Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot
Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar
Dewasa Sex Terbaru 2017
Minggu siang udara di Malang terasa sangat panas sekali. Sebuah
metromini masih setia menunggu penumpang di depan sebuah gedung. Meski
kesal, para penumpang yang sudah ada di dalam metrimini terpaksa
bersabar. Tiba-tiba ada seorang preman masuk ke dalam metromini dalam
keadaan setengah mabuk sebut saja namanya Berto. Dia lantas beraksi di
depan para penumpang metromini.
“Selamat siang para penumpang, langsung aja, aku minta kesedian
semuanya untuk memberiku uang recehan 500 atau 1000 perak. Receh buat
anda, tapi sangat berharga buat saya!”.
Berto lantas menadahkan tangannya ke tiap penumpang. Ada yang
memberinya ada pula yang cuma melambaikan tangan. Semetara di pojok
belakang ada seorang mahasiswi sedang asyik dengan HPnya sehingga dia
tak sadar kalau Berto sudah di depannya dan menadahkan tangan.
“Permisi mbak, recehannya donk mbak!” kata Berto sembari nyolek mahasiswi itu.
“Iiihh apaan sih, aku gak punya uang recehan!” kata mahasiswi itu
sembari sebal. Sebut saja namanya Dinda. Dia lantas bangkit dan pindah
duduk ke bangku depan.
Berto melotot kesal. Pasti dalam hatinya dia ngomel “Sialan ni cewek!
awas kamu ya!”. Setelah semua penumpang dia samperi, biasanya dia
langsung turun, tapi kali ini Berto tetap di dalam metromini duduk di
bangku paling belakang. Metromini berhenti saat sampai di depan sebuah
Mall besar. Beberapa penumpang turun termasuk Dinda. Diam-diam Berto
ikut turun membuntuti Dinda jauh di belakang.
Dinda keluar masuk beberapa toko yang ada di mall. Sedangkan Berto
mengikuti dan memperhatikan Dinda dari jarak yang agak jauh. Selang
beberapa saat, Dinda berjalan menuju kearah toilet.
“Lha ini dia kesempatanku..hahahaa” gumam Berto. Sembari
celingak-celinguk, Berto memperhatikan sekeliling. Kebetulan toilet itu
berada di pojok gedung , suasananya sepi dan tak ada penjaga disitu. Dia
melihat Dinda sudah masuk ke dalam toilet wanita.
Segeralah Berto ikut masuk ke toilet wanita.Dia lalu mengganjal pintu
dari dalam dengan bangku yang ada di situ supaya tak ada yang bisa
masuk lagi. Berto bersembunyi di salah satu kamar toilet yang kosong
sambil mendengarkan Dinda yang sedang buang air kecil. Berto mendengar
pintu toilet tempat Dinda berada terbuka. Dia mengintip Dinda sudah
keluar dan kini sedang berada di depan kaca membetulkan roknya.
“Ini dia cewek yang sombong tadi!” kata Berto dengan cepat dia keluar
dari toilet tempat dia bersembunyi lalu berlari ke belakang Dinda.
Berto menjambak rambutnya lalu membantingnya ke lantai. Dinda yang tak
tahu bakal diserang menjadi sangat kaget. Dia mencoba bangun tapi Berto
malah menampar wajahnya
Dinda menjerit kesakitan. Berto mengncam Dinda kalau sampai Dinda
teriak dia bakal membunuh Dinda. Tak hanya itu Berto juga menyibakkan
rok yang dipakai Dinda dan langsung menarik CD Dinda hingga sobek.
“Rasakan” kata Berto dengan ganas
Berto lantas membuka resleting celananya dan memprosotkannya. Berto
menindih badan Dinda, tangannya berusaha membuka lebar paha Dinda.
Dengan menangis Dinda berusaha melawan Berto. Tapi apa daya Dinda tak
kuat melawan Berto yang sudah sangat bernafsu.
Tangan kanan Berto memegang kedua tangan Dinda, sedangkan tangan
kirinya untuk mengarahkan kontolnya agar masuk ke lubang memek
Dinda.Berto berusaha memasukkan kepala kontolnya tapi masih susah karena
lubang memek Dinda kecil dan masih kering. Lalu Berto meludahi memek
Dinda. Sehingga kepala kontol Berto sudah agak masuk. Berto lantas
mengangkat kedua kaki Dinda supaya dia lebih leluasa beraksi. Dinda
hanya bisa menangis menahan kesakitan. Berto terus berusaha memasukan
kontolnya untuk lebih dalam lagi.
Berto tertawa puas melihat Dinda yang menangis kesakitan. Dia merasa
puas karena sudah berhasil membuat selaput dara Dinda pecah.
“Aduuuhhh…sakiiittt!” jerit Dinda kesakitan setelah selaput daranya
pecah ditembus kontol Berto. Darah kental mulai keluar dari lubang memek
Dinda, membasahi lantai toilet.
Berto terus mengenjot memek Dinda. Peluh keringat Bero menetes membasahi muka Dinda yang masih saja menangis.
“Rasain ini akibatnya orang sombong yang tak mau ngasih uang recehannya!” kata Berto sambil tertawa puas.
Karena sudah tak tahan lagi ingin keluar, segera Berto membuka lebar
pahan Dinda dan menggenjotnya lebih cepat lagi. Dan akhirnya Berto
mencapai klimaksnya, seluruh air maninya ditumpakkan di dalam memek
Dinda. “Ooohh… nikmat sekali ngentot mahasiswi perawan!” kata Berto yang
masih menindih badan Dinda.
Perlahan Berto bangkit dan mengusap kontolnya yang masih berlumuran
darah perawan dengan Cdnya Dinda. Lantas CD itu dilemparkannya ke muka
Dinda. “Nih makan CDmu.hahaha…”
Berto lantas membenahi celananya lagi. Sambil clingak-clinguk dia
keluar dari toilet wanita. Merasa aman dia lalu meninggalkan Dinda yang
terkapar dan menangis. Dia berlari kecil keluar dari mall dan naik
metromini lagi untuk kembali ke tempat tongkrongnya.
Dinda lantas perlahan bangkit dari lantai, sambil berpegangan dinding
toilet. Memeknya terasa perih sekali. Darah perawan masih mengalir dari
memeknya membasahi di pahanya. Dengan perlahan dia masuk ke kamar
toilet membersihkan darahnya dengan menggunakan CDnya. Sungguh hari itu
menjadi hari kelam baginya
Jumat, 26 Mei 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar