Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot
Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar
Dewasa Sex Terbaru 2017
Terlebih dahulu aku ingin memperkenalkan diriku, namaku Banu. Aku akan
menceritakan pengalaman sex ku yang terjadi waktu kelas 2 SMA. Aku
termasuk orang yang haus akan sex dan mempunyai nafsu yang besar. Demi
kepuasan sex ku kadang aku melakukan hal diluar kendali.Di sekolahan aku
punya hobi ngintip cewek-cewek di toilet sekolahan sambil onani. Kadang
pula aku mengintip cewek-cewek yang sedang latihan cheerleadersm
biasanya kalau latihan cewek-cewek itu memakai celana yang seksi, kadang
juga memakai rok mini jadi aku selalu berimajinasi sambil mengocok
batang kontolku.
Pernah juga aku nekat masuk ke ruang ganti cewek yang sedang ganti
baju olahraga, aku melihat paha-paha mulus dan juga CDnya. Tidak hanya
siswi-siswi di sekolahan saja yang jadi pelampiasanku, bahkan guru
perempuan yang masih muda dan cantik jadi bahan imajinasiku.
Dan kali ini aku akan menceritakan pengalaman sex ku dengan salah satu siswi yang ada di sekolahanku, namanya Delia.
Hari itu tidak seperti biasanya, nafsuku tidak begitu bergejolak,
hanya biasa-biasa saja ketika melihat Delia. Yang ada aku malah jatuh
cinta sama Delia, kayaknya sih Delia juga cinta sama aku. Teman-temanku
sering mencomblangkan aku dengannya. Delia orangnya biasa saja tidak
begitu cantik dan seksi. Badannya tidak berisi banget, bokongnya pun
tidak bahenol apalagi toketnya mungkin ukuran BHnya cuma 34 tidak begitu
montok. Tapi dia memiliki kulit yang lumayan putih mulus. Aku suka
mencuri-curi pandang kearahnya. Di depan Delia aku selalu JAIM (Jaga
Image), aku berencana kalau nanti sudah jadian baru akan kuapa-apain
dia. Hehehhe.
Hari itu juga aku menjalankan lagi kegiatan nekadku karena hari itu
cewek-cewek cheerleader mau latihan gladi bersih jadi otomatis akan akan
mencoba kostum cheerleadersnya yang sedikit terbuka dan seksi.
Pertama-tama aku bersembunyi dulu di toilet cewek. Tak lama kemudian
grup cheer masuk dan mereka berganti baju cheer. Disitu aku melihat
berbagai model CD yang mereka pakai. Ada beberapa memakai model Gstring.
Mulai dari warna mewrah menyala, putih polos dll.
Otomatis batang kontolku jadi menegang, lalu aku perlahan membuka
retsleting celanaku. Aku mulai melakukan onani. Dan tiba-tiba ada
seseorang yang membetulkan rok abu-abu ke tembok toilet.
Kalau dilihat
sepatunya sih itu milik Delia. Kulihat jelas paha yang putih mulus.
Batang kontolku pun semakin mengeras. Tapi sebelum spremaku berhasil
menyemprot, cewek-cewek cheer sudah keluar semua dari toilet. Akupun
segera berpindah tempat ke dalam kelas. Kulanjutkan onaniku di dalam
kelas sambil mengintip duduk di kursi dekat jendela dan melihat nak
cheer latihan.
Betapa seksi-seksinya cewek-cewek itu. Belum juga berhasil ngecrot
lagi tiba-tiba ada teman cewekku masuk ke dalam kelasku, belum sempat
juga aku membetulkan celana, Delia melihat kearahku. Betapa kegetnya aku
ternyata yang masuk adalah Delia. Kaget dan Maluku tidak bisa
diungkapkan dengan kata-kata. Delia pun setengah berteriak bertanya
padaku,
“Hay Banu, kamu lagi ngapain?” tanyanya sambil menatap tajam melihatku dengan setengah tersenyum malu-malu.
“Oh..eehh…Delia..aku…” jawabku terbata-bata.
“Dasar kamu…sini bantuin aku cari buku LKS” sahutnya lagi.
Sejenak aku jadi bingung, yang jelas-jelas dia melihat aku lagi
ngocok malah disuruh bantu cari buku. Dengan pura-pura tidak terjadi
apa-apa, aku langsung menghampirinya dan membuka serta mencari-cari di
lemari kelas. Delia berdiri di dekatku sambil membungkuk. Waktu aku
sedang mencari-cari buku, aku menyadari kalau Delia memperhatikan aku.
Saat kulihati dia dan kutanya,
“Hy Delia kenapa kamu melihat aku terus?” tanyaku berpura-pura.
“Ehhh…gakpapa kog” jawabnya sedikit gugup. Lalu sekilas kulihat leher
seragamnya agak turun,
sehingga toketnya yang terbalut BH jadi
terlihat. Memang sih ukurannya tidak begitu besar, tapi itu
membuat
gairah nafsuku bangkit. Aku lalu meneruskan mencari buku lagi, tapi
dengan tiba-tiba Delia mencium pipiku kananku dengan lembut. Dan itu
membuat bulu kudukku jadi berdiri apalgi ciumanya merambat ke daerah
kupingku. Aku mendesah kecil
“Ahhh…Deliaaa…”
Ciuman Deliapun berpindah ke mulutku, akupun membalas ciuammnya itu.
Kulumat mulut dan lidahnya, ciuman kami semakin panas. Delia lalu
melingkari kedua tangannya di leherku. Kubalas dengan kupeluk
pinggangnya sambil sesekali kuremas pantatnya. Ternyata nafsu Delia sama
dengan nafsuku. Kumasukkan salah satu tanganku menyelinap di balik
punggungnya lewat seragamnya yang sudah keluar.
Kuelus punggungnya. Ciuman kami lumayan lama. Delia benar-benar
menikmati ciuman kami. Tak lama kemudian Delia lalu melepaskan kancing
bajunya sendiri dan kancing kemejaku juga. Waktu itu aku kebetulan tidak
memakai kaos dalam, jadi tidak terlalu repot-repot.
Delia lalu melepaskan BHnya, kulihat toketnya nampak kencang dan
sedikit membesar, mungkin karena ereksinya cewek. Apalagi saat aku mulai
merabanya, terasa sekali betapa kencangnya toket Delia. Putingnya
berwarna merah muda. Masih dalam posisi berdiri, kuturunkan kepalaku dan
kuelus toketnya yang indah itu dengan lidahku. Kujilati seluruh
toketnya. Delia menikmati setiap jilatan dan hisapan yang kulakukan pada
putingnya.
“Aahhh….sssthhh…aahhh…” desahan yang keluar dari mulutnya.
Setelah puas menghisap putingnya. Kemudian Delia menuntunku untuk
duduk di kursi, dia melepas celana abu-abuku dan juga CDku. Rupannya
Delia ingin mengulum batang kontolku. Sebelum Delia melakukan aksinya
dia memulai dengan mengocoknya dulu dengan tanganya sambil mendesah.
Baru kali ini aku merasakan batang kontolku dikocok oleh perempuan. Dan
benar kata orang rasanya seperti terkena getaran atau sengatan listrik.
Dengan seketika kontolku langsung tegak berdiri. Delia pelan-pelan
memasukkan kepala kontolku ke mulutnya. Saat mulutnya mengenai ujung
kontolku, aku dengan refleks mendongakkan kepalaku ke atas, kedua
tanganku mencengkeram pinggir meja dan kursi dengan keras. Rasanya
benar-benar nikmat sekali.
Delia juga sesekali menghisap kontolku. Delia memegang pangkal batang
kontolku dengan keras. Delia kadang juga mengelus bulu testisku dan
menjilatinya membuatku sangat geli namun bukan geli untuk tertawa,
melainkan geli nikmat. Selama kegiatan sex itu, aku dan Delia tidak
mengeluarkan sepatah katapun kecuali hanya mendesah,
Tidak lama kemudian Delia mulai mengonanikan aku. Sejenak aku
berpikir mungkin dia belum mau perawannya hilang, tapi aku tidak
perduli. Aku menerima kocokannya yang ternyata lebih enak daripada
kocokanku sendiri. Apalagi bila kocokan tangannya mengenai pangkal
kepala kontolku, Rasanya seperti tersengat aliran listrik ratusan volt.
Mungkin karena nafsuku yang sudah sangat besar, aku hamper mencapai
orgasme.
Kemudian kusuruh Delia bersiap untuk menyedot kontolku.
“Deliaaa….aku mau keluaaarrr…sedot ya sayaaannggg…” pintaku.
Tanpa berpikir panjang Delia pun lantas membuka rongga mulutnya di
depan batang kontolku. Dan lalu,”Crooottt…crooott..ccroooott…”
menyemburlah spermaku ke dalam mulutnya, tapi setelah beberapa
semprotan, aku sempat berhenti beberapa detik dan kuangkat badan Delia.
Aku bermaksud untuk menyiram spermaku tidak hanya di wajahnya saja,
namun di toketnya juga seperti di film-film biru yang sering aku tonton.
Sisa spermaku pun membasahi dadanya.
Delia kemudian terdiam sejenak, dia menghempaskan badannya ke kursi
karena kelelahannya, sambil melihati dadanya yang tersiram air mani, dia
juga mengelap wajahnya yang lebih penuh dengan cairan hangat putih
kental dengan telapak tangannya. Delia lalu berkata,
“Pejuhmu banyak banget sihh…” sambil tersenyum. Kemudian dia bangkit
untuk mengambil handuk
kecil yang sering ia bawa dari tasnya dan lanjut
membersihkan spermaku lagi.
Setelah itu, dengan masih telanjang bulat dia menduduki pahaku sambil melingkari tangannya di leherku. Lalu ia berkata,
“Banu, yang ini jangan dulu ya ( sambil mengelus memeknya )…kamu kalau ngecrot aku oral lagi aja ya” katanya manja.
Aku langsung mengerti maksudnya dengan mengangguk sambil tersenyum.
Kemudian, setelah dia memelukku dengan erat, dia menyuruhku supaya
segera berpakaian.
“Ayo Banu, pakai pakaiannya lagi, entar keburu ada guru atau siswa lain yang melihat kita” katanya.
Aku dan Delia pun segera berpakaian dan keluar kelas dengan hati-hati
setelah mengambil LKS yang dia cari tadi dan memasang tampang
biasa-biasa supaya tidak dicurigai.
Malamnya, akhirnya aku dan Delia resmi jadian. Lumayan aneh kan,
terbalik, jadian setelah bercinta duluan. Sejak itu hingga sekarang, aku
tidak pernah lagi mengintip dan onani melihat cewek cheers, di toilet
cewek ataupun guru-guru wanita.
Sekarang aku punya Delia yang jadi pelampiasan nafsuku.
Jumat, 09 Juni 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar