Toni, keringat sudah mengalir dari kedua tubuh
mereka.
“Ouughhh … Toni ….teruussss….ooughhh…
enaaakkkk….sekaalliii….oughhhh….tekaaaann yang
dalam,
Oughhh….puaskaannn…akuuuu…..yaaahhh,…aaaahhhh”. Lenguhan Siska semakin
menjadi.
Toni mengikuti kemauan Siska dengan menekan lebih dalam tongkolnya
dilubang memiaw Siska, ia merasakan ujung kepala tongkolnya menyentuh
bagian paling dalam memiaw Siska.
“Aaagghhh…akuuu..sudah tidak tahan
laaagiiii…ouugghhhh…tooniiiiii……aku mau keluar…ough enaaaaakkkk sekali
tongkollmuuuu…..aaaagghhhhhh…..Toni ….akuuu…keluaaarrrrr………
aaaaghhhhhhh.” Siska mengerang.
Srrr…..cccrooooot….ssssrrrrr…….. akhirnya Siska mencapai puncak
kenikmatannya, tubuhnya mengejang saat ia mencapai kepuasannya, memeknya
berdenyut-denyut saat mengeluarkan lahar kenikmatannya, Toni sendiri
merasakan vag|na Siska seperti meremas-remas tongkolnya, Tonipun lalu
menekan lebih dalam tongkolnya dan membiarkan tongkolnya terbenam
sebentar didalam lubang memiaw Siska.
Siska memeluk erat-erat Toni, sementara kakinya ia kaitkan dengan
erat dibelakang pinggul Toni, sehingga tongkolnya Toni semakin terbenam
dimemiawnya, beberapa saat kemudian Siska melepaskan pelukan dan kaitan
kakinya ditubuh Toni, sementara diwajahnya terpancar kepuasan.
“Toni kamu betul-betul hebat, selama ini belum pernah saya mengalami nikmatnya mengent*t,” Siska berbisik ditelinga Toni.
“Saya juga merasa enak ngent*tt ibu, memiaw ibu sangat sempit. “ Toni
menimpali bisikan Siska, sambil dengan perlahan-lahan mulai memaju
mundurkan lagi tongkolnya.
“Hmmm…aahh..kamu belum keluar.” Siska bertanya, karena ia merasakan
tongkol Toni masih keras.
“Hmm..aku pikir kamu sudah selesai”.
“Belum, ibu masih mau lagi?” tanya Toni.
“Hmmm…memang kamu bisa buat aku puas lagi.” Siska balik bertanya.
“He..he..kita coba saja, apa saya bisa buat ibu puas lagi atau
tidak.” Jawab Toni sambil mulai mempercepat gerakannya, sementara
tangannya mulai meremas-remas kedua bukit payudara Siska.
“Kita tukar posisi, biar aku yang menggenjot tongkolmu, sekarang kamu
duduk.” Siska menimpalinya, karena ia sendiri tidak mau membuang
kesempatan ini.
Toni kemudian menarik tubuh Siska tanpa melepaskan tongkolnya dari
lubang memiaw Siska, dengan sedikit berputar Tonipun lalu duduk disofa,
sementara posisi Siska sekarang sudah dipangkuannya, dengan posisi ini
Toni lebih leluasa untuk bermain di susunya Siska, kedua tangannya
dengan penuh nafsu meremas-remas kedua bukit kembar Siska,
Mulutnyapun ikutan beraksi, kedua putting susu Siska bergiliran
dijilati dan dikulum serta dihisap-hisap oleh Siska, aksi Toni ini
perlahan-lahan mulai membangkitkan kembali birahi Siska, dengan
perlahan-lahan Siska mulai menaikturunkan pinggulnya, gesekan-gesekan
tongkol Toni didinding memiawnya membuat birahinya kembali memuncak
dengan cepat.
“Ouuughhh….Toniiiii……hiisaaaapppp….tteeeteeekkku….
.ooughhhh…yyaaachhh….begitu… aaaghhhh… tongkolmu enak sekaaaliii…” Siska
mengerang sambil mempercepat gerakan naik turunnya.
“Klo mau keluar kamuuuuu….kkassiih…tahuuu…yaachhhh…..” Siska berbisik di telinga Toni.
“Hmmhhh…ssslllrpppp…..hhmmmmhh….ok…..aaaagghhhhh., …….” Toni menjawab sambil tetap menghisap-hisap tetek Siska.
Sleeppp…..blesss…sleeppp….bleesss….slleeepppp….ble essss….. kon**l
Toni terlihat keluar masuk
dalam lubang memiaw Siska dengan cepatnya,
karena Siska pinggul Siska naik turun dengan cepat.
Siska betul-betul menikmati persetubuhannya ini, gerakkannya semakin
cepat dan semakin tak beraturan, lenguhan-lenguhan kenikmatan mereka
berduapun semakin kerap terdengar, menikmati persetubuhan ini mereka
berdua lupa dengan status mereka, dalam pikiran mereka hanya satu
bagaimana mencapai kepuasan persetubuhan ini.
“Ouughhh…Toniiiiii……akkuuuu….mauuuuu,……keellluuaaa
rrr…lagi…oooohhhhh….aaaagghhh
enaaaakkkkk
sssekkaaaaallliiii…..penismuuuu…” Siska mengerang saat ia merasa bahwa
ia akan mencapai lagi puncak kenikmatannya.
Sementara itu Toni juga merasa bahwa ia akan mencapai puncak
kenikmatannya, Tonipun membantu Siska yang akan mencapai puncak
kenikmatannya dengan memegang pinggul Siska dan membantu menggerakkan
pinggul Siska naik turun dengan cepat.
“Ouuughhhhh…Buuu….aaakkkuuuu jugaaa…mau
kelluaaaarrr…..aaaagghhhhhh….. memiaw
ibuuuu… enaaakkk
sekaaalliiiii……ooougghhhh….buuuu…aku gak taaahhaaannn…laagi.” Tonipun
mengerang merasakan puncak orgasmenya yang sudah diujung kepala
kon**lnya.
Crooootttt….creooottt….sssrrr…..ccroooottt……..
tongkol Toni menyemprotkan airmaninya didalam lubang memiaw Siska,
berbarengan dengan memiaw Siska menyemprotkan lahar kenikmatannya, Siska
merasakan hangatnya sperma Toni didinding lubang memiawnya, sementara
Toni merasakan hangat dibatang tongkolnya karena disiram oleh lahar
kenikmatan Siska.
Keduanya berpelukan dengan erat menikmati saat-saat terakhir puncak
kenikmatan dari persetubuhan mereka, kedua bibir mereka berpagutan
dengan mesra, Siska sendiri dengan perlahan-lahan menggoyangkan
pinggulnya menikmati sisa-sisa kenikmatan dari tongkol Toni.
Tak lama berselang Siska beranjak dari pangkuan Toni, dari lubang
memiawnya terlihat cairan putih mulai mengalir perlahan, sementara
tongkol Toni yang mulai mengkerut tampak mengkilat karena cairan
kenikmatan Siska, keduanya kemudian beranjak menuju kekamar mandi untuk
membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri keduanya kembali keruangan keluarga dan
mulai mengenakan pakaian mereka, lalu Toni berpamitan pulang, ditimpali
oleh Siska dengan kecupan mesra dibibirnya, dan bisikan mesra
ditelinganya, “ Terimakasih yach, atas malam yang indah ini”
Dibalas oleh Toni dengan senyuman dan kata-kata yang menggoda,” Kalau ibu ingin kenikmatan lagi, hubungi saya saja”
Siskapun tersenyum atas godaan Toni ini,” Pasti, “
Setelah Toni pulang, Siska menuju kamar tidurnya, malam ini Siska tidur dengan lelap dimulutnya terukir senyum kepuasan.
Selasa, 06 Juni 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar