Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot
Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar
Dewasa Sex Terbaru 2017
Saat ini aku tinggal kost di kota Surabaya dan rumah kost itu dikelola
oleh seorang ibu tapi si ibu ini belum pernah menikah. Aku tak tau
alasannya mengapa dia betah sendiri. Suatu ketika aku pernah menanyakan
kenapa dia tidak menikah, dengan polos dia menjawab bahwa dia sangat
bisnisnya sehingga tidak sempat memikirkan untuk memiliki sebuah
keluarga.
Aku juga pernah iseng menanyakan apakah dia pernah melakukan sex. Dan
jawabnya cukup mencengangkan, dia tidak pernah sex tapi dia sering
melakukan masturbasi di kamar mandi. Dia tinggal di rumah pribadinya,
rumahnya lumayan jauh dari kost2n yang kutinggali. Dia hnaya tinggal
bersama ibunya yang sudah tua serta pembantunya yang masih berusia
19tahun.
Suatu hari Hpku berdering, aku mengira kalau yang telpon itu orang
tuaku tapi begitu aku lihat ternyata nomernya belum tersimpan di memori
HPku. Setelah kuangkat ternyata yang menelponku adalah ibu kostku. Dia
mengomeliku karena tagihan listrik dan air naik drastis. Akupun jadi
bingung dan aku putuskan untuk datang ke rumah pribadinya untuk
menjelaskan permasalahan tersebut.
Aku kesana naik sepeda motor, dan sampailah aku di sebuah rumah yang
sangat mewah. Setelah memencet bel aku dipersilakan masuk dan duduk oleh
ibu kostku yang bernama Frida. Lalu Bu Frida menyuruh pembantunya yang
bernama yanti untuk membikinkan aku minuman.
Tak berlama-lama Bu Frida langsung menyodoriku lembaran kertas yang
berisi tagihan listrik dan tagihan air. Dia benar-benar kaget ketika
pertama kali membaca jumlah tagihan itu. Raut mukanya terlihat sangat
sedih. Entah dalam keadaan sadar atau tidak tiba-tiba degan spontan aku
memeluk Bu Frida yang sudah kuanggap seperti tanteku sendiri. Tak hanya
itu secara refleks, tanganku mulai mengelus-elus rambut pendeknya.
Tapi alangkah kagetnya diriku, dari pelukakanku yang secara spontan
itu dia malah membalas dengan menciumi bibirku dengan mesra.Diapun lalau
mengajaku ke kamar tidurnya yang tak jauh dari tempat kami berciuman
barusan.
Setelah kami masuk kedalam kamarnya, Bu Frida pun langsung menciumiku
dengan liarnya. Setelah selesai menciumiku dia bercerita mengapa dia
tiba-tiba menciumiku dengan ganasnya. Rupanya setelah menelponku tadi,
dia langsung masturbasi dan kedatanganku mengganggunya sehingga dia
menghukumku untuk memuaskannya hasratnya.
Mendengar itu akupun sangat senang sekali, apalagi aku belum pernah
berhubungan sex dengan tante-tante. Tanpa menunggu aba-aba aku langsung
melucuti pakaian yang dikenakan Bu Frida. Lagi pula aku sudah bernafsu
sejak Bu Frida mencium bibirku dengan liarnya tadi.
Setelah dia telanjang bulat, aku langsung meremas toketnya dan
kukulum putingnya dengan penuh nafsu. Sementara tanganku menggerayangi
klitoris dan memeknya. Lama kelamaan memeknya dibanjiri oleh lendirnya
sendiri. Dia mendesah menahan nikmat.
Sambil mengelus-elus rambutku, dia berkata padaku “Soniii, enak sekali..aaahhh”, desahan semakin membua aku terangsang.
Setelah puas aku mengulum putingnya, aku berpindah tempat mulai
mendekati lubang memeknya. Kujilati cairan wanitanya, kumasukan lidahku
dalam lubang memeknya dia mendesah-desah tidak karuan. Dia menekan
kepalaku sehingga kepalaku tenggelam di dalam selangkangannya. Aku jadi
kesulitan bernafas. Dia terus mengucapkan kata-kata vulgar yang membuat
aku semakin panas.
Akhirnya permainanku di memeknya kuhentikan. Lalu kukeluarkan rudalku
yang sudah ngaceng dari tadi, tanpa lama-lama langsung kutancapkan
rudalku ke lubang memeknya yang sudah dengan cairan kewanitaannya.
“Bless..” dengan sedikit kesulitan akhirnya rudalku masuk ke lubang
memeknya. Dan alangkah kagetnya aku karena lubangnya mengeluarkan darah
keperawanan. Dalam hatiku sungguh tak percaya kalau wanita berusia 35
tahun masih perawan.
Kugenjot perlahan-lahan memeknya, dia teriak dan mendesah nikmat, dia
menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan karena menerima genjotanku
yang semakin lama semakin cepat gerakannya. Setelah beberapa menit dia
mulai menggoyangkan pantatnya mungkin dia sudah tak merasakan sakit
lagi.
Dengan ganasnya, dia menarikku yang masih meliuk-liuk karena aku
sendiri sedang merasakan kenikmatan bersetubuh dengan wanita berusia 35
tahun yang masih perawan. Dia menciumiku dengan ganasnya. tak lama
kemudian, dia memelukku dengan erat, tubuhnya bergetar hebat ternyata
dia sudah mencapai klimaksnya yang maha dahsyat. Selama dua menit
rudalku dikempit memeknya seperti dipijit-pijit oleh sesuatu yang
rasanya sangat enak.
Klimaksnya membuat tubuhnya menjadi lemas, terus bagaimana denganku
yang belum mencapai klimaks? Aku berpikir kalau wanita ini pasti egois
sekali sehingga tidak ada pria yang kawin dengannya. Akhirnya aku
mencari pelampiasan sendiri. Sambil melihat lubang memeknya yang
dipenuhi oleh cairan kenikmatan, aku mengocok rudalku sendiri untuk
mencapai orgasme.
Di saat sedang menikmati masturbasiku sendiri, tiba-tiba masuklah
Yanti ke dalam kamar Bu Frida dan betapa kagetnya dia ketika melihat
nyonyanya tidur dalam keadaan telanjang bulat dan melihat aku yang
sedang mengocok rudalku sendiri di samping Bu Frida. Melihat itu, dia
merasa malu dan ingin segera keluar kamar tapi dengan cekatan aku
langsung menutup pintu kamar Bu Frida sehingga dia tidak bisa keluar.
“Mas, tolong buka pintunya saya mau keluar? Apa yang Mas lakukan kepadaku… kumohon Mas…” katanya memelas.
Aku tak mempedulikan ucapannya. Mataku sudah dibutakan oleh nafsu.
Aku langsung mendekapnya hingga terjatuh di sofa dekat pintu kamar Bu
Frida. Kuciumi bibirnya. Kata-kata yang tadinya memohon untuk
dilepaskan sekarang berubah menjadi rengekan agar aku setubuhi. Dia
bercerita kalau dia sudah mengintip persetubuhanku bersama majikannya.
Dan ketika tahu majikannya tertidur dia sengaja masuk dan berpura-pura
tak tahu kejadian tadi. Sehingga dia kini ingin sekali untuk menikmati
rudalku.
Tanpa disuruh, Yanti langsung menciumi rudalku yang masih tegang, dia
menjilati dan menghisap dengan nafsunya. Permainannya kuimbangi,
kumasukan jari-jariku ke dalam celana pendeknya dan kumainkan
jari-jariku di lubang memeknya dan di klitorisnya, Yanti mendesah dan
menggeliat seperti cacing kepanasan.
Nampaknya Bu Frida telah bangun dan melihat permainan kami, kemudian
dia memanggil kami berdua dengan penuh amarah. Mendengar teriakan
majikannya, Yanti menjadi sangat malu dan ketakutan, dia lalu berdiri
dan menundukkan kepalanya. Melihat Yanti ketakutan, Bu Frida berdiri dan
mendekati Yanti. Tapi apa yang dilakukan Bu Frida sungguh mengejutkan,
dia malah menciumi Yanti dengan liar, begitu juga dengan Yanti dia
membalas ciuman Bu Frida tak kalah liarnya.
Kemudian, Bu Frida memanggilku dan menyuruhku untuk berbaring dan
selanjutnya dia menyuruh Yanti untuk duduk menindih tubuhku. Yanti jadi
bingung dengan yang dilakukan majikannya itu, dia menuruti saja perintah
Bu Frida. Yanti duduk di atas tubuhku, lalu Bu Frida menyuruhku untuk
memasukan rudalku ke lubang memeknya Yanti.
Akupun menuruti perintah Bu Frida dengan senang hati, tanpa menunggu
aba-aba lang saja kumasukan rudalku ke lubang memeknya Yanti. Yanti
meringis kesakitan tapi Bu frida menyuruh Yanti untuk menahan rasa
sakinta itu. Yanti kembali menuruti perintah majikannya itu. Setelah
rudalku masuk seluruhnya ke memek Yanti, aku mencoba untuk menggenjotnya
pelan-pelan, Yanti pun mengimbangi dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya
sehingga kami berdua menjadi terhanyut dalam kenikmatan yang sungguh
luar biasa.
Bu Frida tersenyum melihat permainanku bersama Yanti pembantunya yang
sangat montok. Bu Frida mulai mendekati Yanti dan berdiri di depannya,
dia menyuruhnya Yanti untuk menjilati lubang memeknya. Dengan ganasnya
Yanti menjilati lubang memeknya Bu Frida sehingga membuat Bu Frida
menjerit dan mendesah.
Melihat adegan yang dilakukan Bu Frida dan Yanti, nafsuku semakin
menjadi-jadi dan mempercepat gerakan rudalku di dalam lubang memeknya
Yanti.
Kami bertiga menikmati setiap adegan yang kami lakukan. Kurang lebih
selama 10menit Bu Frida berteriak dengan penuh kenikmatan karena memek
yang dijilati Yanti mencapai klimaks untuk yang kedua kalinya. Sementara
Yanti secara bersamaan juga mencapai klimaks untuk yang pertama kalinya
dalam hidupnya
Dan untuk pertama kalinya bagi rudalku dibasahi cairan kewanitaan dan
darah perawan bocah berumur 18tahun. Yanti tampak lemas setelah
mencapai klimaks yang maha dahsyat itu, tapi aku tak mengijinkan Yanti
untuk menghentikan permainannya ini karena aku belum mencapai klimaks
sendiri.
Yanti kusuruh untuk berbaring sekarang giliranku menindih Yanti, Aku
langsung menancapkan rudalku ke dalam lubang memek Yanti diiringi dengan
desahan dan teriakan.
Setelah k rang lebih 10menit aku menggenjot memek Yanti aku merasakan
ada sesuatu yang ingin keluar dari rudalku. Aku berkata kepadanya bahwa
air mani laki-laki sangat nikmat jika menyemprot ke dalam lubang memek
wanita, sehingga dia memohon padaku agar aku menyemprotkan air maniku di
dalam memeknya.
“Ooouchh.. aaaaahh..Yantiiii….” aku berteriak dengan penuh kenikmatan
dan disaat yang bersamaan, kulihat Yanti sepertinya mencapai klimaksnya
untuk yang kedua kalinya.
Akhirnya kami bertiga merasa lemas dan kelelahan sehingga kami
berbaring bertiga, aku berada di tengan-tengah wanita yang haus sex.
Setelah kejadian itu, Bu Frida sering memanggilku untuk memberi hukuman
padaku karena aku berbuat salah. Bahkan saat aku tak ada salah pun Bu
Frida sengaja mencari alasan supaya bisa menghukumku. Dengan cara
memuaskan birahinya.
Jumat, 26 Mei 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar