Cerita Sex || Cerita Mesum ||Cerita Dewasa || Foto Cewek Hot
Terbaru || Foto Bugil Terbaru || Foto Mesum Terbaru || dan Seputar
Dewasa Sex Terbaru 2017
Dimaju mundurkan kontolnya di dalam mulut Fenty. Setelah beberapa
lama, tubuh Papanya bergetar lalu… Crott! Crott! Crott! Air mani Papanya
muncrat di dalam mulut Fenty. Fenty dengan tenang menelannya habis.
Fenty lalu berdiri sambil tersenyum.
“Fenty pengen, Pa..” pinta Fenty berbisik.
“Tidak bisa sekarang sayang,” kata Papanya sambil membetulkan celananya.
“Kapan, Pa?” kata Fenty sambil memeluk dan mengecup bibir Papanya.
“Kamu pulang kuliah jam berapa?” tanya Papanya.
Selepas SMA, Fenti, waktu itu 20 tahun, melanjutkan studinya ke Akademi
Sekretaris ternama di Bandung. Dengan wajah sangat cantik, tubuh tinggi
semampai, dan kemampuan akademis yang cukup baik, pantaslah kalau Fenti
memasuki akademi tersebut. Pacar Fenti sejak SMA, Ganjar, tetap setia
dan semakin serius dalam menjalin hubungan dengan Fenti.
“Mau kemana lagi, Fen?” tanya Ganjar sambil melirik ke Fenti.
“Pulang, ah.. Aku capek sehabis ujian tadi,” jawab Fenti sambil
bersandar pada jok mobil, matanya terpejam.Ganjar sekilas melirik pada
paha Fenti yang putih mulus. Rok mini yang dipakai Fenti naik tersingkap
dengan posisi duduk Fenti tersebut.
“Fen, kita ke motel dulu, ya..?” ajak Ganjar.
“Yee, kamu horny ya?” kata Fenti melirik Ganjar sambil tersenyum.
“Habisnya aku tidak tahan melihat kamu…” kata Ganjar sambil tersenyum pula.
“Ya sudah, mau dimana?” tanya Fenti sambil tangannya mengelus paha
Ganjar yang sedang mengemudi.Ganjar tak menjawab. Hanya senyuman saja
yang tampak di wajahnya sementara mobil diarahkannya menuju sebuah
motel..
“Buka dong semua pakaian kamu,” kata Ganjar sementara dia sendiri
melucuti semua pakaiannya.”Ih dasar otak horny!” kata Fenty tersenyum
sambil melepas seragam kuliahnya.
“Aku cinta kamu..” kata Ganjar sambil memeluk tubuh telanjang Fenti
dari belakang.Satu tangan meremas buah dada Fenty, sementara satu tangan
mengelus dan mengusap memeknya.
“Mmhh…” desah Fenty sambil terpejam. Tangan Fenty menggenggam kontol
Ganjar yang sudah tegak dan sesekali mengenai belahan pantatnya.
“Mmhh.. Enak sayang…” bisik Ganjar ketika Fenty mengocok
kontolnya.Fenty tersenyum dan langsung membalikkan badannya menghadap
Ganjar lalu mengecup bibirnya. Ganjar membalas kecupan bibir Fenty
dengan hangat.
“Hisap, dong…” bisik Ganjar di telingan Fenty.
Fenty tersenyum sambil merendahkan badannya dan langsung berjongkok.
Wajahnya tepat di depan kontol Ganjar yang sudah berdiri tegak. Lidah
Fenty mulai menjilati kepala kontol Ganjar sementara tangannya tetap
mengocok batangnya.
“Ohh.. Enak sayang…” bisik Ganjar sambil memompa kontolnya pelan
ketika Fenty mulai mengulum batang kontolnya.Jilatan, hisapan serta
kocokan tangan Fenty pada kontolnya membuat Ganjar mengejang menahan
nikmat.
“Gantian dong…” kata Fenty sambil bangkit setelah beberapa waktu.
Fenty bersandar ke dinding sambil berdiri. Ganjar jongkok lalu
diciumnya bulu kemaluan Fenty. Fenty memejamkan matanya dan melebarkan
kakinya ketika lidah ganjar mulai menelusuri belahan memeknya.
“Oww.. Enak banget, sayang,” kata Fenty sambil memegang kepala Ganjar
dan mendesakan ke memeknya.Pinggulnya bergerak naik turun ketika lidah
Ganjar bermain di lubang memek dan kelentitnya bergantian.
“Ohh.. Sshh…” desis Fenty merasakan kenikmatan yang tak
terhingga.Fenty terpejam dan mendongak sambil mendesakkan kepala Ganjar
lebih keras ke memeknya ketika ada sesuatu yang sangat nikmat tiada tara
yang mau keluar..
“Ohh.. Ohh.. Ohh…” Fenty menjerit pelan tertahan ketika mencapai
puncak orgasmenya.Terasa ada yang menyembur hangat enak di dalam
memeknya.
“Mmhh.. Enak sekali sayang,” kata Fenty sambil agak membungkuk lalu
mencium bibir Ganjar yang masih basah oleh cairan memeknya.Ganjar
sepertinya sudah tidak tahan lagi. Setelah membalas ciuman Fenty sesaat,
segera ditariknya tubuh Fenty ke atas ranjang. Fenty telentang sambil
membuka kakinya lebar. Dengan tak sabar Ganjar segera menaiki tubuhnya
lalu mengarahkan kontolnya ke memek Fenty. Tangan Fenty segera
menggenggam dan membimbing kontol Ganjar ke lubang memeknya. Dengan
sekali desakan, kontol Ganjar sudah masuk ke memek Fenty. Kontol Ganjar
keluar masuk memek Fenty disertai bunyi khas..
“Mmhh…” Fenty mendesah sambil terpejam sementara pinggulnya bergoyang mengimbangi gerakan Ganjar.
“Enak sekali, sayangghh…” desah Ganjar.Setelah beberapa waktu dan
beberapa posisi bersetubuh
mereka lakukan, Ganjar hampir mencapai puncak
kenikmatannya. Kontol Ganjar semakin cepat keluar masuk memek Fenty.
Ketika puncaknya, Ganjar segera mencabut kontolnya lalu turun dan
berdiri di pinggir ranjang. Fenty yang sudah terbiasa, langsung
mengerti. Kontol Ganjar yang masih basah oleh cairan memeknya segera
dikulum han dihisap kuat sambil dikocok pelan. Ganjar terpejam sambil
memegang kepala Fenty dan mendesakkan kontolnya agak dalam ke mulut
Fenty. Tak lama, crott! Crott! Crott! Air mani Ganjar tumpah di dalam
mulut Fenty yang terus menghisap kontolnya.
“Wohh.. Enak sekali, sayang,” ujar Ganjar dengan nafas berat.
Fenty tersenyum sambil menjilati batang dan kepala kontol Ganjar dari
sisa air maninya yang masih menempel. Lalu mereka berciuman..
“Cepat pulang ah…” kata Fenty setelah mereka selesai berpakaian dan
merapikan diri.”Ya sayang…” kata Ganjar sambil menggandeng Fenty keluar
kamar.
Sesampai di rumah, Ganjar segera pulang setelah berpamitan kepada Papa dan mama Fenty.”Lama amat sih, Fen?” tanya mamanya.
“Iya, mam.. Tadi kami nyimpang dulu ke tempat makan,” kata Fenty ringan sambil segera ke kamarnya untuk ganti pakaian.
Malam harinya, ketika mereka sedang nonton TV, Papa dan Mama Fenty
segera bangkit dari tempat duduk karena sudah waktunya jam tidur.
“Kamu jangan terlalu malam begadang, nanti sakit kepala,” kata mamanya kepada Fenty.
“Iya, Mam.. Tanggung nih film sedang seru-serunya,” kata Fenty sambil
matanya terus melihat TV.Lalu mereka segera masuk kamar. Setelah
beberapa menit, telinga Fenty menangkap suara ranjang berderit
berulang-ulang. Sebetulnya Fenty sudah mengerti apa yang sedang terjadi
di kamar orang tuanya. Fenty bersikap cuek saja awalnya. Tapi rasa
penasaran dihatinya membuat Fenty ingin mengintip mereka. Segera fenty
bangkit lalu mengendap mengintip dari lubang kunci. Walaupun tidak
terlalu jelas tapi Fenty dapat melihat Papa Mamanya sedang bersetubuh.
Darah Fenty berdesir karenanya. Ketika mata Fenty melihat buah zakar
dan kontol papanya yang keluar masuk memek Mamanya, darahnya makin
berdesir. Matanya lebih jelas lagi melihat kontol papanya ketika mereka
telah selesai bersetubuh, papanya bangkit dan mengelap kontolnya yang
basah. Tampak jelas di mata Fenty betapa kontol papanya lebih besar dari
kontol Ganjar. Fenty segera berdiri, mematikan TV lalu segera bergegas
masuk kamarnya. Di atas ranjang, Fenty tidak bisa memejamkan matanya.
Terbayang terus persetubuhan Papa Mamanya tadi, terlebih ketika
terbayang kontol Papanya yang besar.. Perasaan Fenty jadi gelisah.
Sejak saat itu Fenty secara sadar arau tidak selalu memperhatikan
gerak gerik Papanya. Apalagi bila Papanya hanya memakai kolor saja. Mata
Fenty selalu mencuri pandang ke paha dan selangkangan Papanya. Papa
Fenty waktu itu berumur 43 tahun. Badannya bersih dan tegap.Suatu
malam..
“Pijitin pundak Papa, Fen.. Pegal amat,” kata Papa Fenty waktu mereka nonton TV.
“Kalau begitu Papa duduk di bawah biar Fenty gampang mijitnya,” kata
Fenty.Papanya segera turun dari kursi lalu duduk di lantai. Fenty segera
memijit pundak Papanya sambil nonton TV.
“Mama ngantuk ah.. Mau tidur duluan, Pa…” kata Mamanya sambil bangkit dan menuju kamarnya.
“Fenty sayang Papa,” bisik Fenty sambil merangkulkan tangannya ke leher Papanya.
“Nah, biasanya suka ada maunya kalau kamu sudah begini,” kata Papanya sambil tersenyum dan menoleh ke Fenty.
“Mm.. Fenty tidak minta apa-apa kok, Pa…” bisik Fenty lagi manja.
“Fenty hanya mau bilang kalau Fenty sayang Papa,” kata Fenty sambil
mencium pipi
Papanya.Papanya diam sambil tersenyum sambil tanganya
memegang tangan Fenty yang sedang memeluk dirinya dari belakang.”Tumben
kamu manja begini,” kata Papanya sambil menoleh dan menatap Fenty
lama.Fenty tersenyum lalu mencium pipi Papanya lagi berkali-kali. Darah
Fenty mulai berdesir.
“Ada apa sih, Fen?” kata Papanya lagi sambil tersenyum.
Ucapan Papanya tidak bisa terus ketika bibir mungil Fenty mengecup bibirnya.
“Fenty sangat sayang Papa,” bisik Fenty lirih sambil bibirnya melumat
hangat bibir Papanya.Papa Fenty pada awalnya kaget atas tindakan
putrinya ini, tapi lama kelamaan sentuhan hangat bibir Fenty bisa
menghangatkan perasaan dan gairahnya. Dibalasnya ciuman Fenty dengan
hangat pula.
“Mm…” suara Fenty terdengar pelan.Papa Fenty bangkit lalu duduk
berhadapan dengan Fenty. Kembali dilumat bibir Fenty dengan agak panas.
Fentypun membalasnya dengan agak panas pula. Tangan Fenty bergerak ke
arah selangkangan Papanya. Sambil tetap berciuman diremasnya pelan
kontol Papanya. Terasa kontol Papanya mulai bergerak tegak dan tegang..
“Fenty sayang Papa,” kembali Fenty berbisik.
“Papa juga sama…” kata Papanya dengan nafas memburu.
“Jangan disini, Pa.. Nanti Mama tahu,” kata Fenty sambil bangkit dan menarik tangan Papanya ke kamar belakang.
Papanya menurut mengikuti Fenty. Fenty langsung memeluk dan melumat
bibir Papanya dengan liar, Papanyapun membalasnya semakin panas. Tangan
Fenty mulai berani disusupkan dan masuk ke celana kolor Papanya, lalu
tanpa ragu menggenggam dan meremasnya pelan.
“Mmhh…” suara Papanya tertahan karena masih berciuman.
Fenty kemudian melepaskan pelukannya lalu merendahkan tubuhnya hingga
jongkok. Diperosotkan celana kolor Papanya sampai lutut hingga kontol
besarnya yang tegak tampak di depan wajahnya. Fenty mengocok pelan
kontol Papanya lalu segera mengulumnya. Papanya terpejam sambil memegang
kepala Fenty.
“Ohh…” desah Papanya.Dimaju mundurkan kontolnya di dalam mulut Fenty.
Setelah beberapa lama, tubuh Papanya bergetar lalu… Crott! Crott!
Crott! Air mani Papanya muncrat di dalam mulut Fenty. Fenty dengan
tenang menelannya habis. Fenty lalu berdiri sambil tersenyum.
“Fenty pengen, Pa..” pinta Fenty berbisik.
“Tidak bisa sekarang sayang,” kata Papanya sambil membetulkan celananya.
“Kapan, Pa?” kata Fenty sambil memeluk dan mengecup bibir Papanya.
“Kamu pulang kuliah jam berapa?” tanya Papanya.
“Jam 11, Pa…”
“Kalau begitu Papa jemput kamu di kampus jam 12 untuk makan siang, lalu kita cari tempat…” kata Papanya sambil tersenyum.
“Iya, Pa…” kata Fenty sambil tersenyum pula.
“Kasih tahu pacar kamu untuk tidak jemput, ya?” kata Papanya. Fenty mengangguk.
“Sekarang tidurlah,” kata Papanya sambil mencium bibir Fenty
mesra.Besok harinya sesuai dengan rencana, Fenty dijemput di kampus.
“Mau makan siang dimana?” tanya Papanya.”Tidak usah makan siang, Pa…” kata Fenty manja.
“Langsung saja…” kata Fenty tersenyum.
Papa Fentypun tersenyum. Mobil langsung di arahkan ke hotel. Di dalam
kamar, mereka langsung berciuman. Fenty menatap mata Papanya lalu
melepas kancing kemeja Papanya satu demi satu.
“Biar Papa buka sendiri biar cepat. Waktu kita sedikit sayang. Papa
harus segera ke kantor lagi,” kata Papanya sambil tersenyum lalau
melepas semua pakaiannya.Fenty juga sama. Tubuh Fenty telentang di atas
ranjang. Papanya segera duduk di pinggir ranjang. Tangannya mulai
mengelus dan meremas buah dada Fenty. Fenty terpejam menikmati belaian
Papanya itu. Sementara tangannya dengan segera meraih kontol Papanya
yang sudah tegang besar. Diremas dan dikocoknya pelan. Tangan Papanya
mulai turun ke memek Fenty.
Diusap dan di gosoknya memek Fenty dengan mesra. Lalu salah satu
jarinya mulai memainkan kelentit dan lubang memeknya bergantian. Fenty
terpejam sambil menggigit bibir sementara tangannya tak henti mengocok
kontol Papanya
“Cepat masukkan, Pa…” pinta Fenty.Papanya tersenyum lalu bangkit dan
segera menaiki tubuh anaknya. Disentuhkan kontolnya ke memek ke belahan
memek Fenty. Fenty menatap mata Papanya sambil tangannya segera meraih
kontol dan mengarahkan ke lubang memeknya. Dengan sedikit desakan,
kontol Papanya perlahan masuk ke memek Fenty. Fenty terpejam merasakan
rasa nikmat dari orang yang sangat disayanginya. Tak terasa air matanya
mengalir di pipi.
“Ada apa sayang?” tanya Papanya sambil terus memompa kontolnya.
“Fenty sangat bahagia bisa bersama Papa saat ini,” kata Fenty sambil memeluk erat Papanya.
“Fenty sangat sayang Papa,” bisik Fenty.
“Papa juga sangat sayang kamu,” kata Papanya.Fenty tersenyum sambil
menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan pinggul Papanya.
Kenikamatan dan sensasi yang sangat luar biasa dirasakan oleh Fenty saat
itu. Siang itu Fenty dan Papanya dengan liar bersetubuh bermandi peluh
dan desahan serta jeritan kenikmatan. Sampai akhirnya terasa kontol
Papanya berdenyut tanda akan mencapai orgasme. Dicabutnya kontol dari
memek Fenty lalu digesek-gesekan ke belahan memeknya. Tapi Fenty dengan
segera bangkit dan langsung menghisap serta mengocok kontol Papanya
sampai akhirnya.. Crott! Crott! Air mani Papanya menyembur banyak di
dalam mulut Fenty. Fenty menelannya dengan tenang lalu tersenyum.
Papanya lalu mencium bibir Fenty.
“Kamu hebat sayang…” bisik Papanya.
“Lebih hebat dari Mama kamu,” kata Papanya lagi.
“Fenty sayang Papa…” bisik Fenty sambil tersenyum.
Mereka berpelukan..
Sesuai dengan penuturan Fenty, sejak saat itu hampir tiap hari Fenty
dan Papanya bersetubuh pada jam istirahat siang. Sesekali mereka
bersetubuh di hotel bila ada waktu. Juga dengan Ganjarpun, Fenty tetap
melayaninya setiap ada kesempatan.Sekarang Fenty sudah menikah dengan
Ganjar, dikaruniai anak 2. Masih tinggal di Bandung. Ketika masih
mempunyai anak 1, Fenty masih berhubungan badan dengan Papanya. Tapi
setelah punya anak 2 sekarang ini, aktifitas itu berhenti karena usia
Papanya yang sudah uzur. Fenty sangat menyayangi Papanya.
Minggu, 28 Mei 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar