Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot
Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar
Dewasa Sex Terbaru 2017
Aku mulai mengenal sex sejak umur 18 tahun. Teman-temanku sekolah yang
mengajariku bagaimana cara bermasturbasi dan semenjak itu aku sering
melakukannya saat di kamar mandi aku benar-benar menikmatinya. Sejak
saat itu pula aku berkeinginan untuk melakukan hubungan sex tapi tidak
pernah dapat tersalurkan hingga aku kuliah.
Aku kuliah di luar kota, aku tinggal bersama tanteku, tante Beti yang
kebetulan rumahnya gak begitu jauh dengan kampusku. Tante Beti sudah
mempunyai suami sebut saja namanya Om Jarot, dia seorang pengusaha.
Tante Beti orangnya sangat cantik dan seksi, tinggi badannya 170cm
dengan BB 70kg serta memiliki toket yang sangat montok yang membuat aku
sangat bergairah tatkala melihatnya.
Kebiasaanku masturbasi masih terus kulanjutkan sampai kuliah. Saat di
kamar mandi di rumah tanteku aku melakukannya sambil membayangkan
tentang tante Beti. Saat ini umur tante Beti menginjak 34 tahun dia
sudah mempunyai 3 orang anak. Di rumah tante Beti aku menempati sebuah
kamar kosong di lantai atas. Setelah hampir satu bulan aku tinggal
disitu, aku mulai akrab dengan keluarga tante Beti terutama dengan tante
Beti.
Tante Beti orangnya ramah, dia sering mengajakku pergi ke mall dengan
naik mobilnya. Dia bahkan tak segan membeli pakaian dalam di depanku.
Dan aku jadi tahu kalau tante Beti suka dengan pakaian dalam yang seksi.
Aku sering memuji kecantikan wajahnya dengan mengatakan kalau tante
terlihat lebih muda dari usianya.
Suatu hari karena sedang malas, aku tidak masuk kuliah dan aku
memutuskan untuk tinggal di rumah. Aku bermalas-malasan sambil menonton
tv di ruang tengah. An ternyata tante Beti sedang menyiram bunga di
taman belakang, dia hanya menggenakan kaos longgar tanpa lengan dan
celana hotpans sehingga terlihat paha mulusnya. Sontak saja kontolku
langsung berdiri tegang melihat pemandangan itu. Tak hanya itu, pikiran
nakalkupun langsung beraksi, “Ahri ini aku harus mendapatkan tente
Beti”.
Setelah selesai menyiram bunga tante Beti langsung istirahat duduk di
sampingku. Tak lama kemudian tiba-tiba listrik mati. Kami berdua lalu
mengobrol banyak hal, tante Beti menceritakan tentang kehidupan
pernikahannya. Disela-sela obrolan kami, aku kadang membelokan arah
pembicaraan aku memujinya dan berkata,
“Tante kog cantik banget sih”. Tante Beti pun setengah kaget dan
tersipu malu, dia melihat kearahku dan melihat bagian bawahku. Aku yakin
dia melihat kontolku yang sudah menegang dari tadi.
“Kalau dilihat sih tante seperti kakanya Leli (anak pertama dari tante Beti), bukan mamanya” godaku.
“Ah kamu bisa aja Va” jawab tanteku tersipu malu.
“Beneran Tan, apalagi kalau pakai tanktop dan rok mini akan terlihat
lebih muda lagi” lanjutku dan tante Beti pun hanya tersenyum.
“Bersediakah tante Beti memakainya sekarang?” pintaku. Awalnya tante
Beti menolaknya tapi aku terusz memaksa dia dan akhirnya dia bersedia.
“Baiklah kalau kamu memaksa, tapi kamu jangan macam-macam ya”
jawabnya. Tante Beti pun langsung pergi ke kamarnya. Aku yang masih di
depan Tv duduk sambil mengelus-elus kontolku yang berdiri tegak.
Begitu keluar dari kamar tante Beti terlihat sangat seksi dan
menggairahkan. Dia melihatku ketika aku sedang mengelus-elus kontolku
dan berkata,
“Kamu sedang apa Va?” tanyanya. Aku hanya tersenyum. Toketnya
terlihat sangat montok seperti mau muntah dari tanktopnya. Terlihat
jelas putingnya tercetak ternyata dia tak memakai BH. Bawahnya dia
memakai rok mini seperti yang aku minta sehingga kakinya yang panjang
terlihat seksi. Aku pun lalu mendekatinya dan berbisik lembut di
telingannya,
“Aku ingin sekali mencium tante”. Tante Beti tak menjawab dia mencoba
mendorong tubuhku. Tapi gerakkanku lebih cepat, aku mencoba memegang
pinggannya dan mulai menciuminya, dia berusaha untuk melakukan
perlawanan tapi lama kelamaan perlawanan itu terhenti dan dia mulai
menikmati ciumanku. Nafasnya mulai tak beraturan. Kuremas bokongnya dan
menyibakkan rok mininya ke atas, kumasukan tangan kananku ke dalam CDnya
dari belakang. Bibirku terus menciuminya dan tangan kiriku
meremas-remas toket montoknya. Dengan terus berciuman kutuntun dia
menuju ke sofa.
Sekitar 10menit kami berciuman dan saling meraba, kemudian tante Beti
melepaskan ciumannya dan melepas pakaian yang aku pakai beserta CDku,
tanpa diminta akupun lantas melepaskan tanktop dan rok mini tante Beti.
“Wow…toketmu montok sekali tante…bikin aku nafsu aja…” kataku sambil mengelus-elus toketnya.
“Jangan cuma dielus saja donk sayang… dijilat nih putingnya sambil disedot ya…” pinta tante Beti.
Tanpa berlama-lama aku langsung saja menjilati dan menyepong toketnya dengan penuh nafsu secara bergantian.
“Ooohhh yeesss….enak sayang….” desah tante Beti.
Tangan tante Beti pun tak mau diam, tangannya terus meremas dan
mengocok kontolku yang menjulang tegang. Sementara tanganku juga ikut
meraba-raba memek tante Beti yang sudah basah. Dia terus-terusan
mendesah.
“Va kontolmu besar banget” kata tante Beti takjub.
“Masa sih tan?” tanyaku seakan tak percaya. Tanpa menjawab dia terus saja mengekus dan mengocok kontolku.
Tak lama kemudian tante Beti berjongkok mendekatkan wajahnya ke
kontolku dan mulai menjulurkan lidahnya untuk menjilati kontolku.
“Oohhh tante…enak banget Tan…” desahku merasakan nikmat yang
diberikan oleh tante Beti.. Dia menjilati dari pangkal sampai ujung
kepala kontolku. Kedua bijiku pun tak terlewatkan oleh lidah tante Beti.
Kuelus rambutnya dan matakupun merem melek memdapatkan nikmatnya
sepongan tante Beti.
“Kocok terus Tan…enak bangeet…aaahhh…” desahku lagi. Permainan mulut
tante enak sekali tanpa mengenai giginya sedikitpun, lidahnya bergerak
lincah seperti ular. Disedot sedotnya ujung kepala kontolku yang membuat
tubuhku menggelinjang.
“Ssstthhhh…aaahhhh…” desahku terus menerus.
Gerakan mulutnya yang mengocok kontolku semakin cepat, aku sudah tak
tahan lagi, nikmat yang kurasakan sungguh luar biasa dan akhirnya
“Crooot…crooot…crooot…” air maniku menyemprot ke dalam mulutnya,
sebagian ada yang menyemprot ke mukanya. Terlihat sangat belepotan dan
itu membuat aku tetap bergairah.
Setelah air maniku tak menyemprot lagi kemudian tante Beti duduk di
sebelahku dengan kedua kakinya dikangkangkan sehingga terlihat memek
montok yang telah basah.
“Ayo Va sekarang giliran kamu menjilati memek tante” pintanya sambil mengelus-elus bibir memeknya.
Lalu kudekatkan wajahku ke memek tante dan aku mulai menjilati klitorisnya.
“Oohhhh…yeesss….sedot itilnya sayang…” pintanya sambil tangannya menekan kepalaku.
“Aahhhh tak tahan aku, ayo Va masukin kontolmu yang besar itu ke memekku..” katanya. Nafasnya sudah tak teratur lagi.
Aku pun menuruti perkataanya, perlahan aku berdiri dan mulai
menindihnya, kuarahkan batang kontolku ke lubang memeknya yang sudah
basah dan licin. Tangan tante Beti ikut memegang kontolku dan
menuntunnya agar masuk ke dalam memeknya. “Bleeesss….sleeeppp….”.
Kusodok perlahan memeknya terasa enak sekali menjepit kontolku.
“Arrgghh…yeesss…enak Vaaa…genjot terus sayang…” desah tante ketika aku memompa kontolku agak cepat.
Tante Beti mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya. Tak lama, tiba-tiba tubuh tante Beti bergetar dan mengejang.
“Yeesss…Va…tante mau keluaaarrr….genjot terus sayaaaang…aahhh…”
desahnya lagi. Dan beberapa saat kemudian dia memegang pinggangku dengan
kerasss
“Aahhh……” teriaknya pertanda dia sudah orgasme tanpa melepas kontolku dari jepitan memeknya
“Tante, Aku juga mau keluaaarrr…aaahhhh…”, “Croot..crooot..crooot…”
muncratlah seluruh
spermaku ke dalam memek tante Beti, mengetahui aku
sudah orgasme, dia memutar-mutarkan pinggulnya yang memebuat kontolku
terasa ngilu.
Dan kemudian kami berdua terkulai lemas di sofa dan tertidur karena
kecapaikan selama 1 jam. Setelah kami berdua terbangun, tante Beti
mengajakku untuk mandi bareng. Di kamar mandi kami berdua ngentot lagi.
Semenjak saat itu kamisering melakukan persetubuhan ini, bahkan bisa
dibilang hampir setiap hari disaat rumah dalam keadaan sepi. Kam berdua
benar-benar gila sex sampai pada akhirnya aku lulus kuliah dan harus
bekerja ke luar kota
Jumat, 26 Mei 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar